Tubuh Reva menegang, disusul tubuh Sean yang ikut menegang saat dia menghentakkan miliknya dalam-dalam. Gejolak yang sejak tadi tertahan, dengan deras mencuat ke luar menembus dinding rahim Reva. Keduanya tidak ada yang memakai pengaman, dan Sean sadar akan hal itu. Dia juga sadar, bisa kapan saja menghamili wanita yang kini melemas di bawah kungkungannya.
Benih-benih yang Sean keluarkan cukup banyak hari ini. Dari pagi, ditambah sekarang. Mungkin calon-calon anaknya sedang berenang menemui titik untuk mereka menempel lalu berkembang.
Bisa saja Sean mengeluarkan semuanya di luar, akan tetapi, kenikmatan itu sudah lebih dulu menghentak hatinya. Tubuh Sean mulai melemas, tetapi dia tetap menjaga tubuhnya agar tidak menindih Reva dengan sempurna.