"Kerjaan lo masih banyak, Re?"
"Lo fikir aja, Nis."
Nissa terkekeh.
"Gerah nih, jangan ngajak ribut dulu."
Hari ini, tepat satu minggu ayahnya meninggal. Hari terus berlalu, dan kini Reva mulai menginjakkan kakinya ke kantor lagi. Selama seminggu ini juga hubungan Reva dengan Sean sempat merenggang, itu semua karena Reva lebih memilih menghabiskan waktu bersama Fian.
Fian. Satu pria yang tidak pernah lepas dari Reva satu minggu ini. Dia seperti tahu, kalau Reva sangat mudah untuk hancur. Memang tidak banyak yang dia perbuat, hanya selalu ada, dan itu sudah cukup bagi Reva.
"Kadang gue bingung deh, Re."
Reva yang sedang asik menatap laptop langsung menoleh. Rasanya ini bukan kali pertama telinga Rev mendengar temannya mengeluh bingung. Sejak pagi, bahkan sejak mereka berangkat barang! Yang membuat Reva heran, wanita itu tidak melanjutkan kata-katanya lagi!
Menyebalkan bukan?
"Lo tau ga sih kalau gue lagi bingung?"