Tangannya dengan cekatan menorehkan tinta hitam di atas kertas putih miliknya. Matanya sesekali menyipit dengan kerutan dalam di dahinya. Ia menatap lekat buku catatan di hadapannya. Diambil buku catatan itu kemudian didekatkan pada wajahnya. Ia menelusuri setiap tulisan yang tertera. Otaknya mulai berpikir, ia berusaha memahami, tetapi nihil.
Gadis itu menoleh. Sebelah tangannya menyentuh pundak seorang gadis berambut ikal yang tengah membaca sembari mendengarkan sesuatu melalui earphone di telinganya. "Nad," panggil Alana.
Nadya menoleh seraya menaikkan sebelah alisnya. Alana menyodorkan buku catatan miliknya. Nadya melihat secara sekilas kemudian menatap Alana dengan heran. "Aku tidak paham dengan materi ini, bisakah kamu membantuku untuk menjelaskannya?" tanya Alana dengan tatapan memohon.
Gadis berambut ikal itu pun menghela napas kemudian mengembuskannya seraya melepaskan earphone yang terpasang di telinganya. "Kapan kamu ada waktu luang?" Ia bertanya dengan dingin.