" mas.... minta maaf sama mama sana, aku enggak mau mas bertengkar gara-gara aku." ucapku pada mas Abrar yang masih diselimuti banyak pikiran saat ini.
" tidak dek, jika mas mengalah terus lagi-lagi mas harus mengorbankanmu dan menyakiti hatimu lagi. " balasnya.
" tapi aku enggak mau mama semakin membenciku mas." ujarku dengan sedih mengingat beberapa kejadian aku dipermalukan didepan banyak orang oleh mertuaku sendiri.
" terus kalau mas mengalah dan mencoba meminta maaf apakah akan menyelesaikan masalah ini dek? apakah anak itu akan hidup kembali?" ujar mas Abrar.
Aku menggeleng dengan pelan, mas Abrar ada benarnya. Sekalipun mas Abrar mengalah, aku tetap akan selalu dibenci oleh mertuaku sendiri. Lantas harus bagaimana aku menyikapi ini semua?
" mas masuk kedalam yukk.. lihat keadaan maya didalam." ajakku sedikit khawatir dengan keadaannya sendirian disana.
" kamu aja dek kesana.. mas lagi malas ketemu sama dia." kesal mas Abrar. Aku berjalan menuju ruangan Maya.