POV PENULIS :
" apa yang loe inginkan dari istri gue?" tanya Abrar menantang Riki.
" hahaha.. gue enggak ingin apa-apa, hanya saja gue kasihan dengan dia. Loe cuma bisa berikan dia kesedihan brar." balas Riki sambil bersedekap dada.
" terus apa urusannya sama loe?" tantang abrar dengan tatapan yang tajam.
" hargai istri loe, atau loe akan menyesal brar. dan loe harus menjadi laki-laki yang bertanggungjawab atas semua perbuatan loe sama dia. Loe kan yang menghamili dia bahkan saat itu dia tidak ingin sama loe. lalu sekarang loe hanya bisa mencampakkannya? dimana hati loe ha?" jawab Riki dengan sarkasnya.
" enggak perlu ya loe ikut campur dengan masalah rumah tangga gue!" hardiknya pada sahabatnya itu.
" dan satu hal lagi brar, jika loe enggak mampu menjadi suami yang baik untuknya biar gue yang gantikan loe dihati dan hidupnya. karena gue akan berjanji membahagiakannya hingga akhir hidup gue." ucap Riki dengan serius.