Chereads / 了兩個... / Chapter 4 - Menjual Barang Antik

Chapter 4 - Menjual Barang Antik

Pagi-pagi Dash bangun begitu cepat daripada biasanya. Kemudian dia mencuci mukanya dan setelah itu, langsung berganti pakaian dengan pakaian yang lebih bagus.

"Baiklah aku sudah siap untuk pergi menuju ke pasar!" Ucap nya sambil tersenyum memandangi dirinya di balik pantulan air yang berada di ember yang dia gunakan  untuk cuci muka.

Kali ini dia sangat bersemangat pada saat hendak menuju ke pasar, untuk keperluannya sendiri. Sengaja tidak memberi tahu kepada kakeknya dan Kakak laki-laki nya bahwa dia hendak pergi ke pasar dengan tujuan menawarkan benda yang dia temukan kepada pengoleksi benda antik.

Dia keluar dari lumbung tempat penyimpanan panen jagung itu dengan perlahan, berharap tidak ada yang melihat nya. Matanya mengintai ke kiri dan kanan. Memastikan bahwa kondisi telah aman, jikalau dia hendak pergi melewati depan rumahnya itu.

Saat berada tepat di depan rumahnya, dia mengintip dari balik jendela kayu yang bolong. Memastikan bahwa kakek dan kakaknya masih tertidur pulas.

"Baiklah kondisi sangat aman!" Ujarnya sambil meringis kegirangan.

Dash memutuskan untuk berlari dengan kencang pada saat dia telah merasa aman dari kedua orang yang selalu suka menggodanya. Tidak hanya kakak laki-laki nya saja yang suka Menjahili nya namun kakeknya pun juga sangat suka Menjahili nya.

Perjalanan dia menuju ke pasar tidaklah jauh, hanya membutuhkan waktu kurang lebih sepuluh menit saja dalam keadaan dia harus berlari, namun kalau dia berjalan bisa sampai membutuhkan waktu kurang lebih setengah jam lamanya.

Mungkin jika Dash di minta untuk ikut lomba atlet lari, dia pasti bisa menjadi juara satu. Karena latihannya saja harus kejar-kejaran dengan cheetah, jadi dia terbiasa dalam berlari dengan cepat.

Setelah dia sampai di pasar, matanya tidak berhenti dalam melihat sesuatu yang berkilau dan sesuatu hal yang terlihat mahal, pikirnya karena dia hendak membeli semua barang yang dia lihat.

"Mau beli berapa?" Tanya penjual pakaian yang melihat Dash sedang memegang baju berwarna biru dan terbuat dari satin, baju paling mahal di toko tersebut.

"Tuan tolong Simpan ini untukku, aku akan memberinya nanti!" Ucap Dash dengan percaya diri kepada penjual tersebut.

"Memang kamu punya uang berapa bisa membeli ini?" Tanya penjual toko pakaian sambil melihat Dash dengan pandangan yang mengejek.

"Toko anda pun bisa saya beli nanti!"

Jawab Dash sekali lagi dengan penuh percaya diri.

"Sampai nanti, aku harus segera pergi!" Ucap Dash sambil meninggalkan toko pakaian elit tersebut.

"Dasar anak sinting, berkhayal jadi orang kaya. Mana mungkin!" Ucap Penjual Toko tersebut sambil melihat sinis ke arah dimana Dash meninggalkan tokonya.

"Tolong sisakan saya daging sapi dan babi yah tuan, saya nanti akan segera membelinya!" Ucap Dash kepada penjual daging langganan nya.

"Hah, pasti ngutang lagi" Ujar penjual daging tersebut tidak percaya jikalau Dash hendak membeli dagingnya kali ini, karena dia dan keluarganya selalu mengutang saat membeli daging di toko nya. Namun George penjual daging tersebut memaklumi Dash dan keluarganya, karena faktor ekonomi dan di tinggalkan kedua orang tuannya membuat banyak orang iba dan merasa kasihan terhadap kehidupannya.

Setelah melihat kesana kemari akhirnya Dash menemukan tempat jual beli barang antik yang dia maksud. Tempat itu sangat menghargai barang antik apapun yang di tawarkan kepadanya, dan di mana dia akan selalu memberikan harga paling tinggi dari pada yang lain. Dan tentunya dia juga akan menjual barang antik yang dia beli dengan harga yang lebih tinggi.

Oleh karena itu banyak sekali orang yang memilih nya untuk Menjual ataupun membeli barang antik di tokonya.

"Halo selamat pagi tuan Gerald bagaimana kabar anda?" Tanya Dash kepada laki-laki paruh baya yang memakai kaca mata bulat berwarna emas yang berada di balik meja kerjanya sekarang.

Dan ini adalah pengalaman Dash untuk pertama kalinya masuk ke dalam tokonya.

"Hmmm bawa apa? Atau mau beli apa?" Tanyanya kepada Dash sambil melirik ke arah dimana Dash yang datang. Matanya melirik dari balik kaca mata bulat itu melihat laki-laki tampan dengan tampilan yang sangat kurang, baju lusuh dan celana lusuh itu membuat Gerald ragu akan apa yang hendak dia tanyakan atau akan dia berikan untuk di jual.

"Baiklah saya memiliki sebuah barang antik yang pasti akan membuat anda terpana saat melihatnya dan.."

"Segera tunjukkan!" Potong Gerald saat mendengar nya yang terlalu berbasa-basi. Karena Gerald adalah salah satu orang yang agak temperamental jadi wajar saja jikalau sikap dia begitu dingin.

"Baiklah Tuan" Ucap Dash sambil menaruh tas kain lusuhnya itu di atas meja kaca, dan pada saat melihat hal itu Gerald langsung mengepalkan tangannya mencoba untuk menahan emosinya.

"Tolong turunkan tas kotormu itu dari meja langka ku! Dan keluarkan saja yang kamu maksud!" Ucap Gerald dengan nada yang agak tinggi.

Raut wajah Dash berubah yang sebelumnya bersemangat menjadi lemas dan lesu saat mengetahui bahwa sifat dari penjual toko tersebut begitu keras baginya. Namun Dash tetap mencoba untuk tetap menyimpulkan bibirnya di hadapan orang yang akan dia tawarkan barang antik yang dia temukan.

Dia mengambil nafas dalam-dalam dan mengeluarkan nya secara perlahan, lalu mengambil benda antik berwarna merah yang berada di dalam tas nya.

Menunjukkan nya kepada Gerald.

Pada saat Gerald melihat benda antik yang dia maksud, dia langsung terkejut dan mengambil kaca pembesar, agar bisa melihatnya dengan lebih jelas.

Dan pada saat Gerald selesai dalam mengecek barang antik yang dia bawa itu, dengan cepat dia langsung menutup semua jendela dan membalikan papan tulisan buka menjadi Tutup.

Dash bingung pada saya melihat lelaki tua itu Tiba-tiba bersikap aneh ketika dia tunjukkan barang antik padanya.

"Bagaimana Tuan, apakah ini bisa laku mahal?" Tanya Dash dengan polos.

Gerald tidak menjawab pertanyaan dari Dash, lalu dia berjalan menuju ke balik mejanya dengan terburu, lalu setelah itu dia langsung membawakan sebuah kotak berbentuk persegi panjang.

"Segera pergi dari sini, dan ambilah ini!" Ucap Gerald sambil memasukkan barang antik yang di maksud oleh Dash itu ke dalam kotak yang baru saja dia bawa. Lalu memberikan nya ke Dash kembali, setelah itu Gerald juga memberikannya beberapa koin perak untuk dia bawa pulang.

"Jangan pernah kembali lagi kesini, dan jangan sampai itu jatuh ke tangan orang lain! Cepat pergi, kamu tidak tahu apa yang kamu bawa itu bisa saja menjadi mala petaka, cepat pergi!!!"

Dash hanya bisa diam dan tentunya bingung pada saat lelaki tua itu memintanya pergi dengan membawa barang antik yang dia temukan, dan malah diberinya sebuah kotak untuk menjaga barang antik tersebut. Bukan hanya itu, dia juga di berikan beberapa koin perak.

"Tuan, tuan!"

Semua orang langsung melihat ke arahnya pada saat dia keluar dari toko barang antik tersebut, namun malah seperti ada keriuhan yang terjadi.

Saat dia menyadari bahwa banyak orang melihatnya, akhirnya dia memutuskan untuk pergi dari depan toko tersebut dengan raut wajah yang sangat murung.

Semua yang di angankan itu gagal, dan tidak bisa di wujud kan saat ini.

Dia yang kesal dan geram itu memutuskan untuk pergi ke sebuah tempat untuk menikmati minuman keras, karena dia yang sedang kesal itu tidak tahu harus bagaimana dengan barang antik yang katanya malah membawa mala petaka.

Dia duduk di kursi yang kosong dari banyak orang yang melihat nya, namun dia tidak tertarik untuk melihat balik ke arah mereka.

"Berikan aku satu bir!" Ucap Dash kepada penjaga minuman yang siap melayani nya.

Satu gelas besar bir datang ke mejanya, dan pada saat itu juga dia mulai menjadi pusat perhatian, karena dengan wajahnya yang sangat terlihat bahwa dia sangat masih muda, dan sekarang berada di sebuah bar yang seharusnya anak seumuran dengannya itu belum bisa menikmati minuman keras di tempat ini.

Namun dia tidak menghiraukan mereka semua yang memandang nya dengan tatapan penuh pertanyaan.

"Ayo ayo Cendric kamu pasti bisa, kita sambut Cendric Attias legenda sang penunggang naga!!!" Teriak salah satu kerumunan meliuk-liuk kan nama orang tersebut.

Orang yang memiliki tubuh kekar, berjenggot dan sudah berumur tentunya dan sekarang sedang mabuk berat.

"Penunggang Naga?" Ucap Dash.