Chereads / Kuhidup Dengan Siapa? / Chapter 45 - Dimas Sanjaya

Chapter 45 - Dimas Sanjaya

Kali ini Alisa benar-benar mengantuk dan tidak bisa mencerna dengan baik penjalasan dosen di kuliah pertamanya di pagi ini. Rasa lelah ia rasakan saat harus berlari ke halte bus di depan komplek untuk menghindari suami dan kekasihnya yang terpergok selingkuh di depan matanya. Bukan, bukan karena marah karena lelaki itu menyenuh wanita lain, melainkan di sangat syok dengan perbuatan mereka dan merasa risih dan tidak enak sendiri telah melihatnya.

Ia lalu menggelengkan kepalanya mencoba mengusir memorinya. Dibukanya ransel yang ada di atas mejanya, dan seketika ia syok sambil mengeluarkan semua isi tasnya.

"Astaga gue lupa bawa rangkuman teori yang gue bikin semalem. Tamat hidup lo Lis." Ucapnya dalam hati.

Diana yang mendengar sahabantnya bergumam dan melihat kondisi meja disampingnya berantakan penuh dengan isi tas Alisapun langsung menyapa sahabatnya.

"Kenape Lo?"

"Resume tugas teori Gue ketinggalan" jawab Alisa lesu.

"Whaaaaaatt.. sejam lagi mata kuliah pak Rey mulai. Gila lo bisa digoreng kering lo ama dia. Nih pake aja mobil gue."

"Thanks Di." Sahut Alisa langsung menyambar kunci mobil Diana dan melesat keluar dari kelasnya menuju parkiran.

Namun tanpa disadari sepasang mata dengan eyeliner tebal mengawasi gadis itu dari kejauhan dan mengikuti mobilnya.

***

"Untung aja nih rumah deket dari kampus. Kalo gak tamat riwayat gue." Ucap Alisa lega saat ia menemukan tugas yang dicari di dalam kamarnya. Masih ada 30 menit tersisa untuk masuk ke kelas Reygan, dosen killer sekaligus suaminya yang menakutkan.

Alisa langsung membawa tugasnya turun dan ingin kembali ke kampus.

Namun sayang, saat ia membuka pintu depan rumah Reygan, kejutan menanti yang membuat mata gadis itu terbuka lebar mengingat siapa tamu tak diundang yang berkunjung ke rumahnya.

"Kita ketemu lagi. Udah gue duga lo orangnya." Ucap Carina Sarkas

"Maaf, saya terburu-buru, saya hanya mengambil pesanan pak Reygan di rumah." Ucapnya sambil menunduk dan berlalu melewati wanita yang napak seksi di depannya.

"Mau kemana? Urusan kita belom selese! Mahasiswa aman coba yang tau kode pintu rumah dosennya hah?!"

"Saya asisten dosen di kampus, jadi pak Reygan memberi tahu untuk berjaga-jaga jika ada barang yang tertinggal untuk saya ambil." Jawab gadis itu sopan.

"Udahlah Lo gak usah kebanyakan cincong! Jujur aja lo pelakor murahan yang ngerebut cowok gue kan?"

Deg! Sakit, itu yang dirasakan Alisa saat wanita seksi di depannya melontarkan kalimat yang menyakitkan dengan sebutan yang sangat kasar dan merendahkannya.

"Apa maksud anda?!" Mimik wajah dan keberanian Alisa langsung muncul saat ia merasa direndahkan oleh wanita yang tidak dikenalnya.

"Lo cewek yang udah ngerebut Reygan dari gue kan? Yang udah dibeli oleh wanita tua itu buat Anaknya? Agar ninggalin gue! Iya kan" kini wanita itu makin mencekal lengan Alisa.

Alisa yang kesakitan mulai berontak dan berhasil melepaskan tangannya.

"Oke, karena anda memaksa, perkenalkan, saya Alisa. Saya bukan pelakor apalagi wanita murahan seperti yang anda sebut, dan saya tidak pernah merebut siapa-siapa karena mas Reygan sendiri yang menawarkan diri untuk menikahi saya. Dan saya adalah istri sah di mata agama dan hukum, jadi di sini julukan yang anda lontarkan tadi lebih tepat untuk diri anda sendiri yang masih berhubungan dengan lelaki yang sudah menikah! Permisi."

Carina sontak terperangah dengan keberanian gadis di depannya. "Lo liat aja, sebentar lagi Reygan akan ninggalin lo. Dan gue akan bikin perhitungan ama Lo!" Carina marah dan mulai berteriak frustasi saat Alisa meninggalkannya dan melesat jauh dengan mobilnya.

***

"Alisa Maharani!" Panggil dosen tampan itu menggelegar seisi kelas. "Saya sudah memberikan kesempatan, tapi apa? Kamu bahkan terlambat 20 menit di kelas saya. Sekarang kamu keluar! Dan temui saya di ruangan setelah kelas ini berakhir!" Alisa pasrah saat dosen itu memarahinya lagi di depan umum. Andai ia tahu siapa yang menyebabkan Alisa terlambat, apa dia akan semarah itu? Atau mungkin dia makin marah karena mengira Alisa mengada-ada.

Setelah bosan duduk lama seorang diri dan sudah menghabiskan makanannya di kantin, gadis itu memutuskan untuk pindah duduk di taman sebelum ia pergi ke ruangan suaminya, siapa tahu angin segar dapat menjernihkan kembali pikirannya dan menaikkan moodnya yang berantakan sejak bertemu dengan kekasih suaminya.

Langkah gontainya tiba-tiba berhenti saat ia melihat sepasang kaki bersepatu kulit yang mengalangi langkah di depannya. Diangkatnya wajahnya cantik itu untuk melihat orang yang berani menghadangnya disaat moodnya berantakan seperti ini.

Namun betapa terkejutnya ia saat melihat siapa sosok yang ada didepannya.

"Mas Dimas!" Ucapnya dengan mata yang berbinar dan senyum yang merekah dalam sekejap.

"Long time not see Baby." Ucap lelaki itu sambil tersenyum manis pada gadis di depannya.

Dimas Senjaya, kekasih Alisa yang sudah lama tidak ditemuinya karena harus menempuh pendidikan penerbangan dan juga pelatihan militer di kota seberang untuk mewujudkan cita-citanya sebagai angkatan bersenjata negara.

"Mas Dimas kenapa ke sini gak kasih kabar sih?"

"Surprise! Gimana? Kamu suka kejutannya?" Ucap lelaki gagah itu sambil mengacak rambut kekasihnya.

Alisa yang benar-benar terharu dengan kedatangan Dimaspun kini mulai meneteskan air mata bahagianya. Tentu saja hal itu membuat Dimas terkejut

"Maafkan aku sayang, aku cuma ingin memberi kejutan. Jangan sedih."

"Siapa yang sedih, aku nangis karena terlalu seneng banget bisa ketemu sama kamu mas. Aku kangen banget sama kamu." Ucapnya manja

"Maaf sayang, aku baru bisa menemuimu sekarang karena jadwal sangat padat."

***

Reygan membuka pintu ruangannya, dilihatnya kosong.

'Kemana gadis itu, kenapa tidak menunggunya di ruangan? Bukannya tadi udah kuperintah? Apa dia uda pulang?' Gumam Reygan.

Ia langsung mencari sosok istrinya di parkiran, jujur ia ingin meminta maaf kepada istrinya karena telah membentaknya di kelas, dan iapun penasaran apa yang membuat istrinya terlambat masuk ke kelasnya.

Lelaki itu sudah menelusuri kantin dan parkiran kampus, namun ia tak menemukan sosok istrinya di mana-mana. Saat ia berlari untuk kembali ke ruangan untuk memeriksa siapa tahu istrinya ada di sana, tiba-tiba Reygan menghentikan langkahnya saat melihat sosok yang dikenalnya berada di kursi taman. Gadis itu nampak sangat cantik dengan senyuman yang ditampilkan saat ini. Tapi tunggu! Siapa lelaki yang kini sedang bersenda gurau dengan Alisa, dan sesekali Lelaki itu mengelus, tangan Alisa mencubit hidungnya, dan melingkarkan tangannya di bahu Alisa.

Tak di sadari kemarahan itu muncul kembali pada diri Reygan, sesuatu yang panas dan terasa menyakitkan kini muncul di hatinya melihat istrinya menampilakan senyuman bahagia dan juga membalas perlakuan lelaki disampingnya.