Bukannya berhenti, Senja semakin terisak hingga sesegukkan dipelukan Rina. Membuat Rina tidak tega untuk bertanya. Ia memilih untuk diam dan tidak bertanya lebih lanjut. Menunggu Senja tenang dan bercerita sendiri.
"Maaf, Rin. Kamu pasti bingung" kata Senja lemah. Ia usap air mata yang ada di pipinya. Beberapa kali ia menarik nafas dalam untuk menenangkan dirinya.
"Aku mandi dulu kemudian kita sarapan, setelah itu aku akan cerita". Senja berlalu menuju kamar mandi.
****
Saat Senja mandi tiba-tiba ponselnya berdering. Rina melihat layar ponsel, tidak ada nama disana hanya deretan angka. Rina ragu untuk mengangkatnya. Namun nomor itu kembali menghubungi Senja. Karena penasaran akhirnya Rina menjawabnya.
"Halo, assalamualaikum" jawab Rina.
"Waalaikumsalam. Ini Senja?" tanya seorang pria di seberang sana.
"Bukan. Senja sedang di kamar mandi. Ini dengan siapa ya?" tanya Rina.
"Ini siapa?" tanya balik pria tersebut.
"Saya temannya Senja"
