"Mau bicara apa?" tanya Zidan.
"Emm...aku cuma mau nawarin buat ngompres bekas pukulan tadi" kata Senja pelan. Zidan sedikit terkekeh pelan.
"Lo ternyata peka juga yaa...haha"
"Iya sudah, nih obatin". Zidan sedikit memajukan wajahnya. Senja reflek memundurkan wajahnya dengan panik.
Zidan menatap heran.
"Kamu munduran dikit" pinta Senja. Zidan hanya tersenyum tipis kemudian ia memundurkan wajahnya. Senja mulai mengompres rahang Zidan dengan handuk dan air dingin.
"Kenapa kalian terus bertengkar setiap kali bertemu?" tanya Senja heran.
"Kamu salah jika tanya gue, tanya saja mantanmu itu. Dia yang selalu emosi lebih dulu" kata Zidan tidak suka. Senja tidak menanggapi.
"Kamu tidak apa-apa?" tanya Zidan. Senja mengangguk.
"Mereka akan segera menikah" kata Zidan pelan. Senja menghentikan kegiatannya. Ia menatap lurus ke depan. Tiba-tiba air matanya menetes perlahan.
