Arga dan Arum masih bergelut di bawa selimut. Desahan dan erangan kembali terdengar di kamar utama apartemen ini. Bahkan dering ponsel tidak berhasil menghentikan kegiatan panas mereka. Arum mencoba untuk tetap sadar. Ia sangat terganggu dengan suara ponsel Arga yang terus berdering di sampingnya. Arum menoleh dan melihat nama Senja tertera di sana. Terlintas ide jahat dibenaknya. Arum menggeser tombol hijau pada panggilan itu. Tidak ada suara. Arum tersenyum senang.
"Ouuhhhh...Argaa...aah..ahkk" desah Arum semakin keras. Ia sengaja melakukan itu.
****
Sedangkan Arga masih sibuk dengan pergerakannya dan ciumannya di leher Arum. Arga tidak sadar akan perbuatan yang sudah Arum lakukan. Ia terus mendesah kenikmatan.
"Arruummm...aahkkk. Lo sangat nikmat sayang" Arga mempercepat pergerakan di bawah sana.
"Ahhkkk....gue mau keluar..ahh..Arga" rancau Arum. Ia melihat ponsel masih mode panggilan. Arum kembali menyeringai.