Fadil dan Nindia kembali ke rumah yang ingin mereka beli setelah mengantar Cinta ke sekolahnya.
"Selamat pagi, pak Surya," sapa Fadil ramah.
"Nak Fadil, mari silahkan duduk dulu. Pemilik rumahnya sebentar lagi datang," ucap pak Surya.
"Iya, pak," sahut Fadil.
Selama menunggu pemilik rumah, Fadil dan pak Surya mengobrol. Nindia pun di ajak ngobrol sama istrinya pak Surya yang bernama bu Tati. Bu Tati pun tak kalah ramah dan hangat sama seperti suaminya.
Setelah menunggu hampir satu jam rumah pak Surya, pemilik asli rumah itu pun datang. Seorang bapak-bapak paruh baya.
"Nah, bapak ini adalah pemilik asli rumah, nak Fadil. Namanya pak Heru," jelas pak Surya.
Fadil dan pak Heru pun saling berjabat tangan.
"Saya Fadil, pak."
"Panggil saja saya pak Heru."
"Baiklah, pak Heru," ucap Fadil dengan mengulas senyum.
"Bagaimana, nak Fadil. Apa benar sudah cocok dengan rumah saya?" tanya pak Heru.
