Saat di dalam kamar, Fadil duduk di sisi tempat tidur sedangkan Cinta memilih duduk di sofa yang menghadap ke televisi.
"Cinta ada PR tidak, nak?" tanya Nindia.
"Hari ini tidak ada PR, bunda. Cinta boleh nonton televisi kan, bunda?"
"Boleh sayang, tapi acara yang sesuai usia kamu, ya!" titah Nindia.
Nindia lalu memilihkan channel yang cocok untuk putrinya itu.
"Sayang, sini!" titah Fadil. Dia menepuk kasur di sebelahnya supaya Nindia duduk di sana.
Nindia lalu mendekati suaminya. Fadil tampak membuka dompetnya lalu menyerahkan sebuah kartu kepada Nindia.
"Kamu pegang ini, ya. Kalau butuh apa-apa kamu gunakan saja. Nomor pinnya tanggal lahir kamu sendiri!" jelas Fadil.
"Tapi untuk apa, mas? Kan aku tidak pernah kemana-mana sendirian, selalu sama mas!"
"Ya di simpan saja, sayang! Siapa tahu butuh! Oh iya kamu butuh uang cas berapa? Kamu belum kasih nenek kan bulan ini?"
"Iya mas, terimakasih. Iya mas, bulan ini kita belum menjenguk neneķ, kan."