Fadil segera membawa Nindia ke Rumah Sakit terdekat dengan taxi karena mobilnya masih di parkiran gedung di mana perusahaannya berdiri. Setelah berusaha menyadarkan istrinya yang tiba-tiba pingsan di hadapannya. Walau hatinya sakit, tapi rasa cinta di hatinya lebih besar dari rasa sakitnya. Dia begitu cemas melihat istrinya yang tidak juga sadar.
Ada empat pasang mata yang menatap mereka dengan raut wajah cemas. Mereka pun diam-diam mengikuti kemana Fadil membawa Ninndia.
Setelah tiba di Rumah Sakit, Fadil segera membawa Nindia ke IGD.
"Bagaimana istri saya, dokter?" tanya Fadil cemas.
"Selamat ya pak, istri bapak sedang hamil. Untuk memastikannya sebaiknya bapak cek ke dokter kandungan. Nanti di sana akan di jelaskan secara detail!" jelas dokter yang jaga di IGD.
"Istri saya hamil, dokter?" Fadil seakan tidak percaya.
"Iya, pak. Sebaiknya bapak langsung bawa saja istri bapak ke dokter kandungan!" Saran dokter jaga.
Tak lama Nindia sadar. Dia bingung melihat ke sekelilingnya.