Chereads / Terperangkap Kebencian Cinta / Chapter 29 - Daddy's Home!

Chapter 29 - Daddy's Home!

Chloe Harristian mengepalkan tangannya dengan keras dan menggeram kesal. Bagaimana tidak? Ia mendengar pengakuan langsung dari profesor Stanwald bahwa Aldrich menghubunginya memintanya untuk memeriksakan makalah Chloe dengan alasan terlalu sibuk sampai lupa. Kalimat Profesor Stanwald bahkan masih terngiang di kepalanya tentang apa yang dikatakannya tadi siang.

"Aku melakukan yang diminta oleh Doktor Caesar seperti apa yang ia inginkan," ucap Profesor Stanwald pada Chloe dengan sikap yang dingin. Chloe masih terperangah tak percaya.

"Kenapa?" lanjut Chloe bertanya tentang alasan Aldrich masih dengan wajah terperangah kebingungan. Profesor Stanwald tersenyum tipis dan mendengus pelan.

"Aldrich Caesar akan dikukuhkan sebagai Profesor dan guru besar sejarah dan kebudayaan Romawi. Apa kamu tidak tahu?" Chloe menghela napas pada pernyataan profesor Stanwald yang memang menyindirnya.

"Tapi apa hubungannya ..."

"Dia sibuk dan mungkin sedikit lupa!" potong Profesor Stanwald membela Aldrich dengan mudahnya. Chloe jadi makin terperangah mendengar alasan yang diucapkan oleh Profesor wanita itu.

"Hanya karena itu?" ucap Chloe tak percaya dengan apa yang ia dengar.

"Sebaiknya kamu bertanya sendiri padanya jika memiliki masalah!" Profesor Stanwald lalu pergi meninggalkan Chloe yang makin menggeram kesal. Chloe tak menyangka jika Aldrich malah menipunya seperti itu. Seketika Chloe langsung memekik kesal dan mengentakkan kakinya ke lantai.

"Dasar berang-berang!" pekik Chloe kesal dan terus mengentak-entakkan kakinya ke lantai dengan kesal sekaligus marah. Jika Aldrich ada di depannya maka mungkin ia akan dipukuli atau ditelan hidup-hidup saat itu juga.

Chloe pun segera mencari Aldrich ke kantornya tapi tak menemukan calon profesor itu di tempatnya. Chloe jadi makin kesal dan itu sempat membuat Knight yang kebetulan berpapasan datang mendekat.

"Chloe, uhm ... aku ingin bicara denganmu ..." tangan Chloe langsung menahan laju kalimat dari Knight yang akan meluncur dari mulutnya dengan meletakkan di depan wajahnya.

"Aku tidak punya waktu! Aku harus mencari si berang-berang sialan itu!" pekik Chloe begitu marah. Mulutnya terus komat-kamit mengata-ngatai Aldrich dan Knight sampai terperangah melihatnya.

"T-Tapi ... Chloe ... CHLOE!" panggil Knight pada Chloe yang langsung berlalu pergi. Tujuan Chloe adalah mencari Aldrich ke mana pun sekalipun ia bersembunyi di lubang kelinci. Sehingga Chloe tak menggubris Knight sama sekali.

"Uhm ... aish, aku kan ingin minta maaf ..." gerutu Knight menyaksikan Chloe berlalu pergi berjalan dengan cepat bahkan dengan rambutnya yang naik turun karena diterpa angin yang menyibaknya.

Usaha Chloe yang tak berhasil menemukan Aldrich di kampus, membuatnya akan mengejarnya ke apartemennya. Namun sebelum itu terjadi, sebuah telepon berdering untuknya. Chloe yang sudah siap tancap gas terpaksa mengangkat sambungan ponsel terlebih dahulu.

"Chlo ... Daddy udah pulang!" pekik Venus begitu antusias. Chloe langsung membulatkan mulutnya kaget dengan mata terbelalak masih memegang ponsel. Otaknya langsung membungkam dendam untuk Aldrich yang sudah mendaging, urusan ayahnya jauh lebih penting.

Chloe pun segera pergi meninggalkan lapangan parkir dengan mata berkaca-kaca dan tangan sedikit gemetaran. Ayahnya akhirnya pulang setelah bertahun-tahun tak mau kembali.

Dengan langkah cepat separuh berlari, Chloe melangkah dengan sepatu kets yang mulai lusuh masuk ke dalam apartemen mewah tempatnya tinggal. Wajah kesal dan marah milik Chloe Harristian tak lagi tampak. Semua berganti dengan antusiasme seorang anak perempuan yang sudah menunggu kepulangan ayahnya.

Chloe tak sabar dan langsung keluar dari lift untuk kemudian masuk berlari ke koridor menuju penthouse mewah orang tuanya. Setelah pintu dibuka, Chloe berlari ke dalam dan langsung memekik.

"DADDY!" Arjoona langsung membuka dan merentangkan kedua lengannya lebar-lebar. Chloe separuh melompat ke arah ayahnya yang sedang berada di ruang keluarga dengan pakaian santai. Arjoona Harristian, ayah kandung Chloe langsung memutar tubuh anaknya sambil memeluk Chloe yang jauh lebih kecil darinya.

"Daddy!"

"Oh, boneka Daddy paling imut ... mmmuacch ... mmuaacchh!" Arjoona langsung mencium gemas kepala Chloe yang terkekeh begitu senang.

"Daddy pulang ..." gumam Chloe di dada sang ayah.

"Iya, Sayang. Daddy pulang!" ucap Arjoona masih memeluk erat Chloe yang sudah separuh menangis karena terharu. Mata Arjoona beralih pada Claire, istrinya yang baru muncul dari balik pintu dan bersandar dengan sebelah lengannya di sana. Ia sudah memakai pakaian lagi usai tadi sekamar dengan Arjoona secara terpaksa.

Arjoona mengedipkan matanya pada Claire dengan gaya menggoda masih dengan memeluk Chloe yang tak melepaskannya sama sekali. Tetapi Claire tak peduli sama sekali. Wajahnya masih memendam kekesalan yang luar biasa.

Venus juga berada di ruang tengah menyaksikan pertemuan kembali Chloe dan ayah mereka. Namun begitu Venus berbalik menoleh pada ibunya Claire, ia langsung tersenyum padanya.

"Daddy, gak akan pergi lagi kan?" rengek Chloe langsung berubah manja begitu dekat dengan ayahnya lagi. Arjoona sampai ikut duduk di sofa yang sama dan masih merangkul Chloe. Venus juga ikut duduk di sebelah ayahnya. Kecuali Claire yang memilih masih berjauhan dengan Arjoona.

"Gak dong, Sayang! Daddy gak akan pergi ke mana pun lagi, selamanya. Daddy akan tetap berada di sini, di dekat anak-anak Daddy!" mata Arjoona kembali lagi melirik pada Claire yang memilih bersikap dingin dengan kedua lengan masih terlipat di depan dadanya.

Chloe langsung memeluk erat ayahnya lagi dengan Venus ikut menyandarkan kepalanya pada lengan kekar sang Ayah. Keduanya tampak begitu lengket bersama ayah mereka.

"Kok Mommy diam aja!" tanya Chloe membuat Claire terpaksa tersenyum tipis.

"Gak, Sayang. Gak apa!" jawab Claire pada anak bungsunya.

"Daddy sama Mommy masih marahan ya?" Chloe masih mencecar mereka dengan pertanyaan yang cukup polos. Arjoona pun mengatupkan bibirnya dan membelai rambut Chloe.

"Gak Sayang, kami sudah baikan kok ..."

"Gak, Mommy gak marah sama Daddy. Mommy hanya gak mau dia ada di sini!" potong Claire dengan ketus dan begitu cepat bahkan sebelum Arjoona menyelesaikan jawabannya pada Chloe. Chloe jadi melihat bergantian pada ayah dan ibunya. Arjoona lebih terlihat masih mengulum senyum dan Claire jadi lebih ketus.

"Mom ..." rengek Chloe seperti meminta agar ibunya mau mengalah. Venus yang mengerti jika orang tuanya harus memiliki waktu berdua saja lantas mengajak Chloe bersamanya.

"Bebe, ikut Kakak yuk!" ajak Venus memanggil nama kecil Chloe dengan wajah tersenyum. Chloe langsung memajukan bibirnya tanda menolak tapi Venus masih terus membujuk.

"Sini deh, ada yang mau Kakak omongin!" Venus langsung menarik tangan Chloe dengan lembut agar Arjoona dan Claire bisa berdua lagi. Chloe sebenarnya masih sangat merindukan sang ayah tapi Venus kemudian membawa Chloe untuk mengintip sejenak di balik dinding.

"Ssst!" Venus memberi peringatan sambil mengintip bersama Chloe di balik dinding.

Claire terlihat masih membuang wajahnya ke arah lain dengan sikap ketusnya dan Arjoona yang duduk di seberangnya terus memandangnya seakan tak mau berkedip.

"Aku cinta sama kamu, Princess ..."

"I hate you. Dan aku gak akan pernah maafin pembohong macam kamu. Pergi kamu dari sini!" usir Claire cukup kasar pada Joona. Venus dan Chloe sempat saling berpandangan satu sama lain saat menguping pembicaraan itu.