Chereads / Queen of Azera / Chapter 9 - Pagi Pertama

Chapter 9 - Pagi Pertama

"Baiklah, seperti kau tidak ingin bicara denganku dan tidak mau mendekatiku, aku akan tidur di ranjang. Terserah kau mau tidur di mana," kata Pangeran kesal memilih untuk tidur dan tidak peduli.

Zian melihat itu merasa seperti di permainkan dia yang tadi dilarang untuk pergi dan sekarang di suruh untuk memilih tidur di mana. Jelas hal itu membuat Zian kesal.

Pagi harinya Zian bangun tidak mendapati Pangeran ada di sampingnya mungkin dia sudah pergi.

Aida yang datang mengetuk pintu dan minta izin kepada Putri Zian untuk masuk kedalam kamar.

Setelah diizinkan Aida masuk menemui Putri Zian.

"Untung saja Putri masih hidup dan baik-baik saja, aku sudah begitu khawatir dengan keselamatan Putri," kata Aida yang merasa khawatir jika Putri Zian bisa saja menghadapi masalah karena apa yang dilakukan kemarin.

"Tidak apa-apa, aku sudah mengatakan semuanya tentang ku, tapi sepertinya Pangeran tidak percaya tentang apa yang aku katakan jika aku hilang ingatan," kata Zina memeberitahu Aida.

"Syukurlah," kata Aida senang melihat putrinya selamat dan segera menyiapkan air untuk mandi karena setiap pagi tugas seorang putri adalah memberi salam kepada Ratu.

"Hari ini hari pertama Putri memberi salam pada Ratu, besok kita setiap pagi memberi salam pada Ratu," kata Aida. menyiapkan semua dan mencoba membantu Putri Zian menata rambut dan juga bersiap-siap.

Aida selalu membantu Putri Zian bersiap-siap agar Sang Putri terlihat anggun dan elegan karena sudah benar-benar pelayan yang setia terhadap putrinya.

Setelah hasian Putri Zian siap, mereka pun segera pergi ke istana tempat tinggal Ratu.

"Apakah semua putri kerajaan harus memberi salam kepada Ratu setiap pagi?" tanya Zian yang baru tahu jika ada tradisi seperti itu dan terpaksa dia harus mengikutinya gimana dia harus memberi salam kepada ibunda Ratu bersama para putri yang lain.

"Tentu saja karena ini merupakan tradisi kerajaan jadi harus diikuti oleh semua Putri, kecuali jika Putri itu sedang sakit maka tidak diwajibkan untuk memberi salam kepada Ratu," jelas Aida yang memberitahu Putri agar paham dengan peraturan istana.

Aida kali ini berharap jika Sang Putri tidak lagi mempermalukan dirinya dengan tindakan yang membuat sang putri benar-benar terlihat seperti yang tidak tahu, setidaknya Aida sekarang sudah memberitahu Sang Putri terlebih dahulu dan sedikit mengajarinya tentang tata krama saat bertemu dengan sang Ratu.

Mereka pun berjalan melewati taman kecil yang ada di istana hal tersebut membuat Zian pun menikmati pemandangan di sana, suasana yang benar-benar berbeda membuat siapapun merasa harus menyesuaikan diri lagi dengan standar tersebut.

Jalan yang dilalui dihiasi dengan tanaman bunga, seperti sudah diatur sedemikian rupa dan banyak sekali tempat untuk bersantai.

suasana yang tenang dan juga pemandangan yang indah membuat siapapun merasa tenang dan tidak terlalu gugup saat dari pertama kali mengucapkan salam kepada sang ratu.

Meskipun Ia baru pertama kali memberikan salam kepada sang ratu setelah kedatangannya ke istana Aozora yang sekarang menjadi tempat tinggal Putri Zian.

"Suasana di sini benar-benar tenang dan sejuk Aku suka pemandangan di istana ini," kata Zian pada Aida yang mengikuti sang Putri dibelakang sambil menunjukkan jalan menuju istana Ratu.

Setelah kemarin Aida mendapatkan pengarahan tentang tugas putri dan tempat kediaman para putri dan bangsawan lainya.

Zian belajar lagi menjadi seorang putri yang elegan dan Aida selalu memperselalunya, jika sang Putri lupa, Zian yang terbiasa hidup bebas di dunianya sendiri tidak menyangka dia akan menjadi seorang putri yang mana banyak sekali peraturan yang harus di lakukan, di mana seorang putri harus benar-benar terlihat anggun meski dirinya tidak mau melakukan hal itu.

"Putri sepertinya sekarang jauh lebih tenang daripada sebelumnya dan semoga kedepannya kita tidak mendapatkan masalah yang berat," kata Aida yang melihta Zian tersenyum saat melihat pemandangan dia luar.

"Sebelumnya aku masih merasa takut jika Pangeran salah paham terhadapku dan tidak mau memaafkanku, tapi setelah aku memberitahukan semuanya kepada Pangeran, Aku menjadi lebih lega walaupun Pangeran tidak percaya apa yang aku katakan, tapi semua itu sudah meringankan bebanku," kata Zian yang sudah memberitahu kepada pangeran dan sudah berusaha jujur kepada Pangeran kedua walaupun Pangeran tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Putri Zian.

memang hubungan usia dengan pangeran ke-1 bukanlah suatu yang rahasia mereka sudah dikenal sejak dekat sejak lama tapi entah kenapa sang raja menjodohkan Pangeran ke-1 dengan Putri mermaid dari kerajaan lain jelas Hal itu membuat siapapun merasa patah hati tapi terlepas dari itu semua yang lebih membuat nekat bunuh diri karena ia dijodohkan dengan pangeran kedua.

Sekarang bagian dari dunia lain harus menghentikannya dan berusaha berpura-pura menjadi seorang putri, di mana dia sendiri juga tidak paham dengan peraturan kerajaan yang memberatkan nya.

Tapi berkat adanya Aida seorang pelayan yang setia padanya, yang selalu membantunya dapat menjalani peran sebagai seorang putri, saat ini dia bertugas untuk memberikan salam kepada sang ratu.

Usaha terbaiknya dan dengan apa yang sudah dia dapatkan dari Aida semua pelajaran tentang seorang putri raja, yang harus bersikap elegan dan sopan hal tersebut pun membuat Zian harus bisa seperti itu di hadapan sang Ratu.

Zian berjalan terus menuju tempat kediaman Sang Putri dengan sikap yang sopan dan dengan elegan karena banyak sekali pelayan yang memperhatikannya.

Apalagi dia yang pertama kali berada di istana negara pun harus bisa lebih waspada, karena belum mengetahui mana lawan ataupun kawan.

Hal itulah yang membuat kalian harus benar-benar menjadi seorang yang dihormati terlebih dahulu, dan tahu tentang tatakrama meski dirinya tidak paham.

Apapun yang ia lakukan menjadi bahan perhatian semua pelayan yang ada di sana dan mereka semua mulai menilai. Bagaimana Putri Sion yang sebenarnya walaupun awal kali dia melakukan upacara pernikahan, ia yang dianggap gagal, tapi hal tersebut terus dia perbaiki dengan sikapnya sekarang dan tidak menunjukkan sebagai seorang putri yang jahat ataupun sombong.

Zian berusaha untuk bisa bersikap layaknya seorang putri yang baik hati dengan memasang muka seyum, walau palsu.

Setelah lama berjalan akhirnya siang sampai ke tempat istana Ratu Di sana sudah banyak sekali para putri yang memberi hormat di istana ratu dan sudah ada beberapa yang berkumpul.

Hal itu membuat hiasan benar-benar kehilangan kepercayaan dirinya Ia pun berusaha untuk meyakinkan dirinya bahwa dia bisa melakukan semua itu.

Dengan langkah berat hati dia pun masuk kedalam istana tersebut dan berusaha memberi hormat kepada sang Ratu selayaknya seorang putri.

"Bagaimana ini aku di terima disini atau tidak, jangan sampai aku mempermalukan diriku," batin Zian yang sudah mulai panik.