pulangnya Elan tidak ingin bersama mereka, meskipun sangat sulit untuk menolaknya. tetapi Elan beralasan bahwa rumah Elina tidak searah dengan mereka, sehingga mau tidak mau Vino sengaja mengantarkan Elina.
saat akan bnerpisah, Vino memegang tanagn Seina, "Sey, kamu yakin akan baik-baik saja pulang bersam dia?" ucap Vino seolah tidak ingin berpisah dari Seina, sedangkan Elina langsung merebut tangan Vino dan bilang ingin diantarkan.
"Cepetan Vin, pulang bareng aku. aku nggak biasa sendiri," ucap Elina merayu Vino.
Seina tahu betul Elina menyukai Vino, tetapi cara Elina jika sudah menyukai seseorang ia akan terlihat seperti wanita yang gampang untuk dipermainkan, tidak ada rasa malunya.
mungkin dulu waktu dengan Elan, bedanya ia benar-benar menjaga rahasianya sehingga perlakuan Elina yang seperti itu tidak ada yang tahu.
Elan memanas-manasi Vino dengan sengaja, Elan merangkul Seina erat, "Iya Vin, betul yang dikatakan Elina, lagian Seina bisa sama aku," ucap Elan dengan senang.