Elina memeluk Seina dan berkata sambil menenteng tasnya, Elina sengaja menjemput Seina sebelum Seina sampai sehingga Seina akan mudah mencarinya tanpa perlu menunggu.
Elina menjemput Seina dengan diantar kakaknya sehingga ia berani untuk keluar tengah malam.
"Sey," lirih Elina memeluk Seina erat. Seina sangat kangen dengan pelukan dan kehangatan Elina yang sudah lama tidak merasakannya.
"Na, ini beneran kamu kan?" pekik Seina terharu.
Bahkan Elina menjadi lebih cengeng, Elina yang sebelumnya selalu tegar, kini sudah didepannya adalah sesosok Elina yang baru yang yang terasa berbeda.
"Kamu kenapa nangis Na? Aku masih disini," pekik Seina dengan tersenyum.
Seina mengusap air mata Elina, Elina tersenyum lagi tanpa ada rasa malu.
"Kakak kamu dimana?" ucap Seina mencari kakaknya Elina.
"Di mobil," jawab Elina masih terharu tidak menyangka bisa memeluk Seina.