Seina tidak bisa berkata-kata pada Vino, Seina tidak ingin vino menambah membenci Elina, sedangkan Vino dan Elina masih biasa saja. Meskipun Vino sudah curiga yang membuat Seina kepikiran yang berpacu pada Elina, namun Seina tetep kekeh bahwa dibalik kesedihannya semata bukan karena Elina.
Seina tidak ingin sakit hati dan terlalu memikirkan Elina saja. Dunianya tidak berputar di Elina saja.
Seina menulis lagi di buku diary-nya, ini buku baru yang ia tulis. Seina menceritakan tentang permasalahannya di buku itu, meskipun dia tidak bisa cerita langsung pada Elan dan Vino sehingga ia hanya bisa menulisnya di buku diary-nya.
"Aku kaya orang dulu ya, apapun selalu aku tulis di buku diary-ku." pekik Seina pada diri sendiri.
Ia tidak bisa berbuat apa-apa lagi, Seina tidak mungkin untuk menceritakannya pada Elan dan Vino atau siapapun. Seina membuka bukunya yang sempat ia beli di toko peralatan alat tulis bersama Elan. Buku yang berwarna pink.