Vino meninggalkan Elina begitu saja tanpa Elina berkoar-koar lagi, bahkan Vino tidak sama sekali meilirik Elina saat Elina masih menangis. Vino tidak memperdulikannya.
Elina termenung sendiri, mungkin ada benarnya yang dikatakan oleh Vino, tetapi Elina tidak ingin Vino terlalu membela Seina.
Disisi lain, Vino sangat kecewa dengan jalan pemikiran Elina. Vino menemui Elan di rumahnya.
Vino mendapatkan alamat Elan dari Seina, Seina saja sampe kaget Vino ingin tahu alamat Elan, bahkan Elan tidak diberitahu sama sekali tentang Vino yang akan mampir ke rumah Elan.
Rita menyambut Vino dengan pelukan, dan menawarkan Vino untuk makan bersama, namun Vino menolaknya dan hanya ingin bertemu dengan Elan.
Kemudian Rita memanggil Elan, Vino menatap rumah Elan yang tampak bagus dan asri.
"Tidak heran kamu dari keluarga orang punya," ucap Vino.
Elan datang dengan raut wajah musam, heran serta bercampur aduk malas untuk bertemu dengan Vino.
"Ada apa?" ucap Elan dengan malas.