Zean tampak begitu sengit pada Seina jika Seina menjawab 'Iya', Seina pura-pura tertawa saja.
Kemudian Seina ingin menggeleng, tetapi Elina memegang tangan Seina dengan kencang.
"Ya, mau ya?" pekik Elina memohon dengan mengerutkan alisnya. Seina akhirnya menggangguk.
Zean masih kesal tetapi ia meninggalkan mereka, tahu kalau Zean sudah tidak memiliki harapan penuh terhadap Elina.
Saat Zean sendirian, menjadi kesempatan bagi Seina untuk mendekati Zean dan berbicara padanya, wajahnya yang muram dan berhenti memandang di satu titik. Apa yang Zean lamunkan membuat Seina penasaran.
"Zean," panggil Seina dengan pelan.
Zean tak melirik pada Seina, ia masih kesal, sudah sering ke kelas Elina namun tidak kunjung juga mendapatkan hati Elina seperti dulu.
"Ngapain kamu kesini? Kamu mau nyari Elan kan?" jawabnya.
Seina menggeleng, "Elan ada ekskull," pekik Seina.
Kemudian Seina duduk disamping Zean mengikuti gerakan Zean.
"Disini kotor," jawab Zean.