Chereads / Nikah Muda Lexsa and Dirga / Chapter 6 - Awal mula bencana

Chapter 6 - Awal mula bencana

Happy Reading

***

Setelah pulang sekolah Dirga langsung pulang ke rumah, biasanya ia dengan ketiga sahabatnya akan mampir ke suatu toko buku komik dulu untuk membaca sebelum pulang ke rumah. Namum untuk hari ini mereka tidak melakukannya, karna Vino si bego itu tiba-tiba saja perutnya sakit

****

Assalamu'alaikum," ucap Dirga yang sudah berada di dalam rumah bersamaan dengan Bella yang juga baru keluar dari kamarnya

"Wa'alaikumussalam." Bella menjulurkan tangannya yang langsung di cium oleh Dirga

"Udah sholat Dzuhur belum?"

"Udah ma tadi di sekolah... Mama mau kemana kok udah rapi banget?" tanyanya heran saat melihat ibunya yang sudah berpakaian rapih

"Eh ini mama mau ke RS."

"RS? Mama sakit? Sakit apa ma, kok gak bilang sama Dirga." Dirga dibuat khawatir.

Lisa lalu menjawab jika dirinya akan ke rumah sakit untuk melihat anak dari sahabatnya yang bernama Aty dikarenakan Amy anak dari Aty baru saja melahirkan di rumah sakit yang tidak jauh dari jarak rumahnya

***

Bella yang sudah sampai segera menghampiri kedua sahabatnya yang tengah duduk di ruang tunggu. Lisa, Aty adalah sahabat Bella semasa kuliah. Aty yang menikah duluan karena dijodohkan, tiga tahun kemudian disusul Bella, dan satu tahun kemudian disusul Lisa

Tak butuh menunggu lama dokter yang menangani anaknya itu pun keluar. Aty dan Lisa yang melihat keluarnya dokter langsung beranjak dari tempat duduknya dan menghampirinya

"Dok, gimana keadaan anak dan cucu saya?" tanya Aty menatap sang dokter perempuan itu

"Ibu sama anaknya baik baik saja bu, dan alhmdulillah anaknya perempuan."

"Alhamdulillah," ujar ketiganya sembari mengelus ngelus dadanya lega

"Apa saya bisa melihat keadaan mereka sekarang dok?"

"Silahkan bu," ujar dokter perempuan itu. Kalo bagitu saya permisi " ujarnya lagi

"Iya dok."

Tak menunggu lama, Aty segera masuk untuk melihat keadaan anak dan cucunya, disusul Lisa dan Mona.

"Wah cantiknya cucu oma." Aty mengelus pipi cucunya, kemudian kembali menatap sang anak yang terbaring lemah. "Gimana keadaan mu sekarang nak?"

"Aku baik ma," ujar Ami sambil tersenyum

"Maasyaa Allah, anaknya cantik banget." Lisa menatap kagum dengan anak dari Ami.

"Hu um, lucu lagi nanti kalo sudah besar tante jodohin sama anak tante, Dirga." Canda Bella.

"Ketuaan nanti dong Dirga nya tante kalo dijodohin sama anak aku."

"Gak apalah." Bella dan keempatnya pun tertawa. Kemudian Aty menggendong sang cucu itu membuat Bella iri disusul Lisa berpamitan untuk ke toilet

Sesudah mengganti pakiannya Dirga langsung ke dapur untuk membuatkan makanan untuk sang ayah. Beberapa menit kemudian Dirga sudah selesi membuatkan bubur untuk ayahnya

Beruntung deh kamu jeng, diusia segini udah punya cucu yang lucu dan imutt, jadi pengen." iri Bella menatap Aty.

"Alhamdulillah jeng."

"Kayaknya tante harus nunggu beberapa tahun lagi deh kalo pengen cucu."

"Kok gitu? "

"Iya, Dirga kan masih sekolah belum lagi kuliah yakan tan?"

"Kalo bisa cepet kenapa harus nunggu lama yakan?" Bella tersenyum sambil menaikkan alisnya. Ami dan Aty mendengar ucapan Bella itu pun sangat kaget, bagaimana bisa Dirga kan masih muda.

Suami Ami di mana? Kok gak keliatan? Kok gak jenguk istrinya? Jadi suami itu lagi diluar kota karna ada urusan bisnis yang super duper penting. Tapi sekarang urusanya udah selesai jadi dia bakal balik ke indonesia

***

Skip Malam

Dirga yg kini berbincang dengan ayahnya di ruang keluarga, seketika obrolan mereka terhenti saat kedatangan Bella yang baru saja dari dapur. Dirga yang heran dengan ibunya yang sedari tadi memperhatikannya sambil senyum senyum

"Mama kenapa, kok ngeliatin Dirga kaya gitu amat ma, senyum senyum lagi, emng ada sesuatu diwajah Dirga?" Dirga memegang wajahnya.

"Gak sayang. Yuadah hayok kita makan dulu."

sesampainya di dapur kedua lelaki itu di buat terkejut dan heran saat melihat makanan di atas meja. Bukan main sih banyak banget full se meja

"Wah, tumben bibi masak banyak

hari ini," ujar sang suami saat melihat makanan yang super duper banyak diatas meja

"Kok bibi masaknya banyak sih? Bibi masak makanan kesukaan Dirga pula... Emang bakal ada tamu yang dateng ma?" Dirga melirik ke arah ibunya yang baru saja duduk

"Gak sayang."

"Trus makanan sebanyak ini?"

"Mama masak ini semua untuk kalian."

Dirga dan ayahnya yang mengetahui kalo yang memasak adalah istrinya itu saling menatap satu sama lain dan dengan penuh tanda tanya.

"Mama yang masak ini semua, kok mencurigakan." Dirga menatap sang ibu dengan tatapan curiga.

"Papah tau, pasti mama ada maunya, yakan?" tanyanya dan Bella mengangguk. Kemudian mereka duduk

"Mama pengen cucu." Dirga dan suaminya dibuat binggung atas omongan Bella.

"Cucu? Maksud mama apa? jangann aneh aneh deh ma."

"Iya cucu, mama pengen cucu. Umur kita kan gak muda lagi, jadi mama pengen segera punya cucu dari Dirga."

Suaminya yang mendengar ucapan istrinya kaget stegah mati, dan Dirga yang baru saja minum segera memuntahkan minumannya.

"Astaga ma, Dirga aja belum lulus sekolah, belum kuliah juga, malah minta cucu. Gak Dirga gak mau."

"Iya ma, anak ki-"

"Eis papah diem, ini urusan mama sama Dirga... Lulus sekolah pokoknya kamu harus sudah nikah, kuliah? Orang nikahkan masih bisa kuliah, lagi pula beberapa bulan lagi kamu udah mau lulus kan. Dan besok malam mama gak mau tau kamu harus kenalin mama sama pacar kamu."

"Ta-tapi ma"

"Jangan membantah Dirga."

"Tapi Dirga gak pu-"

"Sekali lagi kamu ngomong mama gak akan mau makan. Dan jika kamu menolak ke inginan mama, mungkin besok mama sudah tidak bernapas lagi."

Dirga menganga, dia tak ngerti lagi dengan pemikiran ibunya.

"YaAllah pacar aja gue gak punya, nih malah disuruh nikahh," bantinya. Kini Dirga melirik ke arah ayahnya untuk meminta bantuan, tapi bukan bantuan yang didapat melainkan kode dari ayahnya untuk mengiyakan omongan istrinya itu.

........

"Nyokap gue kenapa sih, tiba tiba nyuruh gue nikah, gue kan masih pengen bebas." Reflex memukul tembok kamar nya dalam keadan emosi sehingga membuatnya tidak sadar

Meringis. "Aww sakit." Dirga mengoyang ngoyangkan tanganya. "Tapi masalahnya, besok malam siapa yang harus gue bawa?"

"Ana? Mana mungkin dia terlalu pendiam yang ada nyokap ngomong dia cuman ngangguk ngangguk aja."

"Fitri, Anjel? Ah gak gak gak mereka terlalu banyak tingkah."

"Terus siapaa yang harus gue bawa besok." Dirga frustasi kemudian menjatuhkan dirinya diatas kasur umpuknya itu.

"Arrgghh, tau ah biar besok gue minta bantuan Bara Kevin Vino aja, puyeng pala gue lama lama." Dirga yang pusing mikirin siapa yang harus ia bawa besok, memilih untuk tidur