Happy Reading
***
"Astaga telat!" Kevin kaget saat melihat jam dinding di kamarnya yang telah menunjukkan jam 07:00. Lantas ia langsung membangunkan ketiga sahabatnya
"Ck! Apasih Vin, gue masih ngatuk," ujar Dirga kembali memeluk Bara yang berada di smpingnya. Tak menyerah Kevin kembali membangunkan ketiganya
"Lima menit lagi," ujar Vino kemudian berbalik badan memeluk Dirga. Kevin yang kesel langsung berteriak memberi tahu jika sekarang sudah jam tujuh. Dor seketika ketiganya membuka mata lebar lebar dan melirik ke arah jam.
"Keviiiinn, kenapa lo baru bilang kalo sekarang udah jam tujuh."
" Lah!"
Segera ketiga berlari menuju kamar mandi. Di rumah Vino terdapat 4 kamar mandi. Setelah selesai dengan ritual mandi, keempatnya segera memakai pakaian sekolah, untung saja Vino mempunyai tiga cadangan baju.
Segera mereka berangkat dengan mengendarai motor sportnya masing masing terkecuali Vino yang nebeng dengan Bara.
***
Keempat cowok tersebut kini berhenti didepan gerbang sekolah yang telah ditutup."Sial." Dirga membuka helmnya
"Aduh gimana nih, gerbangnya udah ditutup gimana cara kita masuk, dan gimaa-"
"Lo bisa diam gak." Bara memotong omongan Vino. Tak ada lagi yang jalan untuk masuk. Dirga kemudian mengingat jika ada 1 jalan cara masuk ke areah sekolah. Keemapat langsung turun dari motornya dan mengikuti Dirga
"YaAllah tinggi banget, nih, gimana cara naiknya." Vino memerhatikan tembok yang berdiri dihadapannya
"Punya mata gak, coba liat di samping lo itu ada apa." nara menunjuk tangga kayu yang tergeletak di tanah dekat Vino
"Oh iya, kok aku ga liat yaa." Vino cengengesan. Bara mengambil tangga yang tergeletak di tanah dan meletakkannya di depan tembok besar itu. Dengan cepat keempat cowok itu naik secara bergantian.
Berhasil melewatinya? Ya, tapi sayang baru selangkah keempatnya ingin meninggalkan tempat itu tiba tiba terdengar suara batukkan kecil.
"Ekhm, mau kemana?"
Dirga Bara Kevin dan Vino menghentikan langkahnya. Mereka menoleh pelan kearah suara itu. Dan betapa terkejutnya mereka saat melihat guru BK yang dari kapan berada disitu.
"Eh bapak," ujar Dirga
"Sekarang juga kalian ikut bapak ke lapangan." bentaknya lalu pergi dan diikuti oleh keempat siswanya itu
***
"Lari keliling lapangan 40x/putaran sekarang."
"Tapi pak," ujar kevin
"Lari.".bentak gurunya
"I-iya iya pak." segera mereka berlari.
30 putran pertama Dirga yang sudah merasa gerah segera membuka seragamnya di tengah lapangan (eits Dirga pake baju koas ya) yang mengundang teriakan cewek dari temen temen sekelasnya.
Hari ini kelas Dirga sedang ada mapel penjas. Mumpung gurunya tidak datang dikarenakan sakit, jadi mereka mengunakan waktu itu, ada yang ke kantin, main tiktok dll.
"Nih kapan selesainya sih, udah capek gue." saat ini Vino ngosngosan dan berhnti sejenak
"Itu yang berhenti, mau bapak tambahin 100 kali lagi hah."
"Jangan pak... Ia saya lari lagi."
Setelah selesai dengan hukuman pertama, sekarang mereka harus merasakan hukuman kedua yaitu hormat bendera.
"YaAllah, akhirnya penderitaan hamba selesai juga." doa Kevin yang masih keadaan ngos ngosan.
"Apanya yang selesai, sekarang juga kalian menghadap kedapan lalu hormat bendara, hukaman kalian akan berakhir sampai jam istirahat, mengerti."
"Apaaaa!"
"Aduh pak kita udah capek banget, plis beri kami waktu untuk istirahat 15 menit aja." Dirga memohon.
"Jangan membantah atau bapak tambahin hukuman kalian bersihin toilet."
(HORMAT BENDERA)
Guru bk yang masih mengawasi mereka, tiba tiba merasa ada panggilan alam yang harus di keluarkan. "Bapak akan ke wc dulu sebentar dan jangan berani beraninya kalian kabur mengerti?"
"Siap pak."
Langkah pak Arno terhenti saat melihat ketiga cewek yang baru saja lewat di depan kelasnya lantas memanggil mereka.
"Iya ada ya bapak panggil kita bertiga?" tanya Lexsa.
"Tolong kalian awasi mereka berempat, soalnya bapak mau ke wc bentar, ada hal yang harus dikeluarkan."
Wirda Vanya dan Lexsa menoleh kearah cowok yang dimaksud gurunya itu. "Siaap pak, tenang aja serahkan semua pada kami," ujar Lexsa semangat
Gurunya yang mendengar ucapan Lexsa itu pun segera pergi. Setelah kepergian guru bk, Dirga Bara Vino dan Kevin itu langsung menurunkan tangannya yang sudah merasa capek.
"Astaga tuh guru kejam amat dah gak tau apa tangan gue udah capek ngehormatin bendrra." Kevin melap kerigat dijidatnya.
"Eh kenapa malah nurunin tangan, angkat gak! Hormat bendera." tegas Lexsa
"Yaampun Lexsa lo gak kasian apa sama kita," ujar vino
"Gak, siapa suruh bikin kesalahan."
"Udahlah Lexsa biarin aja kasian mereka tuh ampe keringatan." Kevin dan Vino memberikan dua jempol kepada Wirda atas omongannya.
"Iya Lex, beri mereka waktu lah buat istirahat toh mumpung guru bk belum juga dateng," ujar Vanya
"Gak bisa, kalian dengar kan? Apa yang pak Arno bilang? Awasi mereka, jadi kita tuh harus bertanggung jawab."
"Lo punya rasa kemanusiaan gak sih, kurasa ngak." bentak Dirga yang geram pada Lexsa. "Bisa gak sih jadi cewek tuh gak usah nyebelin," ujarnya lagi
"Gak bisa." Lexsa menyilangan kedua tanganya. Dirga yang geram dengan Lexsa langsung menujuk Lexsa dengan jari telunjukknya." Lo tuh ya!"
"Apa!" Lexsa memajukkan wajahnya
Dup jantung Dirga tiba tiba saja berdebar begitu cepat saat ditatap oleh Lexsa dengan jarak dekat. Dirga yang mulai gugup segera memundurkan dirinya selangkah.
"Lo-lo kalo mau ngomong disitu aja, gak usah dekat deket. Najis."
KANTIN
"Alhamdulillah yaAllah." ucap Dirga yang baru saja selesai minum.
"Sumpah tuh pak Arno botak gak ada hati apa, tega banget sama siswanya sendiri," ujar kevin
"Sebenarnya kalo aja tuh cewek nyebelin punya rasa kasihan sama kita, mungkin hukuman kita akan sedikit ringan." ujar Dirga kembali meminum minumannya
"Iyah sih... Tapi bentar deh, gue mau tanya satu hal. Kok lo tadi tiba tiba gugup ngomongnya pas jarak lo sama Lexsa agak sedikit dekat?" Tanya Vino heran
"Entahlah.Trus bersamaan dengan jantung gue yang berdetak dengan cepat, mungkin karna efek kecapean. Tapi kok rasanya agak beda."
BRAK...
"Itu tanda kalo lo mulai suka sama dia," ujar Vino tiba tiba
"Tuh mulut disaring dulu baru ngomong."
"Kalo lo sam-" ucapannya terpotong saat melihat Lexsa dan kedua sahabatnya yang baru aja masuk dalam kantin.
"Lexsa!"
Dirga mengikuti arah lirikan mata Kevin. Dirga yang sudah punya ide untuk mengerjai Lexsa, segera mengambil minuman botol AQUA yang tinggl setengah milik Bara untuk melemparkanya ke arah Lexsa dan kena
"Aw." Lexsa meringis sambil memegang lengannya.
"Gila lo Dir." Bara kaget dengan apa yang dilakukan Dirga
"Siapaa yang ngelakuin ini hah." tanya Lexsa emosi kepada semua orang yang berada di kantin
"Gue." Dirga mangangkat satu tangannya. Lexsa yang emosi segera mengahampiri Dirga.
"Lo kalo punya masalah sama gue bilng."
"Gak ada sih... Makanya jadi cewek tuh gak usah nyebelin." Dirga berdiri dihadapan Lexsa.
"Lah urusan gue, sifat sifat gue ngapin lo yang urus."
"Lah! Kalo gitu urusan tangan gue dong. Tangan tangan gue, serah dong, tangan gue mau berbuat apa."
"Lo tuh ya." Lexsa menunjuk Dirga
"Apaa."