Chereads / Kisah Cinta Vampire Wanita / Chapter 14 - Aku Akan Mengubahnya Menjadi Vampire

Chapter 14 - Aku Akan Mengubahnya Menjadi Vampire

Sama seperti sebelumnya, apa yang telah dilakukan oleh Luca tidak membuat perbedaan apa-apa. Tubuh Javier masih terbaring kaku dan memucat.

Wajah Luca yang kini penuh keringat, memandang tubuh Javier dengan tatapan bingung. Dia sudah melakukan dua kali sihir kebangkitan dan sihir tersebut berhasil. Jika itu gagal, tidak mungkin ada cahaya yang muncul dari lingkaran sihir miliknya.

Tapi kenapa… kenapa Javier masih belum membuka matanya dan jantungnya tidak berdetak?

Luca tidak tahu lagi.

"Luca? Apa yang terjadi?" tanya Katherine yang kini terlihat gelisah. Dia awalnya mengira Luca melakukan sesuatu pada sihir pertamanya yang membuat Javier tidak hidup kembali. Luca adalah penyihir dan Katherine tidak memperhatikannya dengan baik ketika pria itu membacakan mantranya. Katherine tahu bahwa Luca tidak menyukai Javier dan ini adalah kesempatannya untuk menyingkirkan pria itu untuk selamanya.

Namun, setelah menyuruh Luca melakukan sihir itu sekali lagi dan memperhatikannya baik-baik. Luca melakukan sihirnya dengan benar. Jadi, apa yang terjadi?

"Aku juga tidak tahu, nona Katherine. Aku melakukan sihirnya dengan benar," ucap Luca sambil sesekali menarik napasnya. Menggunakan sihir terlarang sebanyak dua kali untuk pertama kalinya menguras stamina Luca.

"Mungkin sebaiknya Nona Katherine…"

Luca tidak melanjutkan kata-katanya ketika Katherine menunjukkan kembali taringnya dan dengan cepat sudah berada di depan wajahnya. Keringat dingin menjalar di punggung Luca ketika melihat hal itu.

"Luca Ridcully! Jangan berani-beraninya kamu mengatakan hal seperti itu!"

Ucapan dingin dari Katherine membuat Luca menelan ludahnya dan mengangguk.

"Aku mengerti, nona Katherine."

Katherine segera kembali ke sisi tubuh Javier. Dia menyentuh wajah tampan suaminya itu.

"Javier…" panggil Katherine dengan pelan dan kesedihan terdengar di nada suaranya.

Seandainya… seandainya dia bisa datang lebih cepat…

Seandainya dia memilih untuk melarikan diri lagi dan tidak menyelesaikan urusannya dengan keluarganya yang lama…

Seandainya…

Tanpa sadar air mata mulai mengalir di pipi pucat Katherine. Dia sangat menyesal. Masih banyak yang ingin dia lakukan dengan Javier, tapi kenapa… kenapa pria itu tidak segera bangun?

"Javier… kumohon, bangunlah. Kamu memang terlihat tampan ketika sedang tidur seperti ini, tapi kamu jauh lebih tampan dengan mata yang terbuka. Jadi… bangunlah, kumohon," ucap Katherine yang kini mulai terisak dan memukul-mukul dada Javier dengan pelan.

Luca yang melihat pemandangan itu hanya bisa terdiam meskipun dia ingin meraih Katherine dan memeluknya. Hatinya terasa sakit ketika melihat hal itu.

"Bangun! Javier! Kamu tahu aku tidak bisa hidup tanpamu…"

Katherine segera menghapus air matanya setelah mengatakan hal itu.

Benar! Kenapa dia sampai melupakan hal itu?

"Nona Katherine?! Apa yang kamu lakukan?!" tanya Luca ketika melihat Katherine mencakar tangannya sendiri dan darah segar langsung keluar dari goresan itu. Meskipun itu tidak berlangsung lama karena kemampuan penyembuhan Katherine sangat luar biasa.

"Luca! Serang aku dengan sihir terhebat milikmu!" ucap Katherine yang merasa apa yang dilakukannya masih kurang.

"Apa maksudmu? Bagaimana bisa aku menyerangmu, nona Katherine…"

Kata-kata Luca segera berhenti dan ekspresinya langsung terkejut ketika melihat Katherine sedang meneteskan darahnya di dekat bibir Javier.

"Nona Katherine, apakah kamu ingin…?" tanya Luca yang masih tidak percaya dengan apa yang dilihat olehnya.

Katherine mengangguk.

"Ya. Sekarang aku sadar bahwa aku tidak bisa hidup tanpa Javier. Aku akan mengubahnya menjadi vampire dan sekarang kami tidak akan bisa terpisahkan lagi! Jadi cepat dan serang aku! Aku membutuhkan darah yang banyak!" ucap Katherine yang kini terdengar bersemangat.

Ketika pertama kali berhubungan dengan Javier, Katherine tahu bahwa pada akhirnya mereka akan berpisah karena manusia memiliki umur yang terbatas. Namun, meskipun dia mengetahui hal itu, Katherine tidak pernah berniat mengubah Javier menjadi vampire, sama seperti dirinya.

Javier adalah pria baik dan penyayang, Katherine tidak bisa membiarkan pria itu pergi memangsa manusia dan membunuh mereka untuk bertahan hidup. Pria itu pasti memilih untuk mengakhiri hidupnya sendiri. Meskipun tahu itu akan terjadi, Katherine tetap melakukan apa yang sedang dilakukan olehnya.

Saat ini, Katherine hanya ingin melihat suaminya membuka kembali matanya dan berbicara dengannya.

"Luca! Serang aku! Aku membutuhkan darah yang lebih banyak!" ucap Katherine ketika melihat jumlah darahnya yang keluar sangat sedikit dan Javier belum juga bangun.

"Tapi…" Luca sedikit ragu-ragu. Bagaimana bisa dia menyerang Katherine?

"Luca Ridcully!" bentak Katherine sekali lagi dengan pandangan tajam. Kenapa Luca selalu membantahnya akhir-akhir ini?

Luca menghela napasnya, lalu berdiri di posisinya dan mulai menyebutkan sebuah mantra. Luca sedikit meringis kesakitan ketika menyebutkan mantranya, seolah mantranya tidak mau mendengarkannya lagi.

"Maafkan aku, nona Katherine," ucap Luca lalu secara tiba-tiba batuk darah.

Katherine hanya menatap Luca sekilas, dia tidak memiliki waktu untuk mengkhawatirkan pria itu. Sekarang fokusnya hanyalah pada Javier, suaminya.

"Ayo, bangunlah, Javier!" panggil Katherine setelah merasa darahnya sudah cukup untuk membuat Javier menjadi vampire.

Sebenarnya, mengubah manusia untuk menjadi vampire itu sangatlah muda. Manusia hanya perlu minum sedikit darah dari vampire dan tak lama kemudian mereka akan menjadi vampire.

Namun, Javier adalah kasus yang berbeda. Jadi Katherine memberikan lebih banyak darah miliknya.

"Javier?" panggil Katherine sekali lagi.

"..."

Luca yang sedang terduduk kesakitan sambil bersandar di dinding, berusaha untuk bangun ketika dia merasakan ada yang masuk dan mendekati rumah ini. Meskipun barrier yang dia buat sebelumnya sudah dirusak oleh Christine dan Leonardo, Luca masih bisa merasakan siapa yang melewatinya.

Satu… Dua… Sepuluh… Dua puluh…

"Apa yang terjadi? Kenapa banyak sekali yang datang mendekat ke tempat ini?" pikir Luca dengan bingung.

***

"Seperti kata nona Christine, Luca menggunakan sihir terlarang. Bagaimana nona bisa mengetahui hal itu?" tanya Leonardo ketika dia dan Christine akhirnya keluar dari sebuah desa, dan dia bisa merasakan pergerakan alam yang sedikit berbeda dari biasanya.

Leonardo awalnya sedikit meragukan Christine yang menyuruhnya untuk memperhatikan pergerakan alam dan memberitahukan ketika Luca akan menggunakan sihir terlarang.

Yang mereka bicarakan ada Luca, penyihir yang paling tidak mungkin untuk menggunakan sihir terlarang. Selain dia adalah penyihir yang dicintai oleh alam, yang membuatnya tidak mungkin mengorbankan hubungannya dengan alam, Luca ditugaskan untuk melayani Katherine, vampire yang tidak pernah menggunakan Perintah.

Jadi, Leonardo tidak bisa untuk tidak menanyakan bagaimana Christine bisa tahu akan hal itu.

"Tentu saja, aku sangat mengenal Katherine. Dia pasti menyuruh penyihirnya itu untuk menghidupkan manusia itu kembali," ucap Christine sambil tersenyum bangga, seolah telah melakukan sesuatu yang hebat.

"Ah.. sihir Kebangkitan. Kalau begitu, bukankah manusia itu akan hidup kembali?" tanya Leonardo.

Sama seperti Luca, Leonardo tahu cara menggunakan sihir Kebangkitan dan apa yang bisa dilakukan oleh sihir itu.

Bukankah berarti usaha mereka malam ini akan sia-sia?

Christine hanya tersenyum dan tidak menjawab pertanyaan itu. Dia lalu menoleh ke cincin yang berada di jari manisnya.

"Kamu akan menjadi alat yang bagus untuk mempermainkan Katherine," pikir Christine sambil tersenyum sinis.