Di dunia ini, bukan hanya manusia dan binatang yang menghuninya. Namun, Spesies lain seperti monster juga menempati tempat ini. Monster dibagi menjadi beberapa kelas, sesuai dengan tingkatan mereka. Tingkat paling bawah yaitu Safe, tingkat aman, seperti monster jinak, Slime dan monster lainnya. Tingkat paling bawah kedua yaitu Safe Enough, tingkatan cukup aman, monster ini akan menyerang jika di serang duluan, contohnya seperti Guardian di sebuah kuil. Selanjutnya adalah Danger, seperti namanya, monster ini adalah monster yang tak bisa bersahabat, contohnya adalah Wyvern dan Orc, namun Wyvern masih bisa dijinakan, namun Wyvern yang jinak adalah hal yang sangat langka, dan tingkatan paling atas adalah Suffering, tingkat kesengsaraan bagi umat manusia. Yang menduduki tingkat paling atas ini adalah kaum iblis, meskipun memang ada Iblis yang berpihak pada manusia seperti penduduk desa bernama Liber, meskipun penampilan mereka menyerupai manusia, tapi mereka adalah Iblis.
Yang dimaksud Suffering adalah pasukan dari Raja Iblis Dipli. Mereka adalah monster yang tak pandang bulu, mereka selalu ingin membunuh dan membunuh, terutama manusia. Mereka menjadikan manusia sebagai hidangan, baik anak-anak, ataupun orang dewasa akan mereka habisi.
Membicarakan pasukan raja Iblis, tentu saja setiap pasukan memiliki pemimpin, mereka juga terbagi menjadi beberapa jenis. Ada pasukan Undead, pasukan Naga, pasukan Iblis sejati, Pasukan Iblis Serangga dan banyak lagi. Mereka adalah tipe yang sangat berbahaya.
***
"Berkelana? Tumben." Lyvemon menikmati segelas teh dengan duduk di atas sebuah kursi kayu. Mereka membicarakan tentang rencana mereka ke depannya, namun ternyata Aileen sudah memiliki rencana sedari awal, ia berniat untuk berkelana meninggalkan kota ini karena ia ingin menjadi lebih kuat dan lebih berwawasan. Meskipun ia tak tau tujuannya kemana, namun ia berencana untuk pergi ke arah barat, disana ia akan menemukan pelabuhan, mungkin jarak dari tempat ia tinggal saat ini menuju pelabuhan Mediocris adalah 1 bulan perjalanan. Jaraknya 2x lebih jauh dari tempat persembunyian Summoner waktu itu, meskipun begitu mereka akan tetap pergi.
"Benar, aku berencana untuk pergi minggu depan, kuharap kamu bisa ikut, lyve." Aileen menatapi peta yang ia pegang, meskipun jaraknya tak main, namun ini demi pengetahuan dan kemampuannya. Ia akan menuju benua barat, tepatnya kerajaan Pluvia. Tempat itu adalah tempat dimana manusia dan iblis baik hidup berdampingan. Dengan begitu, ia bisa mempelajari segala hal tentang iblis. Tentu saja Iblis di benua itu juga tak memihak pada raja iblis sehingga dengan begitu ia bisa memanfaatkan mereka untuk mencari detail tentang Raja Iblis Dipli itu.
Pintu rumah terbuka, sosok gadis kecil dengan kaus putih sepaha keluar dari dalam rumah. Rambutnya sedikit berantakan karena ia baru terbangun dari tidurnya. Rambut pirangnya sedikit membuat Lyvemon gemas, namun ia menahannya. Gadis itu menggisik matanya dan berjalan mendekati Aileen yang tersenyum padanya. "Ada apa, Flava?"
"Flava mendengar kalau papa ingin pergi, Flava ingin ikut." Ujarnya, ia mencoba naik ke pangkuan Aileen, namun Aileen tak berkutik, ia membiarkan Flava naik sendiri, "Tentu saja bukan? masa aku meninggalkanmu di sini sih."
"Tapi Aileen, jika kita pergi, lantas apa yang akan kita lakukan dengan rumah ini?" Sepertinya Lyvemon sudah nyaman dengan tempat ini, tempat yang memberinya banyak kenangan indah, lantas Aileen menjawab dengan senyuman yang tersirat di bibirnya, "Suatu saat, kita akan kembali lagi ke rumah ini, entah kapan, namun aku yakin, jika aku mati, maka kalian yang akan kembali, begitu seterusnya." Ujarnya. Rumah ini adalah tempat kembali mereka. "Kamu benar, Aileen. Kita harus segera bersiap." Lyvemon berdiri dan masuk kedalam rumah.
Meskipun mereka akan berangkat pada 1 minggu mendatang, namun bukan berarti mereka harus bersantai dalam seminggu ini. Akan tetapi mereka harus menyiapkan berbagai persiapan, seperti persiapan makanan untuk sepanjang perjalanan, persediaan cadangan senjata untuk Aileen dan Flava karena mereka yakin perjalanan mereka takkan berjalan mulus. Pasti akan ada monster berbahaya menghadang mereka nanti, terutama setelah melewati pohon Capillus. Itu adalah zona perbatasan antara Zona petualang pemula dengn Zona petualan Veteran.
Zona petualang Veteran berisi monster yang tak biasanya ada di zona pemula. Biasanya di sana yang menduduki tingkat rantai makanan terbawah bukanlah slime, akan tetapi Death Mushroom. Sesuai namanya, itu adalah monster tingkat menengah yang memiliki racun di tubuhnya. Mereka adalah monster terlemah di zona Veteran. Jik di Zona pemula yang terkuat adalah Orc, di Zona veteran adalah Skull Knight.
Sesuai yang dikatakan, mereka membutuhkan persiapan, karena itu, saat ini Aileen dan Flava tengah dalam perjalanan untuk pergi ke pandai besi, ia ingin membeli beberapa senjata cadangan untuk perjalanan mereka. Selain itu, Aileen juga ingin membeli zirah rantai baru, memang sih Zirah rantai ini lebih lemah dari Zirah lainnya, namun ini lebih mudah untuk digerakan sehingga mereka takkan kaku, lalu ringan juga. Ia ingin memberikan Zirah Rantai baru pada Flava karena mau bagaimanapun Flava adalah petarung jarak dekat sama seperti dirinya.
"Kalian ingin memulai perjalanan? Hebat sekali, ingat, jangan sampai mati ya." Pandai besi itu memberikan 4 buah pedang kecil, 2 untuk Aileen dan 2 untuk Flava, "Tentu saja bukan." sahut Aileen, ia sama sekali tak berniat untuk mati di perjalanannya, tidak sampai ia dapat membunuh raja iblis dan pasukannya. Mereka berdua mencoba perlengkapan baru itu, Aileen sudah memesan Zirah rantai yang pas untuk ukuran gadis kecil seperti Flava.
Selain itu, Aileen juga akan membawa beberapa buku, ia ingin menuliskan kisah petualangannya. Tentu saja ia takkan memublikasikannya, namun, ini akan menjadi kenangan suatu saat nanti. 'Akhirnya petualangan kami dimulai juga, ini yang kunanti-nantikan.' Batinnya.
~Buku Harian Aileen~
Akhirnya, setelah hampir 5 bulan setelah aku dipanggil ke dunia ini, akhirnya aku siap untuk memulai petualanganku. Aku tak tau, apa yang akan menantikanku di depan sana, namun itu takkan membuatku takut. Aku akan terus mengayunkan kedua pedangku pada monster maupun orang yang menghalangi jalanku.
Benar juga, katanya di zona veteran akan banyak bandit yang akan merampok petualang. Sepertinya sampah seperti itu diperbolehkan untuk kubunuh bukan? Tapi itu tidak benar, petualang dilarang untuk membunuh bandit, dengan kata lain, kami harus membiarkan mereka hidup dengan 1 syarat, kami harus memanggil pasukan kerajaan untuk menangkap bandit itu, benar-benar banyak aturan.
Tergantung kondisi, dalam satu waktu, ada baiknya kita tak perlu mematuhi aturan yang ditetapkan, namun dalam satu waktu kita juga harus mematuhinya. Jika mereka mencoba melukai keluargaku, aku tak peduli meskipun kerajaan manusia akna menjadikan ku buronan, aku tak peduli pada hal seperti itu.
Bersambung