Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Kasih Tak Terbalas

🇮🇩jeniv
--
chs / week
--
NOT RATINGS
10.1k
Views
Synopsis
Karir yang mapan, wajah cantik, setia kepada suami bahkan rela menjadikan suami dan keluarga suaminya sebagai poros hidupnya, tak serta merta membuat Zivana menjadi wanita bahagia. Zivana Athasyia, wanita muda berumur 33 tahun, harus rela menjadi korban penipuan suami dan keluarga suaminya selama bertahun-tahun, karena kepercayaan Zivana kepada suami dan keluarga suaminya. Zivana yang menentang keluarganya sendiri hanya demi suaminya, harus menerima jika suaminya memiliki wanita idaman lain. Alangkah lebih terkejutnya Zivana saat mengetahui jika keluarga suaminya juga mengetahui akan adanya affair suaminya dengan wanita lain. Bagaimana kisah Zivana Athasyia dalam menghadapi tingkah suami dan keluarga suaminya?. Akankah Zivana menyerah atau mempertahankan suaminya?.
VIEW MORE

Chapter 1 - Bab 1 Hari Bahagia

Senyum secerah matahari tidak pernah sirna dari wajah cantik gadis bernama Zivana Athasyia. Hari ini dia resmi menjadi seorang Sarjana Akuntansi. Berdiri di atas podium dan menjadi Lulusan Terbaik Seuniversitasnya, tidak pernah dibayangkan olehnya.

Zivana gadis cantik yang berusaha memberikan yang terbaik kepada orang tuanya untuk lulus tepat waktu, seolah mendapatkan hadiah terbaik dari setiap usahanya, dia berhasil mengumandangkan nama kedua orang tuanya seuniversitasnya hari itu.

"Terima kasih teruntuk yang terkasih yaitu Ayah dan Bunda yang selalu mendukung putri kalian ini, sehingga bisa berdiri di atas podium ini sebagai seorang Sarjana. Terima kasih juga untuk para dosen yang dengan setia memperhatikan setiap kata bahkan inci kertas laporan skripsi kami. Bahkan, saking rajin para dosen kita ini, setitik noda dosa dalam setiap lembar laporan skripsipun mereka tahu. But, life must go on, and so welcome to real life guys. Keluar dari gedung ini, bagi para lulusan baru yang belum berpenghasil, maka selamat menjadi pengangguran baru".

Seketika suasana yang pada awalnya haru menjadi kekehan dari para penghuni auditorium salah satu Universitas Di Ibu Kota ini. Tidak ada yang tersinggung atau marah, karena hari ini dipenuhi dengan berbagai kebahagiaan dari seluruh penghuni auditorium tersebut.

Kini sang matahari yang berjaya telah kembali pulang keperaduannya. Zivana dan keluarga telah sampai ke rumah dari beberapa jam yang lalu. Setelah bersiap makan dan membersihkan diri, Zivana dan keluarga memulai perencanaan untuk melakukan syukuran kecil-kecilan atas wisudanya Zivana di salah satu panti asuhan yang telah di pilih oleh Zivana.

"Van, kamu mau ngasih apalagi buat adik-adik di panti?. Kalau udah gak ada, sebaiknya kamu langsung istirahat", kata sang Bunda.

"Gak Bun, udah cukup untuk persiapannya. Kalau gitu aku langsung isitirahat ya. Ayah sama Bunda juga istirahat. Biar besok badannya sehat". pungkas Zivana.

***

"Anak-anak, kita kedatangan Ayah dan Bunda nih. Tapi kali ini, Ayah dan Bunda gak sendirian, karena bareng sama Ka Zivana loh".

Seketika ruang panti asuhan tersebut menjadi heboh, saat melihat gadis cantik yang turun dari dalam sebuah mobil mewah pabrikan Eropa tersebut. Gadis cantik yang selalu memamerkan senyum indahnya kepada siapapun. Zivana masuk dan langsung berbaur dengan adik-adik angkatnya di panti asuhan ini. Ya, benar, keluarga Zivana merupakan donatur terbesar dan tetap di panti asuhan ini. Mereka sangat dekat dengan orang tua Zivana. Zivana sendiri pun sangat dekat dengan adik-adik angkatnya di panti asuhan ini. Zivana sangat menyayangi adik-adik angkatnya ini, karena dia sendiri merasa kesepian dan merindukan mempunyai adik. Tapi, orang tuanya sudah tidak bisa memberikannya adik.

Mereka semua memanjatkan doa bersama, mensyukuri setiap berkat yang mereka nikmati dalam kehidupan mereka. Zivana membagikan seluruh makanan dan bingkisan kepada adik-adiknya, tak lupa dia menanyatakan keseharian adik-adiknya di sekolah. Tak lupa dia memberikan semangat pada adik-adik angkatnya itu. Sehingga tibalah dia terhadap Zion, adik angkat yang paling disayanginya ini. Zion, merupakan nama yang diberikan langsung oleh Zivana. Anak gembul berusia 1 tahun itu tumbuh menjadi bayi yang aktif. Seakan mengerti apapun yang dikatakan Zivana, Zion selalu menganggukkan kepalanya dan terseyum memamerkan gusinya.

"Bunda, kalau Zivana udah kerja dan punya penghasilan tetap, Zivana akan angkat Zion menjadi anak Zivana Bun." Pungkas Zivana pada Bundanya yang menggendong Zion.

"Tak masalah jika kamu mau mengambilnya sebagai anakmu nak, karena setelah ini Ayahmu mengharapkan kamu untuk membantunya di perusahaan." Kata Zeti, Bunda Zivana.

Zivana merasa senang, karena sebentar lagi keinginannya untuk mengadopsi Zion sebagai anaknya akan tercapai. Zivana sangat menyayangi Zion, bayi malang yang ditemukan Ibu Hira kepala panti di depan panti asuhan kala hujan lebat mengguyur Kota ini. Zion merupakan salah satu semangat Zivana dalam menyelesaikan kuliahnya selain Ayah dan Bundanya.

***

Zivana berniat menyampaikan keinginannya mengadopsi Zion langsung kepada Ayahnya. Karena mengingat perkataan Bundanya yang mengatakan bahwa Ayahnya membutuhkan bantuannya dalam mengurus perusahaan mereka.

"Ayah, Zivana berniat mengadopsi Zion. Ayah tahu betul bahwa Zivana sangat menyayangi Zion dan berniat merawat serta membesarkan Zion. Kata Bunda, Ayah membutuhkan Zivana dalam mengurus perusahaan Yah." Terang Zivana.

"Benar nak. Ayah sangat membutuhkan kamu dalam mengurus perusahaan. Memang kita mempunya manajemen yang baik, tetapi Ayah sangat ingin apabila kamu anak ayah satu-satunya juga mau membantu Ayah dalam mengelolah perusahaan. Karena di sana banyak bergantung kehidupan kepada kita nak." Kata Rico, Ayah Zivana.

Zivana merasa senang mendengar perkataan ayahnya. Dia meminta kepada ayahnya agar dia belajar dari posisi awal dan akan mengikuti perekrutan sama seperti karyawan lainnya.

"Jika seperti itu keinginanmu, maka Ayah akan sangat mendukungmu, agar kelak nanti kamu dapat membimbing setiap karyawanmu, karena kamu juga merasakan setiap jenjang jabatan yang akan kamu lewati nantinya."

Setelah melewati banyak pembicaraan mengenai keadaan perusahaan keluarganya, sekarang Zivana sudah berada di kamar pribadinya dan sedang mempersiapkan segala berkas yang dibutuhkan untuk melamar pekerjaan di perusahaan milik ayahnya.

***

Pagi ini Zivana bangun dan mempersiapkan dirinya untuk mengikuti perekrutan di perusahaan ayahya, karena memang di perusahaan ayahnya lagi membutuhkan dua orang pegawai di bagian divisi keuangan, maka pihak perusahaan melakukan perekrutan secara langsung berbarengan dengan wawancaranya, meskipun hasilnya akan diberitahu setelah selesai melakukan wawancara kepada seluruh rekruter tersebut.

Zivana diterima dan dinyatakan lolos menjadi salah satu staf keuangan di perusahaan ayahnya. Dia diperlakukan sama seperti satu temannya juga yang lolos yaitu Dewa. Mereka berdua memulai pekerjaan dengan bimbingan dari senior mereka.

"Jadi kalian berdua bekerja sesuai SOP yang ada, sesuai dengan training yang telah kalian jalani beberapa hari yang lalu. Jika mengalami kesulitan, kalian dapat menghubungi saya. Jangan lupa untuk selalu mengkonfirmasi pekerjaan kalian, sebelum diserahkan kepada manager keuangan." Tukas Ririn, senior mereka di bagian divisi keuangan.

Zivana dan Dewa melakukan pekerjaan mereka sesuai desc job masing-masing. Mereka berdua sudah mulai dekat dari awal perekrutan dan mudah bergaul dengan tim dari divisi mereka, karena mereka berdua super dan ramah kepada seluruh tim di divisi tersebut.

Sebulan sudah Zivana bekerja di perusahaan ayahnya. Hari ini merupakan penerimaan gaji bagi karyawan. Zivana berniat ke panti asuhan untuk menemui Zion.

Zion terlihat sangat senang dikunjungi oleh Zivana, terlihat dari wajah dan celotehan ala bayi berumur 1 tahun tersebut.

"Te, ate." Celoteh Zion sumringah saat digendongan Zivana. Bahkan bayi gembul itu tidak pernah menyurutkan senyumnya. Dia terlihat sangat bersemangat. Zivana juga sudah mulai mempersiapkan berkas Zion untuk dibawakan ke pengacara keluarganya, guna mengurus pengangkatan Zion menjadi anak Zivana. Tentu hal ini disambut dengan sukacita oleh kepala panti asuhan tersebut.

"Ibu senang sekali jika Zion langsung diurus oleh kamu Van. Ibu senang, bayi ini akhirnya menemukan rumah yang nyaman, yaitu kamu Van. Zion selalu senang jika berada dekat dengan kamu." Tutur Lily kepala panti asuhan tersebut.