Pagi ini Zivana dibangunkan dengan tangisan Zion. Anak itu sudah merengek tidak terbiasa dengan kamar tidur tanpa AC. Zivana berbegegas menyusui dan memandikan Zion, kemudian dia bersiap juga untuk bergabung dengan keluarga Dewa yang lain. Sebelum keluar kamar Zivana menyiapkan pakaian Dewa, meskipun dia tidak tahu Dewa dimana, tapi dia tetap mempersiapkan keperluan Dewa, Zivana sudah bertekad akan menjadi istri yang baik untuk Dewa.
Kini Zivana sudah bergabung di dapur bersama beberapa saudara Dewa dari kampung, mereka rencananya akan pulang setelah sarapan ini. Terlihat Zivana agak susah memasak sambil menggendong Zion. Anak itu tidak mau digendong selain Zivana. Saat sarapan sudah tersedia dan semua orang sudah duduk di kursi masing-masing, Dewa datang dari arah luar rumah dengan gaya yang berantakan, seperti baru bangun tidur. Dia langsung menempati kursi kosong di samping Zivana. Zivana melayani Dewa dengan sepenuh hati, sebelumnya Zivana menawarkan untuk membawa makanannya saja ke kamar dan nanti dimakan setelah Dewa selesai mandi. Tapi ibu mertuanya mengatakan bahwa sebaiknya makan bersama, karena setelah ini keluarga yang lain akan pulang.
Hari ini dihabiskan Zivana untuk membereskan barang Zivana dan Zion ke dalam lemari Dewa. Setelah makan malam berakhir, mereka bertiga menuju kamar Dewa. Zivana mengutarakan pendapat dan keinginannya kepada Dewa. Karena mereka berdua sekarang tidak memiliki pekerjaan. Dewa dipecat karena Dewa ketahuan terlibat dalam penggelapan dana yang dilakukan manager keuangan di kantor ayah Zivana. Dewa mengatakan epada Zivana, dia melakukan karena terpaksa. Dewa diancam oleh manager tersebut. Dewa mengatakan bahwa dana yang diberikan kepadanya tidak dia gunakan, dan dia berniat mengembalikan kepada perusahaan dan membongkar kejahatan sang manager keuangan, tapi malah mereka yang tertangkap duluan sebelum Dewa mengatakan yang sebenarnya. Zivana mempercayai pengakuan Dewa, karena Dewa juga memberikan bukti bahwa dia dijebak oleh sang manager, sehingga sang manager dapat leluasa mengancam Dewa.
"Mas, tadi pamanku menelepon, katanya dia bisa memberikan pekerjaan padamu. Aku juga akan bekerja, tapi kita tidak bisa disatukan di tempat kerja yang sama. Karena perusahaan pamanku tidak mengijinkan suami istri bekerja bersama." Tutur Zivana. Setelah menikah, Zivana sudah membiasakan memanggil Dewa dengan sebutan 'mas'.
"Aku gak masalah Van, yang penting pekerjaannya sesuai bidangku. Supaya kerjaku lancar dan aku bisa menafkahi keluarga kita Van." Kata Dewa pada Zivana.
Zivana terharu dengan perkataan Dewa. Dia mengatakan bahwa, Dewa akan tetap bekerja di divisi keuangan juga, tapi di pabrik teh meilik pamannya dari sang bunda. Dan Zivana akan bekerja di perusahaan asuransi milik keluarga ayahnya. Karena ayah Zivana, tidak tega membiarkan Zivana kerja di perusahaan lain. Tentunya semua ini tanpa sepengetahuan bundanya.
"Mulai besok kita sudah harus bekerja mas. Tadi juga paman sudah hubungi aku. Kita berusaha ya mas. Semoga bunda juga bisa melihat siapa kamu sebenarnya mas. Kamu buktikan di sana bahwa kamu adalah Dewa yang jujur terhadap perusahaan dan sayang sama keluarga." Tutur Zivana penuh haru.
"Itu sudah menjadi tugasku Van. Aku minta maaf ya, belum bisa kamu kehidupan yang lebih dari ini. Kita berjuang untum hidup kita ya. Aku akan berjuang semampuku untum kita, Zion dan kamu." Tutur Dewa haru.
***
Pagi ini mereka berdua sudah siap berangkat kerja. Mereka berdua bersama-sama berangkat kerja menggunakan motor baru Dewa. Pertama Dewa akan mengantarkan Zivana ke perusahaan tempatnya bekerja sekarang, lalu setelah itu Dewa melaju ke pabrik teh tempatnya dia bekerja. Hasilnya Zivana datang terlalu pagi, karena tempat mereka bekerja lumayan jauh. Jika ada yang bertanya kemana mobil mereka berdua?, maka jawabannya adalah seluruh fasilitas dari ayah dan bunda Zivana ditarik oleh bundanya dan Dewa menjual mobilnya untuk biaya pernihakan mereka berdua. Maka dari itu Dewa membeli sebuah motor baru untuknya.
Setelah seharian bekerja keduanya pulang ke rumah orang tua Dewa dan mendapati Zion sudah terlelap bersama seorang adik perempuan Dewa yang masih SMA, Dita namanya. Ibu Dewa Risa namanya, sudah mempersiapkan makan malam untuk menantu dan anaknya. Mereka sangat perhatian kepada Zivana dan Zion.
Hari kedua bekerja, Zivana sudah berangkat sendiri menggunakan ojek online agar Dewa tidak perlu lagi mengantarnya. Setiap pagi Zivana selalu menyiapkan sarapan untuk semua orang dan bekal makan siang untuk dirinya dan Dewa. Zivana berusaha mengurus keluarganya sebelum berangkat bekerja.
***
5 bulan kemudin
Kini Zion sudah berumur 2 tahun. Hari ini diadakan acara syukuran di salah satu panti asuhan oleh Zivana dan Dewa. Perlahan kehidupan mereka berdua sudah mulai berubah. Zivana sudah mulai memiliki mobil jenis city car yang dia gunakan untuk visit nasabah dan untuk kepentingan keluarga kecilnya, lebih tepatnya agar anaknya Zion bisa mendapat kenyamanan saat berkendara dengan dirinya. Memang baru terhitung 5 bulan Zivana bekerja di perusahaan asuransi, tapi memang rezeki Zivana selalu bagus, timnya selalu melebihi target, maka tentunya bonus yang Zivana capai juga mencapai 2 digit. Maka dari itu Zivana mampu membeli mobil.
Zion terlihat amat sangat senang berada di antara teman-teman barunya. Bayi 2 tahun tersebut sudah bisa berlari kesana kemari dan sudah mulai berceloteh meskipun jarang dimengerti. Zivana sempat kaget pada saat seorang kurir mengantarkan paket atas nama Zion ke kediaman orang tua Dewa tadi pagi. Zion mendapat hadiah seperangkat device tablet dari brand ternama dari ayah Zivana. Karena ayah Zivana mendengar dari paman Zivana bahwa Zion akan dimasukkan Zivana ke salah satu sekolah preschoo level toodler di dekat kantor Zivana. Sekarang juga Zivana mempekerjakan seorang pengasuh untuk Zion, karena Zivana tidak mau membuat mertua dan adik iparnya kecapekan karena menjaga Zion.
Perlahan keuangan keluarga kecil Zivana dan juga Dewa berangsur membaik. Berkat kerja kerasnya, Zivana bulan ini mendapat penghargaan agen asuransi teladan. Karena timnya mendapat closing terbesar, melebihi target yang ditetapkan, dan Zivana adalah agen yang dapat melebihi dari target pertiap agennya. Zivana sangat bersyukur, karena dia bisa membelikan sepeda motor untuk Dita, adik Dewa yang masih SMA.
"Alhamdulillah ya pa, Zion sudah 2 tahun. Sudah mau masuk preschool juga. Semoga kita cepat dapat adiknya Zion ya." Kata Zivana kepada Dewa. Memang Zivana sekarang memanggil 'papa' pada Dewa di depan Zion, agar Zion terbiasa.
Zivana dan Dewa sangat berharap untuk segera diberikan momongan. Agar jarak antara Zion dan adiknya kelak tidak terlalu jauh. Mereka juga berharap agar Zion lekas punya teman bermain di rumah.
"Van, gimana?. Ini sudah lebih dari 5 bulan kalian menikah tapi belum ada tanda-tanda kamu hamil Van?. Ibu sangat merindukan punya cucu dari rahimmu Van."