Chereads / Kasih Tak Terbalas / Chapter 6 - Bab 6 Awal Perubahan

Chapter 6 - Bab 6 Awal Perubahan

So Van, will you be mine?

***

"I will Dew. I will." Haru Zivana. Tidak ada alasan atau keraguan lagi di diri Zivana untuk menolak Dewa. Zivana bahagia karena dia bertemu dengan Dewa yang mau menerima dirinya juga Zion. Zivana sangat bersyukur dan bertekad untuk memberikan yang terbaik dalam hubungan mereka ini.

Hubungan mereka bahkan telah diketahui seluruh teman kantor mereka. Baik rekan sedivisi bahkan dari divisi lain. Dewa juga sangat perhatian kepada Zivana dan juga Zion. Setiap weekend mereka selalu menghabiskan waktu fullday bersama. Zion makin bahagia karena Om Dewa nya juga sudah melabeli dirinya sebagai Papa Zion. Setiap hari dilalui dengan kebersamaan Zivana dan Dewa yang makin hari makin lengket, bagaikan perangko dan kartu pos nya.

***

4 bulan berlalu

Kini rumah terbesar di salah satu perumahan elit di ibu kota itu menjadi lebih mewah, karena dekorasi acara lamaran yang tidak tanggung-tanggung. Pemilik rumah tersebut menyewa EO terbaik di ibu kota. Ya, benar. Hari ini merupaka hari pertunangan dari Dewa dan Zivana. Mereka sepakat untuk melangkah ke jenjang yang serius. Zivana terlihat sangat cantik dengan long dress yang menutupi tubuh indahnya juga wajahnya sangat cantik karena dirias oleh MUA terbaik di kota itu. Zivana malam ini sangat anggun dengan long dress berwarna gold silver juga Dewa yang tampil dalam balutas tuxedo hitam exclusive. Pakaian mereka berdua dirancang khusus oleh seorang desainer ternama ibu kota sesuai permintaan bunda Zivana. Kedua keluarga besar mereka sangat bahagia. Terutama Zivana sendiri, karena baginya Zion akan segera memiliki seorang ayah yang sangat menyayanginya, bahkan yang mampu membimbingnya kelak, Zion akan segera memiliki keluarga yang lengkap. Seluruh karyawan kantor ayah Zivana diundang, bukan hanya karena Zivana anak dari pemilik perusahaan. Tapi karena Zivana juga salah satu karyawan yang humble dan sangat mudah bergaul, jadi banyak sekali karyawan yang menyambut senang kabar bahagia ini. Memang di perusahaan ayah Zivana tidak ada larangan untuk sesama karyawan untuk menjalin hubungan apalagi menikah, yang terpenting bagi adalah para karyawan tetap profesional dan menjalankan tugas dan tanggung jawab mereka. Tak lupa Zion yang juga mencuri seluruh tamu yang hadir dengan tingkah gemasnya. Bayi gembul yang berusia 1 tahun lebih ini tampil dengan menggunakan tuxedo khusus anak berwarna hitam gold, perpaduan warna dress dan tuxedo milik calon ayahnya.

"Kita gak pernah nyangka lo anaknya pak Rico Van. Lo bisa langsung jadi atasan kita-kita. Tapi lo malah milih jadi junior kita. Sumpah gue syok banget pas dapat undangan kemarin. Mana lo berdua pake acara cuti dari kemarin lagi." Kata Lia, salah satu seniornya di divisi keuangan.

"Sama gue juga. Apalagi tadi pas lo ngenalin nih si gemes. Gue syok abis tau gak. Semua pada tahu kalau lo itu single a.k.a belom nikah wahai nona muda. Eh, emang belom nikah sih. Maksudnya gue lo masih gadis." Kelakar Claudia teman Zivana dan Dewa yang memang terkenal blak-blakan tapi asik. Dia sangat tertarik dengan sikecil Zion.

Zivana dan Dewa hanya menanggapi dengan senyuman. Sedangkan Zion tertawa riang karena dia banyak ketemu orang baru.

***

2 bulan kemudian

Zivana dan Dewa hari ini melangsungkan acara akad nikahnya di kediaman orang tua Dewa dengan penuh kesederhanaan. Jika pada saat pertunangan lalu diadakan dengan penuh kemewahan, maka sekarang semuanya terbalik. Zivana tampil dalam kebaya berwarna putih gading yang sederhana. Tidak ada kemegahan dalam akad mereka hari ini. Seluruh keluarga Dewa hadir dalam pernikahan mereka. Tapi dari pihak Zivana, hanya ada ayahnya seorang yang akan menikahkan anak sematawayangnya.

Keluarga Zivana tiba-tiba menentang perikahan Zivana dan Dewa. Apalagi bundanya, beliau tidak mau menerima Dewa sebagai menantunya. Bahkan keluarga dari bunda dan ayahnya yang awalnya sangat mendukung Zivana, kali ini berbalik arah mendukung bunda Zivana.

Flashback

Sebulan yang lalu. Zivana diperintahkan oleh ayah dan bundanya untuk segera pulang ke rumah mereka bersama Zion. Saat sampai ke rumah orang tuanya, Zivana kaget setengah mati dengan fakta yang ditunjukkan oleh ayah dan bundanya. Tapi dia yakin bahwa yang ada dalam foto rersebut bukanlah Dewa, tapi orang yang mirip Dewa dan mau menghancurkan rencana pernikahan mereka berdua.

Kedua orang tua Zivana bahkan hendak membatalkan pertunangan Zivana dan menjodohkan Zivana dengan anak dari rekan bisnis ayahnya. Zivana tentu saja menolak dengan keras. Dia mencintai Dewa dan dia yakin juga bahwa Dewa mencintainya.

Kedua orang tua Zivana meyakinkan Zivana untuk menyelidiki kebenaran bukti foto tersebut. Zivana menyanggupi permintaan kedua orang tuanya untuk menyelidiki bukti tersebut. Malam itu juga Zivana langsung menuju kediaman Dewa beserta orang tuanya. Zivana disambut dengan kehangatan keluarga Dewa yang luar biasa baik pada dirinya. Dewa mengakui bahwa yang tengah berpelukan mesra memang itu adalah dirinya. Tapi Dewa dapat dengan mudah meyakinkan Zivana bahwa dia dijebak temannya. Karena teman Dewa tersebut sangat terobsesi dengan dirinya, hal itu juga yang menjadi salah satu pertimbangan Dewa untuk cepat melamar Zivana untuk menikah, sehingga wanita yang ada di dalam foto tersebut tidak lagi mengganggu Dewa jika dia sudah berstatus suami orang.

Zivana malam itu juga kembali ke rumah orang tuanya sudah larut malam, menjelang dini hari. Karena si kecil Zion berada di rumah kedua orang tuanya. Pada saat pagi hari tiba, Zivana mengatakan pada orang tuanya bahwa dia tetap akan menikah dengan Dewa. Karena Dewa sudah menjelaskan kronologinya dan menerut dia itu alasan yang logis. Kedua orang tuanya mengancam untuk tidak menghadiri acara pernikahannya apabila dirinya berkeras akan menikah dengan Dewa. Tapi Zivana tetap pada pendiriannya yaitu menikah dengan Dewa dan menjadikan Dewa ayah Zion.

Flashback end

***

"Istirahatlah Van, aku keluar sebentar menemui kerabatku yang baru sampai dari kampung. Aku juga akan membawakan makanan nanti untuk kita berdua. Istirahatlah, karena nanti malam kamu pasti akan capek." Bisik Dewa halus tepat di daun telinga Zivana, membuat jantung Zivana terasa mau lepas.

Dewa sudah kembali dengan makanan di atas nampan untuk mereka berdua. Setelah menyelesaikan acara makan berdua, mereka beristirahat sebentar untuk persiapan resepsi mereka yang diselenggarakan juga di rumah Dewa. Ayah Zivana sudah pulang sehabis acara akad usai.

Malam ini Zivana tampak cantik dengan balutan dress sederhana tapi terlihat elegan saat dipakai Zivana. Dewa tampil dengan jas layaknya executive muda, jangan lupakan Zion yang tampil dengan jas senada dengan papanya tersebut. Pada resepsi ini, tidak ada seoarangpun dari keluarga Zivana, bahkan sang ayah yang tadi pagi menikahkannya juga tidak ada. Zivana merasa sedih, tapi dia tidak mau mengecewakan Dewa dan keluarga suaminya tersebut.

Acara resepsi telah usai dan kini mereka bertiga sudah kembali ke kamar Dewa yang dijadikan kamar pengantin.

"Aku akan menemui teman-teman kuliahku dahulu Van, karena ada yang baru datang dari luar kota." Kata Dewa seraya meninggalkan Zivana dan Zion di kamar tersebut.

Zivana menunggu Dewa sampai dini hari, tapi pria itu tidak kembali juga.