Chereads / Rumitnya Cinta / Chapter 29 - Ancaman

Chapter 29 - Ancaman

Hari ini Yasmin pergi ke Kampus dengan di jemput Kevin, Kevin tak ingin melihat Yasmin pergi lagi dengan Devan atau pun lelaki lainnya.

Setelah hampir 2 bulan Kevin menahan rindu pada Yasmin karena jarak yang ada, hari ini Kevin tak akan lagi melepas Yasmin walau hanya sedetik untuk bersama orang lain.

"Kevin, aku pergi sama Sisi aja ya."

"Kamu udah setuju waktu ditelpon, kenapa sekarang berubah lagi."

"Bukan, soalnya Sisi sendiri."

"Ya udah ikut aja sama kita."

"Sisi gak mau, jadi aku aja ya yang pergi bareng Sisi, nanti kita ketemu di Kampus."

"Kamu mau pergi sama laki-laki itu, kamu mau dijemput dia ?"

Ditengah perdebatan Yasmin dan Kevin, Cessillya berlalu begitu saja meninggalkan keduanya tanpa ada kalimat apa pun untuk pamitan.

Kevin dan Yasmin menatap heran padanya, mereka pusing berdebat hanya karena Cessillya tapi yang diperdebatkannya malah pergi begitu saja.

"Kamu mau pergi sama siapa sebenarnya ?"

"Sama Sisi ...."

"Udahlah ayo berangkat, nanti telat."

Kevin menggandeng Yasmin melangkah meninggalkan rumah Cessillya, Yasmin memang menginap di rumah Cessillya karena permintaan Cessillya.

Saat diperjalanan, Yasmin berusaha menemukan Cessillya tapi tak ada, mungkin Cessillya sudah memesan taxi onlinenya sendiri untuk pergi ke Kampus.

"Yas ?"

"Apa ?"

"Aku mau ada acara di rumah 2 hari lagi."

"Acara apa ?"

"Acara ulang tahun aku."

Yasmin menoleh sambil tersenyum, begitu juga dengan Kevin.

"Kenapa ?"

"Kamu ulang tahun ?"

"Iya, kenapa .... kok kaya aneh gitu ?"

"Gak apa-apa, aku seneng aja dengernya."

"Kok seneng ?"

Yasmin menggeleng dan kembali meluruskan pandangannya kearah jalan.

"Aku mau kamu datang dan jadi tamu spesial disana."

Yasmin kembali menoleh dan tersenyum, setelah lama mengabaikannya kini Kevin mengatakan hal yang sangat membahagiakannya.

"Mau kan ?"

"Aku malu, disana pasti tamunya orang penting semua."

"Kamu juga orang penting buat aku."

Yasmin menggeleng, tak ingin terlihat berlebihan didepan Kevin, jika saja Kevin tahu saat ini Yasmin merasa terbang mendengar dirinya orang spesial buat Kevin.

"Gimana, mau ?"

"Aku takut dibully sama teman kamu itu, nanti malah bikin rusuh acaranya."

"Malam itu hanya acara keluarga saja, aku gak undang siapa-siapa."

Yasmin semakin berbunga, apa sespesial itu dirinya bagi Kevin.

"Bisa ?"

"Nanti aku bilang ibu sama Sisi dulu ya, takutnya Sisi butuh bantuan di warung."

"Ahh mementingkan orang lain."

Kevin menunjukan ekspresi kecewanya, Yasmin tersenyum dan terdiam kembali melihat jalanan.

Sampai di parkiran Kampus, Yasmin melihat Cessillya yang keluar dari mobil Devan.

Yasmin mengangguk lega karena Cessillya bisa datang tepat waktu.

Kevin dan Yasmin kembali menjadi pusat perhatian terutana oleh 7 kawannya, Leon mengangguk melihat Kevin yang juga melirik kearahnya.

"Itu Sisi."

"Tuh kan benar, kalau kamu gak ikut aku, kamu mau ikut sama dia kan ?"

Yasmin menggeleng dan menggandeng Kevin menyusul Cessillya, Kevin menatap kesal Devan begitu juga dengan Devan yang nyeleneh didepan Kevin.

"Lo ada masalah sama gue ?"

Yasmin melirik Kevin yang tampak marah dengan Devan, Yasmin mengusap tangan yang digenggamnya.

"Yang ada masalah itu siapa sebenarnya."

"Gue, gue ga suka lo dekati Yasmin, itu masalah gue."

"Yasmin aja gak ada masalah temenan sama gue."

"Ya karena dia baik, harusnya lo sadar diri."

"Jadi lo gak baik, kenapa Yasmin mau sama yang gak baik."

"Suuttt, udah diam."

Kevin melirik Yasmin, dengan jengkel Kevin menarik pergi Yasmin meninggalkan Devan dan Cessillya.

"Kenapa tuh nyolot ?"

"Udah ah ayo masuk."

Cessillya melangkah lebih dulu dan tak tahu jika langkah Devan ditahan oleh Leon.

Devan berbalik dan terdiam membalas tatapan Leon.

"Lo gak usah bertingkah disini."

"Apa lagi ini ?"

"Menurut lo apa ?"

"Gue gak bikin masalah disini."

"Tapi lo berniat untuk itu, jangan karena lo anak dosen disini terus lo bisa bertingkah."

Leon menarik baju Devan, orang disampingnya tampak tersenyum.

"Jangan berulah atau lo akan tahu akibatnya."

"Akibat apa .... gue harus takut sama lo."

Devan melepaskan tangan Leon dari bajunya, Leon tersenyum melihat perlawanan Devan.

"Gak perlu, lo untuk apa takut, gue gak lagi nakit-nakutin lo."

Devan mengernyit, kesalahan apa yang dibuatnya sampai harus diancam seperti ini.

"Minggir."

Leon mendorong Devan hingga terjatuh, Mereka melangkah sambil tertawa mengejek kearah Devan.

Devan bangkit setelah Leon dan kawannya berlalu, Devan merapikan penampilannya lantas tersenyum acuh dengan semuanya.

"Lo yang akan menyesal untuk semuanya."

Devan mendelik, dan berjalan untuk memasuki kelas menyusul mereka semua yang telah lebih dulu berada disana.

"Kamu dari mana sih, lama banget."

Tanya Cessillya saat Devan sampai dikursinya, Devan tersenyum dan menyimpan tasnya.

"Aku tadi dijegal dijalan."

"Apa ?"

"Benar kata Yasmin, aku harus kenalan dulu sama tetua disini."

Cessillya langsung melemparkan pandangannya pada Leon dan kawannya, Cessillya mengernyit saat melihat Leon memelototinya seketika itu.

"Apaan sih."

Cessillya mengernyit dan kembali pada Devan, Devan terkikik melihat ekpresi Cessillya.

"Kamu juga pasti pernah jadi korbannya mereka ?"

"Bukan lagi."

Devan kembali terkikik dan mengacak rambut Cessillya asal, Cessillya tersenyum dan kembali melirik Leon.

Rupanya Leon masih saja memperhatikannya, Cessillya menjulurkan lidahnya mengejek Leon.

"Eh Yasmin mana ?"

"Hah .... Yasmin .... gak tahu dia belum sampai ke kelas."

"Bukannya tadi duluan."

"Duluan tapi gak tahu dibawa kemana."

Devan mengangguk melihat sekitarnya, memang Kevin juga belum ada di kelas.

Devan mengusap mulutnya dan tersenyum sendiri mengingat apa yang terjadi padanya beberapa menit lalu.

"Kamu diapain Dev ?"

"Gak diapa-apain, cuma dicolek dikit."

"Ih geli banget."

"Apa lagi aku."

Keduanya tertawa bersamaan, Cessillya yakin Devan tak akan sampai terluka karena mereka sama-sama lelaki, Devan pasti bisa membela diri jika memang Leon hendak melukainya.

Yasmin datang dan langsung memeluk Cessillya dengan eratnya, Devan mengernyit melihat tingkah Yasmin.

"Kamu kenapa Yas."

Yasmin tak menjawab dan langsung mencium pipi Cessillya, Cessillya semakin heran dibuatnya.

"Apaan sih gak jelas ?"

"Pulang kampus, makan enak yuk."

Cessillya dan Devan saling lempar pandangan, mereka tak mengerti dengan tingkah Yasmin.

"Aku teraktir deh, sepuasnya."

"Dalam rangka apa ?"

"Tahu, gak jelas."

"Pokoknya nanti kita makan enak, ok."

"Terserah."

"Bagus, memang harus ikut saja ya."

Cessillya dan Devan berkata kompak, mereka setuju saja dengan ajakan Yasmin dari pada ribet banyak bicara.

Yasmin duduk dan terdiam dengan lamunan dan senyumannya, Cessillya menggeleng melihat Yasmin yang mendadak aneh.

Devan tersenyum pada Cessillya dan mengisyaratkan kalau Yasmin sedang tidak sehat.

Keduanya terkikik bersamaan melihat Yasmin, biarkan saja mau apa pun alasannya yang pasti mereka akan makan gratis, dan bahkan sepuas mereka sediri.

Tentu itu akan sangat menyenangkan.