Chereads / Rumitnya Cinta / Chapter 34 - Ribut (Tidak Terima)

Chapter 34 - Ribut (Tidak Terima)

(Prangg !!), Beberapa yang ada di meja Dosen itu jatuh berantakan karena terdorong oleh tangan Cessillya, Cessillya terjatuh akibat dorongan Gevani yang sama sekali tidak Cessillya duga.

Siang ini Cessillya dan Geovani dipanggil Wahyu ke ruangannya, Kampus sudah sangat berisik dengan keributan Geovani dan Cessillya tadi pagi.

Wahyu memanggil keduanya dan meminta kejelasan atas permasalahannya, tapi Wahyu justru dibuat pusing oleh Geovani yang ribut gak jelas.

Geovani terus saja berusaha memojokan Cessillya, memaksa Wahyu untuk lebih percaya pada dirinya dan mau menyalahkan Cessillya juga.

Semakin lama, Wahyu juga turut kesal dengan Geovani yang tidak sedikit pun menghargai Wahyu.

Sampai akhirnya Wahyu memutuskan kalau Geovani diskors selama 2 minggu, jelas saja Geovani tak terima dengan keputusan itu.

Dengan segala ketidak terimaannya itu, Geovani mendorong Cessillya hingga jatuh tersungkur.

Tapi Cessillya tidak melakukan apa pun untuk membalas Geovani, mungkin itulah kenapa Wahyu mengambil keputusan skors untuk Geovani.

Geovani sama sekali tidak menunjukan etikanya ketika berada dihadapan Dosen, Geovani juga dianggap bersalah karena sejak tadi hanya menyalahkan Cessillya saja.

"Akan saya rapikan nanti pak"

Ucap Cessillya yang lantas bangkit dan merapikan dirinya sendiri, Cessillya tak berniat melirik Geovani, percuma saja Cessillya tidak akan bisa melawan Ratu Kampus itu.

"Yang bersalah itu dia pak, kenapa jadi saya yang diskors ?"

"Karena kamu terang-terangan buat onar di hadapan saya"

"Dia nih bikin saya kelas"

Ucap Geovani yang kembali mendorong Cessillya, kedua tangan Cessillya sudah mengepal kuat, rasanya sudah tidak bisa sabar lagi sekarang.

"Diam kalian berdua, terumata kamu Geovani"

Bentak Wahyu, Cessillya memejamkan matanya berusaha menenangkan dirinya sendiri.

"Saya tambah hukuman kamu jadi satu bulan, keluar sekarang juga dari ruangan saya"

"Ini tidak adil pak, bapak jangan pilih kasih"

"Sekali lagi kamu membantah saya, hukuman kamu akan lebih berat lagi"

Geovani berdecak dan berlalu begitu saja tanpa pamit, Cessillya sedikit tersenyum dengan hasil yang didengarnya itu.

"Dan kamu Sisi"

Cessillya mengerjap dan melirik Wahyu, Cessillya siap jika memang harus kena skors juga sekarang.

"Sebelum pulang kamu harus bersihkan area Kampus, semuanya jangan sampai terlewat"

Cessillya mengernyit tanpa menjawab apa pun atas ucapan Wahyu.

"Kerjakan semuanya dengan baik dan benar, kamu bisa tetap kuliah setiap hari"

"Saya tidak kena skors juga ?"

"Kamu mau hal itu ?"

"Tidak pak"

"Ya sudah, kerjakan hukuman mu sendiri"

"Saya akan rapikan tempat ini dulu"

"Tidak perlu, kamu keluar saja dan kembali ke kelas"

Cessillya menangguk, setelah meminta maaf dan berterimakasih, Cessillya lantas pergi meninggalkan ruangan Wahyu.

Langkah Cessillya dijegal ketika akan memasuki kelas, membuatnya jatuh tersungkur dan menjadi bahan tertawaan mereka semua.

Cessillya melihat Yasmin yang bangkit dari duduknya, Cessillya menggeleng meminta Yasmin untuk diam saja.

"Bangun lo, kenapa cuma diam saja"

Bentak Geovani, Cessillya tak merespon.

Saat ini Cessillya sedang berperang dengan dirinya sendiri.

Tak ingin melawan Geovani, tapi kemarahan dalam dirinya terus saja menekan Cessillya untuk melawan.

"Bangun gue bilang"

Geovani menarik rambut Cessillya agar segera bangkit.

"Berasa jadi pemenang lo sekarang ?"

"Iya"

Ucap Cessillya pelan, Geovani semakin menguatkan tarikannya hingga membuat Cessillya meringis kesakitan.

Yasmin menggeleng .... tidak bisa seperti ini, kenapa mereka semua hanya diam saja.

Yasmin kembali bangkit dan beranjak untuk membantu Cessillya, tapi sial .... karena langkah Yasmin juga terhalang oleh Pricilla disana.

"Jangan berani ikut campur"

Yasmin terdiam mendengar ucapan Pricilla.

"Aaww .... o'oowww, sakit ya"

Ledek Geovani yang mendorong Cessillya hingga kembali terjatuh.

"Sisi"

Panggil Yasmin, kenapa Cessillya hanya diam saja dengan perlakuan Geovani bukankah Cessillya sudah berani melawannya tadi pagi.

Cessillya tak peduli dengan panggilan Yasmin, Cessillya memilih melihat Leon, menatapnya tanpa celah.

Geovani menyadari itu dan kembali menjambak Cessillya.

"Lihat apa lo hah .... masih berani lo bertingkah ?"

Ucap Geovani pelan, Cessillya hanya memejamkan matanya sesaat dan kembali menatap Leon.

Yasmin benar-benar kesal dengan keadaan ini, kenapa tak ada satu pun yang menolong sahabatnya itu.

"Tolong, hentikan"

Ucap Yasmin pada Pricilla, tak ada jawaban Pricilla hanya tersenyum acuh menanggapinya.

"Kurang ajar"

Geovani geram melihat Cessillya tak henti menatap Leon, tangannya terayun untuk memampar wajah dihadapannya.

"Hentikan"

Ucap Leon yang bangkit dari duduknya, Leon mendorong Pricilla yang menghalangi jalannya, membuatnya limbung dan menabrak Yasmin, keduanya terjatuh bersamaan.

"Cukup Van"

Geovani menolah dan terdiam ketika Leon ada di hadapannya.

"Hentikan"

"Apa maksud kamu ?"

Leon tak menjawab, hanya diam menatap Geovani.

"Apa ?"

Leon berpaling dan menarik Cessillya untuk bangkit, membawanya pergi begitu saja meninggalkan kelas.

Cessillya kembali melirik Geovani dan tersenyum penuh kemenangan.

"Leon ...."

Jerit Geovani, kemarahanya tak tertolong lagi saat ini.

Leon sangat mempermalukan Geovani hadapa semua penghuni kelas

"Kurang ajar, gadis kampung"

Jeritnya lagi, Geovani melirik Yasmin yang kini telah kembali berdiri.

Berjalan cepat menghampirinya, dan kembali mengayunkan tangannya untuk menampar Yamsin.

Tapi tertahan oleh Kevin yang cepat bangkit, Geovani mengernyit .... ada apa dengan dua lelaki ini.

"Jangan berani sentuh Yasmin, lo tahu siapa dia bagi gue, jangan pernah coba sakiti dia"

"Diam !"

"Lo yang diam, gue cukup diam waktu lo sama Sisi"

Geovani mengeraskan rahangnya, kenapa menjengkelkan sekali.

Tak peduli Kevin yang dianggap sahabat selama ini, Geovani menamparnya begitu saja.

Semua tak percaya dengan apa yang dilihatnya, terutama Kevin sendiri.

"Cukup, lo apa-apaan sih Van, lo gak waras"

Bentak Zian, Geovani menoleh dan terdiam menatapnya beberapa saat.

"Apa, mau tampar gue juga, ayo tampar, lo fikir gue gak berani buat balas lo"

"Aaaaaa ...."

Jerit Geovani prustasi, merasa tak ada lagi yang mendukungnya saat ini. Geovani memilik pergi dari mereka semua.

Pricilla dan Cloe langaung bangkit dan berlari menyusul kepergian Geovani.

"Anak manja, tapi kurang perhatian"

Ucap Yasmin pelan, Kevin berbalik menghadap Yasmin.

"Kamu gak apa-apa ?"

Yasmin menggeleng, tentu saja Yasmin tidak apa-apa, bukankah Kevin yang menerima tamparan itu.

"Biar aku kompres pipi kamu, itu merah"

Kevin mengangguk, Yasmin lantas membawa Kevin pergi.

Sahabatnya yang lain terlihat begitu pusing dengan keadaan saat ini, bagaimana bisa mereka seperti itu.

Leon, Kevin dan Geovani, menjengkelkan sekali mereka semua.

"Leon kemana lagi ?"

Tanya Radit, yang lain hanya menggeleng.

Siapa yang bisa menjawab, bukankah sejak tadi mereka di kelas, tak ada yang menyusul kepergian Leon.

Jadi untuk apa melontarkan pertanyaan seperti itu.

"Ini Dosen mana lagi, niat ngajar gak ?"

"Sabar lo jangan ikut emosi dong, yang bermasalah kan mereka"

Ucap Satri menenangkan Zian, yang mungkin turut kesal dengan kejadian beberapa detik lalu.