Hari ini sepulang Kampus, Leon buat janji bersama Yasmin untuk menemui Cessillya.
Setelah mencari beberapa alasan, akhirnya Leon mendapat alasan yang tepat yang akhirnya mampu membebaskan dirinya dari Geovani dan yang lainnya.
Melihat itu, Kevin menarik kesimpulannya sendiri jika Leon akan menemui Cessillya hari ini.
Kevin memutuskan untuk mengikuti mobil Leon dan apa yang dilihatnya saat ini, Mobil Leon berhenti dan Yasmin memasukinya.
"Mereka jalan berdua, apa lagi ini."
Kevin kembali melajukan mobilnya mengikuti mobil Leon, Leon tampak menghentikan mobilnya dihalaman sebuah rumah.
Bukan rumah mewah dan bukan juga halaman luas, rumahnya hampir sama dengan rumah Cessillya hanya saja yang ini memiliki halaman sehingga mobil bisa parkir disana.
Kevin terdiam memperhatikan dua orang yang turun dari mobil, mereka terlihat akrab berjalan beriringan menuju rumah.
Kevin melihat seorang ibu membukakan pintu, dan keduanya menyalami ibu tersebut dengan hormat.
"Ini siapa Yas ?"
"Ini teman Yasmin bu, di Kampus."
"Oh, ya udah ayo masuk."
Ibu tersebut adalah ibu dari Yasmin, Aini namanya.
Sesuai dengan sambutan Aini, Leon pun masuk mengikuti Yasmin.
Leon diminta menunggu dan Yasmin berlalu untuk menemui Cessillya, iya sudah beberapa hari ini Cessillya memilih tinggal bersama Yasmin dan Aini.
"Sisi, Leon ada diluar, ayo keluar."
"Ngapain sih Yas, suruh pulanglah."
"Keluar dulu, kalau selesai nanti aku suruh pulang, ayo."
Cessillya menghembuskan nafas beratnya, kemudian bangkit dan berjalan mengikuti Yasmin.
Sampai di ruang tamu, Leon langsung bangkit saat melihat Cessillya berjalan kearahnya.
"Sisi, gimana kabar kamu ?"
"Aku baik-baik aja."
Aini datang dengan membawakan minum dan beberapa cemilan, Aini mempersilahkan mereka untuk menikmatinya dan Aini pamit untuk keluar beberapa waktu.
"Ada apa kesini ?"
"Aku ...."
Leon menghentikan kalimatnya dan melirik Yasmin, Yasmin mengangkat kedua alisnya dan berlalu begitu saja.
"Kenapa sih."
Leon kembali pada Cessillya setelah mendengar pertanyaannya.
"Aku mau minta maaf."
"Minta maaf untuk apa ?"
"Untuk apa yang terjadi malam itu."
"Memangnya kamu salah ?"
"Ya ... iyalah aku salah .... kan kalau aku gak sama kamu pasti Geovani gak akan kaya gitu sama kamu."
"Ya udah terus sekarang kenapa kesini ?"
"Aku ...."
Cessillya tersenyum melihat kebingungan Leon, Cessillya duduk tanpa meminta Leon untuk duduk.
Cessillya terkikik saat melihat Leon yang masih terdiam menatapnya.
"Kamu kenapa ?"
"Kamu yang kenapa ?"
"Kok aku ?"
"Ngapain berdiri terus kaya gitu, gak sakit tuh kaki ?"
Leon mengernyit dan perlahan duduk mengikuti Cessillya, Leon heran padahal dia fikir kalau mungkin Cessillya akan memarahinya habis-habisan, atau bahkan menamparnya seperti yang dilakukan Geovani.
"Apa ?"
"Apa sih Si ?"
"Apa Leon ?"
"Aku minta maaf."
"Ya udah, kan udah dibilang aku baik-baik aja jadi apanya yang harus dimaafkan ?"
Leon benar-benar tak mengerti, Cessillya bisa sedatar itu berbicara dengannya.
"Kamu kenapa gak ke Kampus ?"
"Nunggu ditengok sama kamu."
Cessillya nyengir dengan polosnya dan membuat Leon semakin bingung.
"Apa .... kamu fikir aku gak ke Kampus karena takut sama Geovani ?"
"Ya kan bisa aja."
"Enak aja .... dia bakalan nyesel ngelakuin itu sama aku dulu."
"Maksudnya ?"
Cessillya menjitak kepala Leon begitu saja, baru kali ini Cessillya melihat Leon yang tampak bodoh.
"Kok gitu ?"
"Kamu kenapa sih, biasa aja kali aku baik kok, tenang aja, aku gak marah jadi gak usah minta maaf."
"Tapi ...."
"Gak ke Kampus .... kan udah dibilang aku tunggu kamu nengokin aku baru aku akan masuk lagi."
"Kenapa gitu ?"
"Kebukti, sekarang kamu datang pasti khawatir kan sama aku."
Leon menggeleng dan memeluk Cessillya dengan eratnya, Cessillya terkikik saat tahu Leon kini telah mengerti.
"Khawatirkan ?"
"Iyalah."
Cessillya tersenyum puas, Cessillya memutuskan untuk menjalani semuanya, Cessillya telah mengambil langkahnya sendiri sekarang, tak akan lagi mempedulikan orang lain, siapa pun itu termasuk juga Geovan dan semua antek-anteknya itu.
"Ekhem ...."
Yasmin datang dan membuat keduanya kaget, Cessillya melepaskan diri dari Leon begitu juga dengan Leon yang menjaga jaraknya.
"Udah kan selesai."
"Aku ke toilet dulu ya."
Cessillya berlalu meninggalkan Yasmin dan Leon, Leon tampak bangkit dan melangkah keluar diikuti Yasmin.
"Apa maksudnya ?"
"Sisi emang gak apa-apa, dari kemarin dia nungguin kamu."
Yasmin membuka pintu dan keduanya berjalan keluar bersamaan.
"Jadi dia gak marah ?"
"Enggak."
"Terus ?"
"Ya kita mau tahu aja, kamu itu punya hati atau enggak."
"Apaan, ngeledek gue."
Leon mendorong Yasmin yang tanpa sengaja Yasmin terpeleset dan terjatuh.
Leon tampak tertawa melihat Yasmin yang cemberut kesal.
"Rasain tuh, aku emang gak punya hati."
"Jahat ya, Sisi .... Sisi tolong ...."
Leon berjongkok dan membungkam Yasmin dengan kuat, Yasmin tampak memukul tangan Leon yang enggan terlepas.
"Diam gak, nanti Sisi marah beneran sama aku, kamu ini."
Leon melepaskan tangannya dan membangkitkan Yasmin, keduanya tampak asyik bercandaan dengan Yasmin yang terus saja memanggil Cessillya.
"Diam, aku gak ngapa-ngapain."
"Tadi jahat, Sisi ...."
Leon kembali membungkam Yasmin tapi dihindari Yasmin, mereka terus saja sibuk berdua, Leon yang terus berusaha membungkam Yasmin dan Yasmin yang dengan mati-matian menghindarinya.
Semakin lama Kevin semakin muak melihatnya, sejak tadi Kevin menunggu di dalam mobil dan akhirnya mendapat tontonan seperti itu.
Cessillya keluar dan melihat Leon yang seolah tengah memeluk Yasmin dari belakang.
"eittss, no .... no ... no."
Cessillya mengacungkan telunjuk dan menggoyangkannya kekiri dan kanan, Yasmin dan Leon langsung saling menajuh.
"Dia tuh."
"Apaan, lo aja kali."
"Suttt udah diam."
Cessillya menghentikan keributan dua orang didepannya
"Sisi, tahu gak tadi Leon bilang sama aku katanya dia takut banget kamu marah sama dia, karena apa .... karena dia jatuh cinta sama kamu."
Leon dan Cessillya mengernyit bersamaaan melihat Yasmin tertawa karena kalimatnya sendiri, Cessillya dan Leon saling lempar pandangan.
Dengan kompak mereka menyerang Yasmin yang terus saja tertawa, pada akhirnya mereka tertawa bersama karena candaan mereka sendiri.
Kevin memukul stir mobilnya, bisa-bisanya mereka seperti itu.
Terutama Yasmin, apa dia gak peduli lagi dengan perasaan Kevin.
Dengan kesal Kevin melajukan mobilnya dan membuat Yasmin menyadarinya.
"Udah udah stop .... stop stop."
Yasmin melangkah menjauhi Leon dan Cessillya.
"Kenapa Yas ?"
"Itu seperti mobil Kevin, kalian lihat kan."
"Mana mobil, gak ada mobil Yas."
"Ada, tadi ada mobil melaju kesana, itu Kevin."
"Apaan sih Kevin Kevin, kamu kangen sama Kevin."
Leon menggoda Yasmin yang tampak terdiam dengan wajah sedihnya, Leon dan Cessillya sama-sama tersenyum mengejek Yasmin.
"Apaan sih, gak lucu tahu gak, egois banget kalian bahagia berdua doang, bagi dong ajak-ajak gitu."
"Dari tadi juga kita sama-sama Yasmin."
"Ya tetap saja kan kalian senang berdua doang, aku gak senang."