"Ibu benar-benar takjub sama kamu, bukan hanya menguasai matematika, tapi juga fisika. Kamu memang pantas mendapatkan gelar juara pertama tahun ini bersama dengan Reval,"
Kata-kata itu masih terngiang-ngiang dipikiran Fathur selama pelajaran dilanjutkan, diliriknya Mecca yang berada di sebelah kirinya tengah sibuk mencatat materi yang di tulis sekretaris dipapan tulis.
Tak bisa dipungkiri, Mecca memang perempuan yang multitalenta, terutama di bidang akademik. Nilainya semuanya A+, bagaimana Fathur tak minder jika dirinya yang banyak sekali kekurangan bisa memiliki Mecca adalah sebuah mimpi.
Itulah sebabnya, Fathur ingin membuktikan tahun ini ia harus mendapatkan juara pertama pada mata pelajaran fisika. Ada sedikit keberuntungan setelah Falisha pindah sekolah, Fathur tak terbebani dengan segala masalah yang biasanya Falisha ciptakan. Terutama tak keluar masuk ruang BK, Fathur sudah sangat lelah.
"Fathur."
Panggilan dari gadis yang berada di sebelahnya membuyarkan lamunan Fathur.