Pengumuman keberangkatan sudah terdengar karena hampir 3 jam kami semua mengungsi di villa, semua murid langsung bergegas ke arah busnya masing-masing.
Daniel yang lebih dulu sudah didalam bus langsung terbangun karena mendengar keramaian dari luar dan pintu belakang bus yang terbuka.
Kepalanya yang masih sangat pusing akibat pukulan dari Budi membuatnya harus berganti posisi lebih pojok dekat dengan jendela, Adam mengala karena harus duduk ditengah.
"Udah baikan?" tanya Adam suarnya yang lembut dan sangat jarang didengar.
"Nggak salah nih gue denger suara lu kayak gitu?" ucap Rei yang sedang membereskan tasnya.
"Kepala gue pusing banget" ucap Daniel dengan lirih dan memegang kepalanya yang sedang disenderkan didekat jendela.
"Lo kalo ada apa-apa nanti ngomong aja jangan dipendem sendiri, biar bisa dibeliin obat atau ke klinik" ujar Rei dengan penuh perhatian.
Bus sudah berjalan dan pak Ronald sudah akan memimpin doa untuk keselamatan kita semua.