Saat ini Nao sedang terdiam melamun, bayangan wajah Rei yang pucat dan ucapan Shinta yang selalu terlintas dipikirannya. Nao menggigit bibir bawahnya, menandakan ada penyesalah di dalam dirinya.
Sejak ucapan Shinta masuk kedalam telinganya dan terus berputar ditambah dengan bayangan wajah Rei yang pucat.
Jika saja ia tidak mengiyakan ajakan Rei yang hanya untuk membuat dirinya senang mungkin keadaan Rei tidak akan separah ini. Kameranya ditaruh disebelah tempat duduknya, seolah sudah tidak ada lagi gairah untuk memotret keindahan alam yang ada didepan matanya.
Eren dan Salma yang baru saja mengambil minum dan beberapa snack langsung terkaget dengan wajah melas Nao ditepi kapal, menandakan dirinya merasa kesepian meskipun diatas kapal ini sangat berisik dan dipenuhi dengan rasa bahagia.
"Arrggh,,," pekik Nao seraya melemparkan pandanganya ke lautan luas membuang semua kekesalan kepada dirinya sendiri.
