Rachel sedang menyiapkan makan malam Ketika kedua teman nya akan menginap di rumah nya sekarang. Ya, Rachel baru saja mendapatkan teman di hari pertama berkuliah dan sekarang mereka akan menginap di rumah Rachel. Para gadis itu tengah berkeliling melihat tempat tinggal Rachel. Sedangkan rachel sedang menyiapkan makan malam untuk kedua teman nya itu.
Pertama kali berkuliah sangat lah menyenangkan, Rachel langsung mendapatkan teman yang menurutnya sangat baik. Meskipun baru saja bertemu. Rachel bisa merasakan orang-orang yang tulus dengan nya.Maka sebab itu ia memperbolehkan kedua teman perempuan nya untuk menginap di kediaman nya sekarang.
"Apa yang akan kamu masak, Rachel." Tanya Wanita berambut keriting.
"Aku akan membantu." Sahut Wanita beramput di atas Pundak.
"Kalian duduk saja--- aku akan membuat nya sendiri. Kalian kan tamu ku." Jawab Rachel tengah fokus dengan masakan nya.
"Hey--- apa kau kira kami tidak bisa melakukan apapun? Kami ini ahli memasak kau tahu."
Rachel menghela nafas ."Hm, baiklah---- aku harus ap ajika kalian benar-benar bisa memasak. Aku akan membiarkan kalian."
Mereka berdua bersemangat mengambil alih masakan yang tengah Rachel buat sebelumnya. Dan salah satu dari mereka tengah mengambil bahan-bahan lain dari kulkas untuk membuat sesuatu.
"Monica, kau akan membuat apa."
"Aku ingin membuat daging tumis pedas--- aku ahli dalam mengeloal daging untuk di masak." Sahut Monica bangga.
"Lakukan sesuka kalian—"
Melihathal itu,Rachel langsung meninggalkan semua yang tengah ia kerjakan di dapur dan bergegas menuju kamarnya. Namun, Langkahnya berhenti Ketika suara ponsel berbunyi. Ia langsung berbalik dan mengambil ponsel yang tengah berada di atas meja.
"ternyata bukan ponselku---Monica! Ada yang menelpon!." Teriak Rachel.
"Iya, sebentar--."
Monica melepaskan celemek nya dan berlari kecil dan mengambil ponselnya. "Aiss—pria pria ini." gumam nya setelah melihat siapa yang sudah menelpon nya.
"kenapa!."
Rachel terkejut mendengar suara monica yang tiba-tiba terdengar kesal.
"Kau dimana!Ibu mencarimu. Kenapa tidak pulang-pulang." Terdengar suara pria yang terdengar nada bicara nya tengah kesal bercampur khawatir.
"Sudah ku kataka tadi dis ekolah. Jika aku akan menginap di rumah teman ku. apa kakak lupa?."
"Sejak kapan kau memberitahuku!."
"Bisakah kau tidak berteriak!."
Nafas Monica naik turun Dan rachel hanya menggeleng-gelengkan kepala nya dan meninggalkan monica yang sedang menerima telpon.
Kakak?
Rachel bisa menebak jika yang tengah menelponnya adalah kakak Monica. Jujur saja, Rachel masih tidak terlalu mengenal teman-teman nya ini. darimana dia berasal dan dimana mereka tinggal. Dan, apakan mereka mempunyai adik atau kakak. Ia masih belum tahu semua nya.
Rachel memilih untuk Kembali ke dapur dan membantu Sandra tengah memasak."
"Kenapa monica berteriak sejak tadi? Ada apa." Tanya Sandra tengah mengendus aroma masakan nya.
"seperti nya kakak nya menelpon—
Sandra menghela nafas . "Ah, pantas saja." Ucap Sandra memaklumi.
"Aku masih tidak mengenal kalian terlalu jauh--- ternyata Sandra mempunyai kakak ya''
"Dia mempunyai kakak laki-laki dan perempuan. Dia mempunyai tiga bersaudara."
"dia selalu bertengkar dengan saudara laki-laki nya---- Aku sudah sering mendnegarnya." Sambung nya lagi.
Rachel mengangguk. "Lalu kau? Apa kau mempunyai Saudara?."
"aku? Tentu saja, aku mempunyai kakak laki-laki." Bisik Sandra.
"Oh ya? ."
"DOsen yang tadi pagi masuk. Dia adalah kakak ku."
Rachel membuka mulut nya lebar. Sedangkan Sandra hanya tertawa. "Kenapa? Kau terkejut. Aku hanya memberitahu kau dan monica jika dia adalah kakak ku."
Rachel masih dalam keadaan terkejut. Mulut nya yang terbuka lebar dan ia tutupi dengan kedua tangan nya. "Kenapa kau menutupinya. Jika dosen itu adalah kakak mu."
Jadi? Dosen rafa adalah Saudara kandung Sandra? Sungguh mengejutkan untuk Rachel yang tidak tahu apa-apa.
Sandra menghela nafas. "sudah ku duga--- kau pasti tidak tertarik dengan pria itu---
"Dengarkan aku. Rachel, kau tahu bukan. Jika Kakak ku itu pria yang tampan menurut para Wanita di kampus ini? jika mereka tahu jiak aku adalah adik nya. kau tahu apa yang akan terjadi? Mereka akan meneror ku. huh---- membayangkan nya saja sudah membuatku merinding."
Rachel tahu apa yang di maksud Sandra. Resiko yang akan di dapatnya adalah banyak Wanita yang akan membuat dirinya di layani. Dan tentu saja banyak yang akan mendekatinya. Semua itu tentu akan membuat rishi.
Brakkk
"Akhhh!--- pria itu. karena banyak pekerjaan sampai lupa jika aku sudah mengatakan hal ini pada nya."
Sandra Rachel terkejut saat monica tiba-tiba datang dan memukul meja di depan mereka. Sambil mengumpat dan menggetu sendiri.
"memang nya apa yang terjadi lagi! Kenapa kau selalu mengejutkan ku setelah kau selesai berbicara dengan kakak mu itu!." Kesal Sandra.
"Apa pria itu pikun dan sudah tua? Kenapa dia tidak mengingat apa yang selalu ku katakan pada nya!"
"sudahlah---- tidak penting membahas kakak mu di sini---
"tetap saja ini membuat ku jengkel! Aku sudah mengatakan jika aku akan menginap Bersama temanku dan dia menelpon ku untuk menanyakan keberadaan ku di mana."
"terima kasih." Sahut Rachel tiba-tiba.
Monica dan Sandra menoleh ke arah Rachel bingung. "Kenapa kau tiba-tiba menangis--- seharusnya aklu yang menangis karena mendapatkan perlakuan seperti itu dari kakak ku."
Rachel menunduk kan kepala nya tengah menangis. Entah kenapa dirinya tiba-tiba menangsis aat Monica sedang mengomel dan memaki saudara laki-lakinya.
"Apa lagi yang bisa aku lakukan selain menangis? Hiks—sudah berbulan bulan aku di kota sendirian tanpa ada teman. Dan sekarang, melihat kalian di sini itu membuat ku sangat Bahagia."
Mereka menghela nafas sambil mengusap punggung rachel menenangkan. "Jangan mengingat hal-hal menyedihkan. Kami ada disini sebagai teman mu. Dan—tentu nya untuk membuat hari kau semakin bersemangat."
Mereka sudah mendnegar bagaimana kehidupan rachel di kota sendirian. Bagaimana rachel membutuhi kehidupan nya dengan berjualan kue. Mereka juga tahu rachel menjual kue dengan menggunakan sepedanya untuk menawarkan kue kepada orang-orang.
Mereka bertiga saling menceritakan pengalaman dan juga menceritakan keluarga mereka masing-masing. Dimana mereka tinggal dan siapa saja orag tua mereka. Jujur saja, Rachel terkejut saat mengetahui status orang kedua sahabat nya ini. pasalnya Monica dan Sandra bukan lah dari kalangan biasa.
Sandra yang memiliki Ayah sebagai pemegang saham di salah satu perusahaan sarden dan keluarga monica yang pemilik perusahaan terbesar di negara ini.
"Aku pernah meletakan kue di perusahan ayahmu--- tapi, sayang nya mereka tidak menginginkan kue-kue ku lagi."
"benarkah? Wah, kebetulan apa lagi ini--- dan, kenapa mereka tidak menerima kue-kue mu lagi, Rachel?."
"Aku tidak tahu--- mereka tiba-tiba membatalkan nya." jawab Rachel sambil menggidikan bahu nya bingung.