"Jepitan rambut yang kemarin mana?" Yudha mengulangi pertanyaannya, Jia menunjuk jepitan rambut yang tergeletak di lemarinya.
Yudha melangkahkan ke arah lemari yang di maksud Jia dan mengambil jepitan itu, dengan telaten Yudha memasangkan jepitan di rambut Jia sekarang Jia terlihat sangat manis.
Jarak di antara mereka berdua sangat dekat, jantung Jia tidak aman apalagi di perlakukan seperti ini rasanya ingin koid seketika.
***
Final Jia ke kampus di bonceng Yudha, Vito entahlah sejenak Jia melupakannya, sekarang Jia tidak berhenti tertawa akibat candaan Yudha yang terdengar sangat garing.
"Hmm Jia? Bapak kamu jual air galon ya?" tanya Yudha melirik Jia dari kaca spion motornya.
"Kok tahu?"
"Kalo gitu pesan satu ya"
"Arkhh Yudha!" Jia memukul punggung Yudha, dia pikir Yudha akan menggombalnya jadi Jia mengiyakan.
"Bercanda"