"Anjing!" Jia menatap sinis cowok yang kini berhadapan dengannya, padahal dia ingin tobat untuk tidak berkata-kata kasar tapi jika di kagetkan pasti akan refleks ngomong kasar.
"Santai! Pulang bareng gue ya, kita ke bar," Yudha langsung menutup mulutnya karena keceplosan, "maksudnya ke cafe gue traktir."
Mendengar kata traktir membuat Jia tersenyum, kata maminya tidak boleh menolak rezeki jadi dia mengiyakan ajakan Yudha.
Jia memicingkan matanya, cuaca sangat panas dan Yudha mengajaknya jalan ingin menolak tapi Jia teringat traktiran Yudha terpaksa dia mengikuti kemauan Yudha.
"Hmm.... Jia gue minta maaf soal omongan gue tadi di kantin." gumam Yudha sungguh di hatinya sedikit mengganjal melihat Jia yang tiba-tiba pergi apalagi raut wajah Jia yang langsung berubah.
Jia memberhentikan langkahnya begitu juga dengan Yudha, di panas terik begini mereka berdua terdiam berdiri di sambil memandang satu sama lain.
"Biasa aja gue cuma terkejut doang kok."
