Chereads / Sang Penjerat Cinta / Chapter 30 - 30. Membantunya

Chapter 30 - 30. Membantunya

Altea menatap pria itu yang mempertanyakan tentang Hector apakah sudah mati atau belum. Namun, Altea yakin jika dia sudah membunuh pria tua itu dan tidak mungkin dia salah memeriksa pria tua itu. Dia kembali menatap wanita yang ada di depannya itu.

"Kau belum mengenal pria tua itu dengan baik rupanya. Aku akan membantumu jika kau mengatakan apa yang sebenarnya terjadi padamu," Wanita itu berkata pada Altea.

"Leticia, apa kau yakin dengan apa yang kau katakan tadi? Kau belum mengenal wanita itu mengapa kau mau membantunya?" ucap pria itu yang sama sekali tidak paham dengan Leticia.

"Aku sudah yakin akan membantunya karena penilaianku tidak pernah salah," jawab Leticia dengan penuh keyakinan.

Altea menatap wanita yang ada di depannya itu dan dia masih belum bisa percaya dengan sepenuhnya sebab dia harus tetap waspada. Di dalam dunia gelap tidak akan pernah ada orang yang bisa dipercaya karena mereka terkadang bisa mengkhianati temannya sendiri.

Leticia tersenyum saat melihat Altea yang sedang memperhatikannya, dia tahu dengan pasti jika wanita yang ada di depannya itu belum percaya padanya. Namun, dia tidak kecewa akan hal itu karena dia berpikir jika Altea adalah seorang agen rahasia atau seorang pembunuh bayaran.

Dia bisa menilai itu karena melihat bagaimana Altea melawan para pria yang hendak membakar rumahnya. Leticia merasa berhutang nyawa pada Altea dan dia akan membantu wanita yang ada di depannya itu dan dia tidak peduli jika banyak yang menentang keputusan yang sudah dia buat.

"Kau tidak bisa mengambil keputusan seorang diri karena dia tidak akan pernah mengizinkannya," Pria itu kembali berkata.

"Eduardo, katakan padanya aku akan kembali ke rumah itu asalkan dia menyetujui apa saja yang akan aku lakukan," ucap Leticia pada pria yang sedari tadi tidak percaya dengan keputusan yang diambil olehnya.

"Terserah kau saja dan aku akan mengatakan ini padanya," Eduardo berkata lalu dia berjalan menuju mobil dan diikuti oleh rekan-rekannya.

"Tunggu apa kau tidak akan membereskan mayat-mayat ini?" Leticia bertanya dan itu menghentikan langkah Edurado.

Eduardo membalikkan tubuhnya dan dia menyuruh dua rekannya untuk membersihkan semua mayat itu, setelah memerintahkan itu dia pun masuk ke dalam mobilnya. Dua orang pria yang diperintahkan Eduardo pun mulai mengangkat mayat-mayat itu dan memasukkannya ke dalam sebuah mobil.

"Kita masuk," Leticia berkata pada Altea sembari berjalan masuk ke dalam rumah.

Tanpa banyak bicara Altea pun berjalan mengikuti Leticia masuk ke dalam rumah meski di dalam benaknya masih berpikir tentang Hector. Dia pun berpikir apakah dia perlu mencari tahu semuanya dan dia tidak tahu harus memulainya dari mana.

Dia menghentikan langkahnya saat sudah berada di dalam rumah, dia juga melihat wanita tua itu duduk di atas sofa. Sedangkan Leticia sedang berjalan mengambil segelas air dan memberikannya pada wanita tua itu yang tidak lain adalah sang ibu angkat yang selalu ada di sisinya.

"Apa mereka benar-benar sudah tidak memedulikan siapa ayahmu dulu," Wanita tua itu berkata sembari mengambil gelas yang diberikan oleh Leticia.

"Besok aku akan kembali ke rumah itu," Leticia berkata pada sang ibu angkat.

"Apa kau akan membawa wanita itu dan membantunya?" Wanita tua itu kembali bertanya pada Leticia.

Leticia menganggukkan kepalanya lalu dia melihat ke arah Altea lalu dia pun mengatakan jika dia tidak akan pernah berhutang budi pada siapa pun. Dia akan membayar semua hal baik yang pernah dilakukan orang lain kepadanya termasuk Altea yang baru saja beberpa hari dikenalnya.

Wanita tua itu mendengarkan apa yang dikatakan oleh Leticia dan dia hanya tersenyum karena dia bisa melihat dengan jelas jiwa sang tuan ada di dalam Leticia. Dia berharap jika Leticia bisa mendapatkan kebahagiaannya serta bisa menekan semua orang yang berniat buruk padanya.

"Lakukan apa saja yang menurutmu benar dan aku akan selalu mendukungmu," Wanita tua itu berkata sembari beranjak dan berjalan menuju kamarnya.

Altea menatap wanita itu lalu bertanya, "Mengapa kau percaya padaku? Apa kau yakin jika rencanaku bukan untuk membunuhmu?"