"Sudah waktunya kita pergi," ucap Mark pada Aleta setelah dia melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya.
Altea mengangguk dan dia mengatakan pada Clarinda untuk berhati-hati di saat tidak bersama dengannya. Dia mengatakan semua hal yang harus dilakukan oleh sang kakak hingga kedua kakinya bisa kembali berjalan seperti sedia kala.
"Aku tahu dan aku berharap kau juga berhati-hati karena aku yakin mereka bukan orang biasa," Clarinda berkata sembari menatap sang adik.
Altea tersenyum lalu dia pun berjalan meninggalkan kamar sang kakak dan diikuti oleh Mark, di dalam benaknya berkata jika dia akan menemukannya dengan cepat sehingga bisa menyelesaikan semuanya. Dia pun berniat akan berhenti dari semua hal yang berkaitan dengan organisasinya setelah membalas kematian kedua orang tuanya.
Dia berjalan meninggalkan bangunan itu dan pergi bersama dengan Mark, di dalam perjalanan Mark mengatakan jika dia sudah menemukan lokasi di mana Altea bisa memulai penyelidikannya. Namun, Mark mengatakan jika semua orang yang berkaitan dengan semua misi di masa lalu sudah menganggap Altea tewas.
"Apa kau akan mengubah namamu?" tanya Mark pada Altea.
"Tidak. Karena mereka berpikir jika Altea Aldrin sudah tewas," jawab Altea yang sudah tidak merasa takut lagi dengan semua hal yang akan ditemuinya.
"Kau bisa menghubungiku jika memerlukan bantuan," Mark kembali berkata pada Altea.
Altea tersenyum lalu dia berkata pada Mark untuk membantunya menjaga Clarinda dengan sembunyi-sembunyi karena dia tahu dengan pasti sang kakak tidak suka dengan apa yang dimintanya itu. Mark mengangguk dan dia akan berusaha untuk melakukan apa yang dipinta oleh Altea.
***
Suasana yang baru dan udara yang baru juga, Altea sudah berada di tempat yang akan membawanya ke orang yang sudah membunuh kedua orang tuanya. Dia sedang berdiri di balkon kecil sebuah apartemen di daerah Meksiko. Mark mengatakan jika dirinya mendapatkan sebuah informasi jika orang itu berada di daerah Meksiko.
Ponsel Altea berdering dan dia pun mengambil ponselnya yang ada di saku celananya. Dia melihat nama yang tertera di layar ponselnya lalu mengangkatnya, Altea mendengarkan apa yang dikatakan oleh orang yang ada di seberang telepon.
"Baik aku akan ke sana dan kau kirimkan semua hal yang bisa memudahkan aku untuk masuk ke pesta itu," Altea berkata pada orang yang ada di seberang telepon lalu menutup sambungan teleponnya.
Altea membalikkan tubuhnya dan dia pun berjalan masuk ke dalam kamarnya, dia bersiap untuk menghadiri sebuah pesta malam ini. Pesta itu akan dihadirir oleh orang-orang penting dan juga ada beberapa orang yang pekerjaanya di dunia gelap.
Dia berharap jika di persta itu dirinya bisa menemukan sedikit saja informasi tentang orang itu, Altea pun sedah selesai dengan gaun dan juga riasan yang begitu menggoda. Dia menatap wajahnya di depan cermin dan kembali memoleskan pewarna bibir berwarna merah.
"Waktunya beraksi," gumam Altea sembari mengambil tas kecil yang ada di atas meja riasnya.
Saat membuka pintu kamar apartemennya terlihat seorang wanita yang sudah berdiri. Wanita itu tersenyum pada Altea dan dia pun memperkenalkan dirinya dan dia merupakan seseorang yang diutus oleh Mark untuk membantu Altea di saat menghadiri pesta malam ini.
"Aku akan membawamu masuk dengan mudah ke dalam pesta malam ini," ucap wanita itu sembari menyerahkan sebuah anting dan dia menyuruh Altea untuk mengenakan anting-anting yang diberikan olehnya.
Altea mengambil anting-anting itu sembari berjalan mengikutinya, wanita itu pun mengatakan semua hal yang diperintahkan oleh Mark. Tanpa banyak bicara lagi Altea hnya mendengarkan apa yang dijelaskan oleh wanita itu.
Dia sama sekali tidak meragukan atau curiga dengan wanita yang sedang berjalan di sampingnya sebab Mark sudah mengatakannya. Namun, dia tidak mengira jika wanita itu akan menjemputnya di apartemen.
Mereka berdua pun masuk ke dalam sebuah mobil lalu mobil berjalan meninggalkan apartemen. Selama di dalam perjalanan mereka hanya membiacarakan apa yang harus dilakukan dan wanita itu tidak akan selalu ada di dekat Altea karena masih ada hal yang harus dilakukan olehnya.
Altea tidak mempermasalahkan akan hal itu karena baginya lebih mudah untuk melakukan pekerjaannya seoarng diri. Terlebih lagi saat ini dia akan mencari informasi tentang orang yang sudah membuat kedua orang tuanya terbunuh.
Wanita itu menghentikan mobiolnya lalu berkata, "Kita sudah tiba dan semoga kau berhasil."
Tidak begitu lama setelah wanita itu berkata seorang pria mengetuk kaca mobil, dia pun membuka kaca mobilnya. Pria itu menyerahkan sebuah undangan pada wanita itu dan membisikkan sesuatu.
"Aku paham dan yang akan masuk hanya dia," Wanita itu berkata pada pria itu.
"Apa kau yakin tidak akan masuk?" tanya Altea untuk meyakinkan kembali wanita itu.
Wanita itu menganggukkan kepalanya dan dia berkata jika dia bisa datang dengan cepat jika Altea memerlukan bantuannya. Dan untuk saat ini dirinya harus mengurus sesuatu agar bisa segera membantu Altea.
Aleta pun membuka pintu mbol dan dia berjalan masuk ke dalam sebuah gedung yang di jaga ketat oleh para pengawal. Dia dengan penuh percaya diri serta kecantikannya membuat mata setiap orang melihat ke arahnya. Bukan hanya pria yang terpesona dengan kecantikan yang terpancar dari wajah Altea tetapi para wanita pun melihat ke arahnya.
Tidak sedikit di antara wanita yang melihatnya merasa iri dengan aura yang terpancar dari Altea dan itu sama sekali tidak mengganggu Altea. Dia terus saja berjalan dengan anggunnya semabri melihat-lihat apa yang bisa dilakukan olehnya.
"Sepertinya akan sangat menarik," gumam Altea setelah dia melihat beberapa orang yang melihat ke arahnya.
Dia mengeluarkan senyum menggodanya lalu mengambil segelas minuman yang sudah ada di atas meja. Altea mencium aroma minuman yang ada di dalam gelas sembari melihat beberapa pria yang mulai berjalan mendekat ke arahnya.
"Rupanya kau sudah menarik mereka semua untuk mendekat padamu," ucap seseorang yang baru saja berdiri tepat di samping Altea.
Altea melihat ke arah samping, terlihat seorang pria dengan setelan jas berwarna hitam dan jambang yang membuat setiap wanita tertarik. Dia menatap saksama pria yang ada di sampingnya itu lalu tersenyum.
"Apa aku juga sudah menarik perhatianmu?" Altea bertanya pada pria itu.
Pria itu tersenyum lalu dia meminum minuman yang ada di gelasnya dengan tidak mengalihkan pandangannya. Dia merasa tertarik pada wanita yang baru ditemuinya itu dan dia berpikir jika wanita itu adalah wanita yang mudah didapatkan.
"Apa kau ingin berdansa denganku?" Pria itu berkata setelah menghabiskan minuman yang ada di dalam gelasnya.
"Kau pria yang penuh percaya diri tetapi aku bukan wanita yang bisa dengan mudah kau dapatkan … berusahalah sebaik mungkin untuk mendapatkan aku," Altea berkata sembari berjalan meninggalkan pria itu.
"Aku akan mendapatkanmu dengan cara apa pun,"