Pagi itu Zalina dengan Riana kelabakan mencari Yunita yang tidak menyiapkan sarapan untuk mereka, sedang Darwin baru saja keluar dari kamarnya, ia sudah terlihat rapi akan berangkat bekerja hari itu.
Namun, Darwin sama sekali tidak mengetahui apa yang terjadi pada keponakannya semalam. Dengan santainya Darwin duduk di meja makan.
"Ke mana Yunita, kenapa belum menyiapkan sarapan?" gumamnya. "Yun... Yunita!" panggilnya, tapi tidak kunjung disahuti oleh Yunita.
Zalina yang mendengarnya suara suaminya, dia sangat panik luar biasa. Bahkan, meminta Riana untuk membantunya membersihkan darah di lantai dapur.
"Riana cepat bantu Mami! Jangan sampai Papa tahu apa yang kita lakukan pada Marcella tadi malam!"
"Enggak ah malas benget!" tolak Riana, dia enggan membantu ibunya. Padahal, ini adalah hasil perbuatannya.
Zalina kesal, dengan terpaksa dia menarik tangan putrinya yang sedang bermain ponsel. "Ayo cepat! Bantu Mami!" tukas Zalina memaksa.