"Kalo lagi ada masalah, selesain baik-baik yah. Jangan ngediemin dan berakhir menghilang."
Cecil yang tengah membuat teh hangat pun seketika terhenti saat Ken berbicara padanya.
Cecil menatap Ken yang berdiri di sampingnya, Pria itu juga tengah membuat teh hangat, sama seperti dirinya.
"Bicarain baik-baik. dengerin dulu alasannya, baru setelah itu ambil keputusan," tambah Ken sambil mengaduk teh hangatnya mengunakan sendok.
"Ken...," panggil Cecil, ia mendudukan bokongnya pada kursi, memainkan bibir gelas mengunakan jarinya.
"Gue udah berusaha untuk percaya sama Al, apalagi percaya kalo Al sama Lavina itu gak lebih dari sebatas temen. Tapi, yang gue liat kemaren itu...," Cecil tak melanjutkan ucapannya, ia tak bisa memberitahu pada Ken sesakit apa hatinya saat orang yang amat sangat ia cintai tengah berpelukan dengan gadis lain.
