Tubuh Al seketika membeku, bukan Lavina yang kini berjongkok di hadapannya sambil membantunya membereskan buku-buku, melainkan Cecil.
"Makasih yah udah bantu," kata Lavina yang juga ikut membantu membereskan.
Cecil mengangguk, menoleh pada Al yang tengah menatapnya dengan diam.
"Eh bentar... kayanya lo gak asing deh," kata Lavina sambil berfikir keras, mengingat-ingat Cecil yang begitu familiar.
"Gue Cecil," ucap Cecil memperkenalkan diri sambil tersenyum.
"Nah! gue sering liat lo atau gak sengaja ketemu sama lo. Dan... astaga! Lo gebetannya Rajendra?" Lavina benar-benar heboh, ia menatap Cecil dengan raut wajah tidak percaya.
Cecil mengangguk sebagai jawaban.
"Kenalin, gue Lavina. Sabahat deket yang paling Rajendra Sayang," kata Lavina sambil mengulurkan tangannya pada Cecil.
Cecil menerima uluran tangan Lavina, kembali memberi senyum pada Lavina.