"Kak Vino, maaf. Ada apa, ya?" tanya Cheryl yang tiba-tiba saja berdiri menghalangi tubuh Ben.
"Sorry, Cheryl. Ini bukan urusanmu," balas Vino mendorong Cheryl hingga menepi.
"Kak, jangan kasar pada perempuan," ucap Ben, memberinya peringatan.
"Oh, jadi aku harus bagaimana? Bersikap lembut padanya? Mengucapkan kalau aku menyayanginya? Bagaimana kalau Cheryl ternyata sudah memiliki pasangan? Apakah pasangannya baik-baik saja setelah tahu kalau AKU memiliki perasaan terpendam untuknya?"
"Jika aku menjadi kekasih Cheryl, aku tidak akan mempermasalahkannya. Lagi pula Cheryl memang pantas untuk dicintai oleh siapapun."
"SHIT!"
BUGH!!!
Dengan ringannya tangan Vino meninju wajah Ben hingga tubuhnya terpelanting karena ia tidak siap menerimanya Sakit sudah jelas dirasakan oleh Ben, namun Ben berusaha kembali untuk bangkit dan Vino lagi-lagi meninjunya, seolah tak memberikan ampun.