Chapter 20 - Perebutan Wilayah

Aidan, ia tumbuh menjadi anak yang sangat ceria yang tentunya dirawat oleh Belinda yang kala itu menjadi sosok ibu bagi Aidan, dan juga Ron yang selalu mengawasi Aidan seperti sosok Ayah di sampingnya.

Aidan saat ini berusia sepuluh bulan, namun tidak seperti kebanyakan balita umur sepuluh bulan pada umumnya, aidan jarang sekali menangis dan selalu tersenyum dengan lembut kepada siapapun yang menyapa dirinya dengan sangat ramah.

Tentu saja hal tersebut membuat beberapa anggota Devil Rebel menyadari keanehan itu, dan mulai merasa jika Aidan bukanlah anak-anak biasa seperti anak seumurannya pada umumnya.

Aidan bahkan bisa mengetahui jika ada seseorang yang tidak suka pada dirinya atau pada sang Ayah. Ia akan berteriak dengan keras di hadapan orang-orang itu dan ia akan memasang raut tidak sukanya kepada mereka yang tentu saja membuat Ron merasa bahwa kini dirinya memiliki seorang pelindung dan seorang pembela saat itu.

Malam itu, Ron sedang melakukan semacam rapat besar untuk membahas mengenai renaca penyerangan mereka terhadap satu daerah untuk memperluas tempat mereka, mereka adalah pemberontak yang sangat besar yang tentu saja mudah bagi mereka untuk melakukan hal semacam penggeseran atau perluasan wilayah yang nantinya membuat mereka bisa merebut paksa pemerintahan dan membangun pemerintahan baru yang sesuai dengan keinginan mereka sendiri.

"Jadi … apakah kita akan menyerang mereka malam ini?" sebuah pertanyaan yang di lontarkan oleh Dhan saat itu pun membuat Ron menoleh menatap dirinya dan kemudian menganggukkan kepala untuk menjawab pertanyaan yang di lontarkan oleh Dhan kepada dirinya di hadapan seluruh anggota Devil Rebel, yang tentu saja membuat mereka semua bersorak dengan kencang dan bersemangat untuk melakukan pemberontakan itu.

"Ya, kita akan melakukan pemberontakan malam ini! Jadi persiapkan diri dan mental kalian semua, yakinlah jika sebentar lagi pemerintahan bisa kita ambil paksa!!" ucap Ron seraya mengepalkan tangan kanannya dan mengangkat tangan yang ia kepalkan itu ke atas, yang membuat semua anggota Decil Rebel yang tengah menghadiri rapat saat itu pun menjadi bersemangat dan bersorak dengan sangat kencang di penuh semangat yang membara.

"YEAAAAHHH!!!!"

Itulah yang mereka sorakkan sebelum akhirnya Ron menganggukkan kepalanya dan kembali berucap,

"Kembalilah dan siapkan diri kalian, aku akan memberikan sinyal jika kita akan pergi!" ucap Ron yang pada akhirnya membuat semua para anggota yang hadir pun menganggukkan kepala mereka, kemudian membubarkan diri setelah mengetahui jika rapat yang tengah mereka hadiri itu sudah selesai.

Ron berjalan untuk keluar dari ruangan itu, saat yang bersamaan di mana Dhan memanggil Ron dengan cukup kencang yang akhirnya membuat Ron berhenti melangkah dan menoleh kea rah lelaki berbada kurus itu yang kini berdiri di sampingnya dan berjalan bersama dengannya.

"Ada apa, Dhan?" tanya Ron kepada Dhan yang kini menoleh menatapnya dan kemudian berucap,

"Apakah semua harus ikut?? bagaimana dengan Aidan dan juga Belinda?? tidakkan itu tidak aman jika kita akan menyerang dan membawa seorang balita juga seorang wanita yang menjaga dirinya??" sebuah pertanyaan yang di lontarkan oleh Dhan mengenai Aidan itu pun akhirnya membuat Ron terdiam seolah teringat dengan anak kecil yang satu itu.

Yang akhirnya membuat Ron hanya bisa menoleh menatap pada lelaki di sampingnya itu untuk meminta sebuag saran kepadanya. Namun sayang, Dhan pun kini terlihat sama kebingungannya dengan dirinya atas apa yang akan di lakukan oleh mereka terhadap dua orang yang sempat Ron lupakan itu.

Pada kenyataannya Ron tidak mempermasalahkan jika Belinda ikut dalam pertarungan dan perlawanan yang akan mereka lakukan, namun untuk Aidan … itu merupakan hal yang berbeda karena Ron tidak ingin melukai Aidan sedikit pun, rasa sayang Ron pada Aidan sudah seperti seorang Ayah yang selalu ingin menjaga dan melindungi anaknya dengan sangat ketat.

Melihat Ron yang kebingungan itu pun akhirnya Dhan memutuskan untuk memberikan sebuah usulan pada Ron dan menepuk bahu itu dengan pelan seraya berkata, "Kurasa Coba kau bicarakan ini secara baik-baik dengan Belinda, aku rasa wanita itu akan mengetahui jalan mana yang harus kau ambil." ucap Dhan kepada Ron yang kini menganggukkkan kepalanya menanggapi usulan yang diberikan oleh Dhan kepada dirinya. Ia pun merasa bahwa usulan dari lelaki itu adalah usulan yang terbaik untuk saat ini.

"Ya … kalau begitu akun akan bertanya kepada Belinda mengenai jalan mana yang harus aku ambil, karena aku rasa aku tidak bisa mengambil keputusan ini dengan asal." jelas Ron kepada Dhan yang kini tersenyum menyunggingkkan gigi-giginya yang besar dan kemudian menganggukkan kepala menanggapi ucapan yang di lontarkan oleh Ron yang kemudian mereka pun berjalan berpisah di belokan lorong bangunan tua itu untuk masuk ke dalam wilayah mereka masing-masing.

Seperti yang dikatakan oleh Ron, ia memutuskan untuk pergi ke kamar Belinda dan juga Aidan yang letaknya tidak jauh dari kamar miliknya.

Tok … tok … tok …

Ron mengetuk pintu itu sebanyak tiga kali sebelum akhirnya masuk ke dalam ruangan tersebut. Kedatangan Ron itu pun langsung di sambut dengan hangat oleh Aidan yang menjerit hingga terdengar sangat melengking dan juga senang, yang tentu saja membuat Ron menyunggingkan senyumannya kepada Aidan ketika mendengar jeritan itu dan langsung menghampiri Aidan untuk menggendongnya ke dalam pelukannya.

"Hei … apa kabarmu hari ini, Aidan??" sebuah pertanyaan yang lumrah yang di tanyakan seorang ayah kepada Anaknya kala itu pun membuat Aidan kini tersenyum seraya menggumam banyak sekali hal yang menurut Ron itu sangat menggelikan yang membuatnya kini tertawa setelah melihat bahwa Aidan mengerti dengan apa yang diucapkan serta ditanyakan oleh Ron, karena pada saat ini tingkah laku dari Aidan seperti tengah menjelaskan apa saja yang telah dilakukan oleh dirinya selama seharian itu, yang tentunya membuat Ron merasa bahwa Aidan adalah anak yang pintar.

"Ron??" sebuah panggilan yang di lontarkan oleh Belinda saat itu pun membuat Ron yang tengah menggendong Aidan kini menoleh menatapnya yang tengah membawa botol susu untuk Aidan yang berada di dalam gendongannya saat ini.

"Belinda, ada hal yang ingin aku bicarakan denganmu." ucap Ron yang tidak pernah berbasa basi, yang tentu saja ucapan itu membuat Belinda kini mengerutkan dahinya dan kemudian menganggukkan kepalanya menyetujui permintaan yang dilontarkan oleh Ron yang membuat mereka pun duduk di sofa milik Belinda untuk kemudian berdiskusi mengenai hal yang akan dilakukan oleh Ron mengenai perluasan wilayah dari Devil Rebel, yang tentu saja membuat Belinda merasa sangat setuju dan bersemangat untuk ikut melakukannya.

"Itu bagus Ron! Aku setuju! Kita bisa memperluas wilayah kita." ucap Belinda kepada Ron yang kini menghembuskan napasnya dan menganggukkan kepala, sebelum akhirnya berucap,

"Masalahnya … bagaimana dengan Aidan??" dan kali ini pertanyaan yang di lontarkan oleh Ron itu pun membuat Belinda terdiam sejenak dan baru menyadarinya, mereka tidak bisa meninggalkan Aidan sendirian, namun ia juga tidak bisa membawa Aidan untuk pergi ikut memberontak memperebutkan wilayah yang akan mereka targetkan.