Chereads / Super Planet System Behind The Moon (Versi Bahasa) / Chapter 23 - Kebangkitan Devil Rebel

Chapter 23 - Kebangkitan Devil Rebel

"Uhuk!!" Ron terbatuk dan terbangun dari kondisi tak sadarkan dirinya, yang tentu saja membuat Belinda, Julio serta Dhan terkejut melihatnya. Pasalnya Belinda belum menangani sama sekali keadaan Ron yang tertembak dan dalam keadaan parah tersebut.

Trang!

Tatapan ketiganya teralih menatap ke arah sebuah peluru yang terjatuh dari genggaman Aidan, yang kembali membuat mereka merasa terkejut. sehingga membuat ketiganya terdiam mematung di tempat mereka berdiri.

"Julio… C-coba Kau periksa Ron." Dhan pun berucap dan menyuruh pada Julio untuk memeriksa keadaan Ron. Sementara Belinda hanya menganggukkan kepalanya menyetujui ucapan Dhan yang menyuru Julio, sehingga saat ini Julio berjalan dengan perlahan menghampiri Ron yang masih terbaring di tempatnya. Julio dengan segera membuka baju yang Ron kenakan dengan satu kali robekan sehingga kini tubuh Ron terpampang dengan jelas.

"!!!!" Julio terdiam dan terkejut melihat apa yang ia lihat.

"Oh My God!" Ucap Belinda yang juga melihatnya yang akhirnya merasa terkejut bukan main, melihat bagaimana keadaan tubuh Ron yang baik-baik saja, bahkan tidak terdapat satu luka pun di tubuhnya.

Ron yang saat itu sudah sadar namun tidak sepenuhnya sadar itu pun hanya bisa melirik kepada ketiga temannya yang terkejut itu dengan bergantian.

"Ada apa?? Adakah hal yang salah?" Tanya Ron pada ketiganya yang kini saling melirik itu, yang kemudian menatap pada Aidan yang terlihat tertawa dan senang melihat sang Ayah yang sudah bangun.

Ron pun bangkit dengan perlahan dari posisi tidurnya untuk kemudian menatap pada Aidan. Untuk beberapa menit, Ron masih tidak menyadari apa yang telah terjadi kepada dirinya, namun di detik kemudian ia pun sadar dengan apa yang telah menimpanya dan merasa terkejut dengan apa yang ia rasakan saat ini.

Dengan cepat ia mengecek seluruh sudut tubuhnya dan bahkan Ron melompat dari tempatnya berbaring untuk mengecek luka atau sesuatu yang melukainya sebelumnya, namun ia tidak menemukan apa pun di tubuhnya. Sehingga ia dengan cepat menoleh pada ketiga orang yang masih terpaku di tempat mereka dan belum tersadar dari keterkejutan mereka pada hal yang Aidan lakukan.

Mereka hanya mengetahui jika apa yang Aidan lakukan tadi telah berhasil menyelamatkan bahkan menyembuhkan Ron yang sudah dalam keadaan kritis itu.

Yang tentu saja menyisakan sebuah pertanyaan besar di dalam benak mereka mengenai siapa Aidan sebenarnya, dan apakah yang mereka lihat tadi itu adalah hal yang nyata? Mengenai Aidan yang baru saja menyembuhkan Ron hanya dengan satu sentuhan dan cahaya yang mucul yang tidak begitu silau seperti yang sudah mereka lihat sebelumnya.

"A-apa yang sebenarnya terjadi?? Apa yang telah terjadi kepadaku???" tanya Ron kepada ketiganya, yang kini dengan serempak menoleh pada Aidan yang ada di gendongan Belinda.

"EUm …. Pa …!" ucap Aidan seraya mengulurkan tangannya ke arah Ron, seolah dirinya ingin sekali di gendong oleh Ron. Yang pada akhirnya membuat Ron segera menggendong Aidan yang kini menjerit dengan senang dan kemudian memeluk dirinya dengan lembut.

"Ron … yang menyembuhkan dirimu adalah Aidan." ucapan yang di tuturkan oleh Belinda itu pun membuat Ron mengerutkan dahinya mendengar ucapan tersebut. Ia pun kemudian hanya terkekeh dan menggelengkan kepalanya, merasa bahwa yang di katakana Belinda itu tidak mungkin terjadi. Namun Dhan serta Julio segera membenarkan ucapan dari Belinda, dengan berucap.

"Benar! Kami melihatnya juga!" Ucap Dhan, yang kemudian di beri anggukkan oleh Julio yang juga menambahkan,

"Kami melihat dari tangannya mengeluarkan sebuah cahaya dan peluru yang bersarang di tubuhmu pun keluar terjatuh dari tanganya tadi!" ucap Julio kepada Ron. Yang pada akhirnya membuat Ron pun mulai mempercayai ucapan mereka dan merasa sangat terkejut dengan apa yang sebenarnya terjadi.

Di sisi lain, saat ini Vernandes tengah kesulitan menahan wilayah yang sudah mereka miliki, ia terluka di bagian lengan karena terserempet oleh peluru dari para snipper yang sudah berhasil di taklukkan oleh para snipper yang juga dimiliki oleh para komplotan Devil Rebel.

"Sial! Aku tidak bisa berkonsentrasi!" umpat Vernandes kepada dirinya sendiri, tentu saja ia tidak bisa berkonsentrasi, karena saat ini pikirannya terus tertuju pada ketua komplotan yaitu Ron yang sempat tertembak di bagian dada. Yang tentu saja membuat ia kehilangan fokusnya.

DARR!! DARR!! DARR!!

"Hahh … hahh …"

Vernandes melepaskan tembakannya dan kemudian ia kembali bersembunyi ketika peluru yang di gunakan olehnya harus segera di refil karena habis.

WIITT!!!

Sebuah suara siulan yang berasal dari depan sana, membuat Vernandes yang tengah bersandar di bantalan penghalang wilayah pun kini manatap ke arah suara siulan itu yang ternyata Dhan, Julio, Ron, serta Belinda dan Aidan yang datang ke tempat mereka. Hal itu tentu saja mendatangkan sebuah tanda tanya besar di benaknya, karena Ron terlihat segar bugar dan bahkan tidak terlihat seperti seseorang yang baru saja tertembak. Juga tidak seharusnya Aidan ikut ke dalam misi mereka yang sangat berbahaya ini.

Vernandes kini berdiri dan kemudian berlari untuk menghampiri mereka yang berada beberapa meter dari perbatasan, dan itu juga merupakan tempat yang aman karena posisi itu merupakan titik di mana senjata api tidak bisa menjangkau mereka.

Pandangan Vernandes saat ini menoleh menatap ke arah Ron yang berada di hadapannya, "Kau baik-baik saja?!" sebuah pertanyaan yang di lontarkan oleh Vernandes kala itu di balas dengan sebuah anggukkan kepala dari Ron. Vernandes kemudian menoleh menatap kepada Aidan yang kala itu di gendong oleh Belinda di samping Ron.

"Hh … dan kenapa kau membawa anak kecil ini??" Pertanyaan yang di lontarkan oleh Vernandes kepada Ron itu pun membuat Ron yang mendengarnya kini tersenyum seraya berucap,

"Aku merasa bahwa dia akan membantu kita, Vernandes." ucap Ron kepada Vernandes yang kini mengerutkan dahinya tidak mengerti dengan ucapan itu,

"Wah! Lihatlah … Bahumu terluka!" ucap Julio kepada Vernandes yang kini menganggukkan kepalanya seraya memperlihatkan bahunya yang terluka saat itu. Belinda yang berdiri di samping Ron itu segera mendekatkan Aidan kepada kepada Vernandes. Membuat lelaki itu kebingungan, ketika mendengar Belinda yang berucap,

"Aidan! Lihatlah … paman Vernandes terluka!" ucap Belinda dengan ramah kepada balita yang kini dengan cepat menolehkan tatapannya ke arah Vernandes. Aidan pun kemudian mengulurkan tangannya untuk memegang luka yang di miliki oleh Vernandes.

Baru saja Vernandes ingin memprotes hal itu, nmun dirinya terdiam seketika saat melihat sebuah cahaya remang muncul dari tangan Aidan, membuat Vernandes tertegun dan terkejut setelah cahaya itu menghilang. Luka tembak yang di deritanya di sekitar lengan Vernandes pun menghilang begitu saja, seolah ia tidak terluka sama sekali.

Vernandes kini menoleh menatap ke arah Ron dengan tatapan yang terkejut sekaligus ketakutan, ketika ia mengetahui jika Aidan bukanlah anak biasa.

"Kita bisa menyembuhkan mereka yang terluka berat, dan kita bisa mendapatkan wilayah ini untuk kita!" ucap Ron kepada Vernandes yang kini menganggukkan kepalanya menanggapi ucapan yang di lontarkan oleh Ron yang kemudian membuat dirinya pun kembali bersemangat untuk melaksanakan misi perluasan wilayah saat itu.

"Baiklah! Ayo!! kita rebut wilayah ini bersama!" teriak Vernandes dengan semangat, yang kemudian Dhan serta Julio pun ikut bersorak dan segera menyebar untuk membantu mereka-mereka yang tengah bertarung dan saling melempar tembakan ke arah para tentara pemerintahan.

Yang pada akhirnya dengan bantuan Aidan yang menyembuhkan beberapa orang yang terluka cukup parah pun membuat mereka memenangkan pertarungan dengan mempertahankan wilayah mereka tanpa harus melangkah mundur. Memenangkan pertarungan itu bukan berarti menandakan pertikaian sudah tidak ada. Karena para pihak tentara dari pemerintahan itu masih berupaya meski upaya yang mereka lakukan tidak bisa secara langsung mengalahkan para komplotan. Mereka masih berupaya dalam waktu yang cukup lama hingga saat ini.