Chapter 28 - Keluar dari Tahanan

Syut!!!

Lucas saat itu membawa Aidan ke tempat di mana para sanderaan berada yang membuat mata Aidan terbelalak saat ia melihat banyaknya mayat yang tergeletak begitu saja di atas lantai dan juga orang-orang kurus yang tidak terurus di dalam tempat itu, yang terlihat sangat sakit. Dan melihat hal itu membuat Aidan tanpa harus di perintahkan segera berjalan mendekati satu persatu orang yang sakit dan terluka itu, yang kemudian membuatnya mengobati mereka semua dengan kemampuannya. Melihat aksi yang di lakukan oleh Aidan kepada para sanderaan Devil Rebel itu membuat Lucas menyadari bahwa Aidan sama sekali tidak mengetahui atau bahkan sama seperti komplotan itu. Lucas yakin seratus persen jika Aidan telah diperalat oleh ketua dari komplotan itu. Sehingga membuat Lucas yang mengetahui hal itu tentu saja merasa tidak terima dengan apa yang telah mereka lakukan kepada orang yang sama seperti dirinya ini.

"Siapa mereka sebenarnya? Kenapa kondisi mereka seperti ini?" Pertanyaan itulah yang di lontarkan oleh Aidan yang kala itu sedang sibuk menyembuhkan beberapa anak yang terluka, pertanyaan yang membuat Lucas yang tengah berdiri di sampingnya melirik pada lelaki yang tengah sibuk itu.

Lama terdiam akhirnya Lucas mulai angkat bicara, "Percaya kah kau dengan ucapanku jika aku mengatakan bahwa mereka semua adalah para tawanan??" Lucas tidak menjawab pertanyaan Aidan, ia justru memberikan sebuah pertanyaan pada lelaki itu.

Aidan yang baru saja selesai mengobati salah satu anak yang ada di hadapannya itu pun segera menoleh ke arah beakang untuk menatap Lucas yang berdiri di sampingnya saat ini, dan melirik padanya dengan ujung matanya.

"Tawanan?" Aidan yang terkejut dengan apa yang baru saja Lucas katakan itu ia pun bertanya kembali, memastikan jika pendengarannya tidak salah. Sementara Lucas yang ada di hadapannya itu hanya memberikan sebuah anggukan kepala membenarkan pertanyaan tersebut.

Aidan mengerutkan keningnya dan kembali menatap satu persatu orang yang ada di dalam ruangan itu yang kini sudah terlihat sedikit membaik dari sebelumnya, "Mereka adalah tawanan dari komplotan lawan pemerintah, Devil Rebel." Dan ucapan yang baru saja Lucas ucapkan itu sukses membuat Aidan terkejut, ia kembali menatap pada lelaki asing di sampingnya tersebut. Aidan tidak pernah mengetahui jika kelompoknya mempunyai tawanan, bahkan dengan kondisi yang sangat memprihatikan seperti ini.

"Apa?!" Tanya Aidan dengan terkejut, dan di saat yang bersamaan dengan itu, sebuah alarm tiba-tiba berbunyi dengan keras. Suara dari alarm itu pun membuat para tawanan yang ada di dalam tempat itu berteriak histeris, ketakutan dan berlari menghampiri Lucas serta Aidan yang berdiri di sudut tempat tersebut.

"Bawa kami keluar dari sini!",

"Tolong! Ku mohon tolong kami!" Ucapan-ucapan itu di ucapkan secara bersamaan oleh para tawanan kepada Lucas yang mengerutkan keningnya mendengar ucapan yang tidak begitu terdengar itu, ia yang melihat betapa paniknya mereka saat mendengar suara alarm itu pun memutusan untuk bertanya.

Lucas menghampiri salah satu orang dari pihak tawanan itu dan bertanya padanya, "Ada apa? Suara apa ini?" Tanya Lucas pada tawanan tersebut, namun tawanan itu tidak menjawabnya dan tetap terlihat panik. sementara Aidan yang sudah mengetahui tentang alarm itu pun segera berjalan menghampiri Lucas untuk memberitahu padanya mengenai alarm yang kini berbunyi.

"Vernandes! Lonceng ini menandakan bahwa Vernanders akan datang ke wilayah ini dalam waktu dekat." Jelas Aidan pada Lucas yang kini dapat melihat jika ada sebuah rasa kebingungan yang berkecambuk di dalam diri Aidan. Lelaki itu terlihat percaya dan tidak percaya dengan apa yang kini terjadi, dan ia masih terlihat kebingungan saat ini.

"Aidan? Aidan!" Lucas memanggil Aidan berulang kali ketika lelaki itu tidak memberikan respon padanya. Dan ketika panggilan ketiga yang Lucas lontarkan padanya. Berhasil membuat Aidan tersadar, ia pun menoleh kearah Lucas yang kini sudah menggenggam lengan tawanan yang saling berpegangan tangan, dan tengah berkumpul di tempat itu saat ini.

"Kita harus segera membebaskan mereka terlebih dahulu, dan setelahnya kita bisa mencari kebenaran tentang semua hal ini!" Ucap Lucas pada Aidan yang kini mengerutkan dahinya, merasa curiga mendengar ucapan itu.

"Bagaimana jika ternyata kau menjebakku? Bagaimana jika orang-orang ini adalah utusan dari pemerintah untuk membunuh kami?" Tanya Aidan pada Lucas yang kemudian menghembuskan napasnya mendengar semua kecurigaan Aidan padanya.

"Apa kau adalah orang bodoh?! Mana mungkin pemerintah melibatkan anak-anak dan juga orang-orang yang sudah lansia untuk berperang, huh?" Pertanyaan yang Lucas ucapkan saat itu pun sukses membuat Aidan merasa tertampar. Ia pun akhirnya sadar dengan apa yang sebenarnya terjadi.

Aidan menatap pada Lucas dan menganggukkan kepalanya, ia kemudian berjalan menghampiri salah satu tawanan dan menggenggam tangan Lucas. Lucas yang melihat jika mereka semua sudah saling berpegangan tangan pun akhirnya menjentikan jemarinya. Seketika mereka semua pun menghilang dari tempat itu hanya dalam sekejap.

Wush!

Di sebuah ladang yang luas, dengan angin pagi yang dingin yang berhembus menerpa apapun yang ada di sekitarnya, membuat sekelompok orang yang baru saja mendadak berdiri di sana saat itu merasa terkejut. Mereka semua membuka mata mereka dan melihat betapa indahnya wilayah ini.

Syut!!

"Ini adalah wilayah di ujung Negara, aku ingin kalian semua beristirahat di sini dan tinggal di wilayah ini dahulu… Kami akan meminta bantuan pada pemerintah untuk menjemput kalian di tempat ini! Dan karena ini adalah salah satu tempat yang aman, maka kalian semua tidak perlu khawatir." Seluruh tawanan itu menganggukkan kepala mereka mendengar ucapan yang di berikan oleh Lucas pada mereka. Mereka semua sudah mempercayai lelaki yang baru saja mereka temui itu karena Lucas berhasil menyelamatkan mereka sesuai dengan apa yang ia ucapkan sebelumnya pada mereka.

"Terima kasih, anak muda… Kami sangat berterima kasih kau telah menyelamatkan nyawa kami dan meminta bantuan pada pemerintah!" ucap salah satu tawanan kepada Lucas yang kemudian menganggukkan kepalanya dan tersenyum pada orang itu.

Para tawanan itu pun memilih untuk duduk di sebuah tempat dan beristirahat di sana seraya berbincang satu sama lain.

Setelah mengatakan hal itu, Lucas pun menoleh pada Aidan yang berdiri cukup jauh dari mereka yang juga ternyata sedang menatapinya. Lucas pun memutuskan untuk mendekati lelaki itu, yang merupakan seseorang yang sama dengannya.

"Jadi, apa kebenaran yang akan kau katakana itu?" Pertanyaan yang di berikan oleh Aidan pada Lucas itu pun membuat Lucas menghembuskan napasnya dan kembali bertanya kepada lelaki itu.

"Apakah kau tidak menyadari jika selama ini kau telah di peralat oleh ketuamu itu?" Dan pertanyaan itu pun tentu saja membuat Aidan merasa marah, sedangkan Lucas sudah dapat menebak jika hal ini pasti terjadi, Aidan pasti merasa marah pada pertanyaan yang ia tanyakan barusan.

"Apa yang kau katakan? Jangan asal berbicara! Apa yang kau ketahui tentang Vernandes, dan tentangku huh?!"