Chapter 29 - Mencari Kebenaran

"Apa yang kau katakan? Jangan asal berbicara! Apa yang kau ketahui tentang Vernandes, dan tentangku huh?!" Aidan bertanya pada Lucas dengan suara yang meninggi. Tetapi Lucas yang baru saja di bentak itu pun hanya menunjuk seluruh orang-orang yang baru saja dia selamatkan yang saat ini sedang duduk dan bergerombol berjarak cukup jauh dari tempat di mana mereka berada.

"Tentang para tawanan itu?? Apa yang akan kau jelaskan tentang mereka?" Tanya Lucas kembali kepada Aidan yang kini bungkam dan berpikir apa yang mungkin di lakukan oleh Vernandes.

Aidan yang sebelumnya menundukkan kepala itu pun kembali mengangkat kepalanya dan menatap pada Lucas dengan cukup tajam, "Mungkin Vernandes sengaja tidak memberitahuku tentang keberadaan tawanan ini karena ia tidak ingin aku menjadi orang yang lembek." Aidan pun memberikan sebuah alasan yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan pertanyaan yang sebelumnya Lucas berikan. Dan justru ucapan tersebut pun mampu membuat Lucas terkekeh tidak percaya pada apa yang baru saja Aidan katakan.

"Hahaha… Menjadi lembek? Aidan, ia tidak ingin memberitahumu tentang hal ini karena ia tidak ingin kau menjadi pembelot dan memihak pada seluruh tawanan itu dengan menyembuhkan mereka atau membebaskan mereka seperti apa yang kau lakukan sekarang!" Ucap Lucas pada Aidan yang kini terdiam menatap padanya masih dengan tatapan tajam seperti sebelumnya.

Aidan pun berucap, "Mungkin dia melakukan semua ini karena kita masih membutuhkan wilayah untuk tinggal!" Lagi-lagi ucapan pembelaan yang Aidan berikan untuk Vernandes itu membuat Lucas hanya bisa terkekeh kesal.

Lucas membenarkan posisi berdirinya di hadapan Aidan, ia berdiri dengan semakin tegap dan berucap, "Apakah kau belum menyadari seluas apa wilayah dari Devil Rebel saat ini?" Aidan terdiam mengerutkan dahinya mendengar pertanyaan yang Lucas berikan padanya, karena memang dirinya pun tidak mengetahui seluas apa wilayah yang di miliki Devil Rebel saat ini.

Lucas yang tahu jika Aidan tidak mengetahui hal itu pun segera menghampiri lelaki itu dan membawanya untuk pergi dari tempat itu untuk pergi ke tempat di mana mereka bisa melihat secara langsung wilayah yang telah di kuasai oleh Devil Rebel saat ini. Lucas menggenggam tangan Aidan dengan cepat dan menjentikan jemarinya.

Wush!!

Syut!!!

Di sebuah bukit yang letaknya berada lebih tinggi dari dataran yang lainnya lah di mana mereka berada saat ini. Aidan dan Lucas berdiri saling berdampingan melihat ke arah dataran rendah di depan mereka. Tetapi kedua mata Aidan itu segera menoleh ke arah sebuah wilayah yang Lucas tunjuk dengan telunjuknya. Ia pun melihat dari ujung wilayah yang Lucas tunjuk hingga ujung wilayah lainnya yang berjarak sangat luas.

"Dari sini kau bisa melihat semua wilayah yang mereka kuasai. Perlu kau ketahui jika Devil Rebel telah merebut satu per tiga wilayah dari Negara ini, dan mereka sudah membunuh lebih dari ratusn ribu orang selama sebelas tahun kebelakang. Apakah sekarang kau percaya padaku, Aidan? Atau kau masih mau menyangkalnya?" Penjelasan Lucas dan pertanyaan itu pun membuat Aidan sangat terkejut melihat serta mendengarnya di saat yang bersamaan itu.

"Mustahil! Bagaimana mungkin kita bisa mencapai titik sebanyak itu dalam kurun waktu yang sangat singkat?" Tanya Aidan dengan tidak percaya, ia menoleh kepada Lucas yang kini diam di sampingnya.

"Tawanan, ketua Devil Rebel yang kamu bela setengah mati itu menjadikan tawanan sebagai jaminan yang harus di tebus oleh pemerintah, atau tidak mereka akan membunuh para tawanan itu, Banyak orang yang terluka karena komplotan ini, Aidan… Apakah kau masih ingin menutup mata dan tidak menyadarinya?" Tanya Lucas pada Aidan yang saat ini terlihat menggelengkan kepalanya, ia masih tetap tidak mempercayai ucapan Lucas. Ia tidak percaya jika Devil Rebel yang sangat ia banggakan itu ternyata merupakan sebuah komplotan yang sangat kejam dan keji.

Lucas tahu jika Aidan tetap tidak mempercayainya, ia pun kembali memberikan sebuah penjelasan yang mungkin akan membuat Aidan menjadi percaya. "Mereka tidak menyerang para tentara, Aidan. Taktik yang mereka gunakan adalah dengan menculik masyarakat dan menjadikan mereka sebagai sanderaan, serta menyiksa orang-orang itu agar pemerintah mau berdamai juga memberikan wilayahnya sedikit demi sedikit pada mereka. Ketika pemerintah melawan dan perang terjadi, mereka akan menggunakan mu sebagai alat untuk mengobati para anggota Devil Rebel yang terluka agar para tentara pemerintahan merasa kewalahan menghadapi kalian." Itulah bagaimana cara kerja dari Devil Rebel selama ini, yang baru saja di ketahui oleh Aidan. Orang yang telah bekerja di dalam komplotan itu selama bertahun-tahun, baru mengetahui bagaimana cara kerja dari komplotan tersebut.

"J-jadi… Selama ini mereka berbohong padaku?" Aidan yang akhirnya percaya pun bertanya pada Lucas. Namun lelaki itu hanya bisa mengedikkan kedua bahunya karena ia pun tidak mengetahui dengan pasti.

Lucas kemudian berucap menjelaskan mengapa ia mengedikkan bahunya, "Aku tidak tahu pasti tentang kebenaran apakah mereka berbohong padamu, atau mereka hanya menyembunyikan hal ini darimu… Tetapi jika kamu ingin mengetahui semua itu, ayo! Kita berdua bisa bersama-sama mencari tahu kebenaran yang terjadi." Ajak Lucas pada Aidan yang kini mengerutkan keningnya mendengar tawaran tersebut.

"Bagaimana cara kita mencari tahu hal itu?" Tanya Aidan pada Lucas yang kini tersenyum dan mengulurkan tangannya pada Aidan seraya berucap,

"Kita akan kembali ke masa di mana mungkin saja kebenaran nyaris terbuka tetapi terhalangi oleh sesuatu hal." Jawab Lucas pada Aidan yang merasa tidak percaya.

"Apa maksudmu itu, adalah kita kembali ke masa lalu?" Tanya Aidan kembali pada Lucas, memperjelas ucapan yang tadi Lucas katakan.

Tetapi lelaki itu tidak menjawabnya dengan sebuah kalimat yang jelas dan hanya mengatakan, "Ayo kita lihat saja!" Seraya kembali mengulurkan tangannya yang sempat ia turunkan tadi. Yang akhirnya membuat Aidan hanya bisa menghembuskan napasnya dan kemudian meraih tangan Lucas.

Lucas pun tersenyum dan menjentikan jemarinya, menghilang dari bukit di mana mereka berdiri kini. Menuju tempat yang hanya Lucas ketahui sementara Aidan hanya bisa menerka-nerka kemana lelaki itu akan membawanya.

Wush!