"Siapa kamu? Tuan Sean berkata ini adalah kamar kosong dan tidak ada yang menempatinya, yang dimana berarti itu berlaku juga untuk mu." Theo berkata dengan mata elangnya yang was-was.
"Wah, wah, kau seperti Sean yang selalu berwaspada kepada ku."
Mungkin memang tidak ada yang bisa menggantikan Sean, namun sedikit bermain-main dengan laki-laki yang berjarak beberapa langkah dari dirinya ini bukanlah masalah yang besar, kan?
"Kau berani tanpa pakaian di depan ku?"
…
"Hoammm…"
Erica merenggangkan otot-otot tubuhnya yang terasa kaku, ia baru bangun dari tidurnya dan melirik ke ranjang tepat di sisi kanannya kosong dan dingin, pertanda kalau dirinya tidur sendirian dan Sean entah hilang kemana.
Dengan tak peduli, Erica menaikkan kedua bahunya sambil beranjak dari kasur dan memakai sandal bulu miliknya yang entah kenapa tiba-tiba tersedia untuknya.
