"Memangnya aku gimana? Harus dengan nada manja yang dramatisir? Ayolah, itu hanya ku lakukan jika kita berdua."
"Iya, sayang. Tidak perlu kau perlihatkan di muka umum, nanti saja jika kita satu ranjang lagi."
Mendengar perkataan Sean yang seperti ini, terlihat di layar ponsel kalau pipi Erica terlihat memerah sambil panik melihat ke sekitarnya karena ia menelepon dengan speaker yang terbuka, namun tidak terlalu keras.
Sean juga melihat raut wajah Erica dengan kedua alis mengkerut seakan-akan berkata padanya untuk tidak mengatakan hal yang tidak sesuai dengan kata kunci dan aba-aba darinya.
"Ya sudah, kalau begitu—"
BRAK!
…
BRAK!
Suara itu terdengar sangat kencang dalam pendengaran Erica, bahkan Theo sampai mendekat ke arahnya karena panik terjadi sesuatu dengan seseorang yang sedang bertelfonan dengan Erica.