"Masih, kata sandinya masih sama." Seseorang yang berinteraksi dengannya pun menjawab.
Hal ini menjadikan Sean lebih gesit karena merasa diikuti. Ia langsung saja menekan nomor yang ada di mesin minuman, setelah itu mesin minuman tersebut bergeser dan memberikan sedikit ruang untuk dirinya masuk ke dalam jalan pada dinding yang tadinya tersembunyi di belakang mesin minuman.
Bertepatan dengan mesin minuman yang kembali tertutup, langkah kaki pun terdengat berhenti dan Fox berani menjamin kalau seseorang yang mengikutinya tidak sempat melihat kemana ia menghilang karena tidak ada hal lain di tengah ruangan ini kecuali deretan mesin minuman yang menyala.
"Siapa orang bodoh yang mengikuti ku?"
…
"Eh?"
Kim bingung, ia menolehkan kepala ke kanan dan ke kiri mencari seseorang yang dirinya ikuti beberapa saat yang lalu.
"Sial, dimana jalan rahasianya?"