Tanpa banyak berpikir atau memiliki keraguan untuk memasuki lorong itu, ia langsung saja berjalan lurus mengikuti lorong dan mendengar bahwa mesin minuman itu kembali tertutup dengan rapat.
Sejauh ini hanya ada lorong lurus yang seperti tidak memiliki ujung. Setelah sekiranya ia berjalan 5 menit di lorong ini, pada akhirnya, Veronica menemukan ujung yang dimana pada tembok terdapat tangga. Setelah ia mendongakkan kepala, ia melihat ada pintu kecil di atas, dan tanpa ragu juga mulai memanjat tangga tersebut dan begitu sampai di atas, ia memutar gagang yang ada dan mendorong pintu tersebut ke atas.
Veronica lebih naik lagi begitu melihat cahaya. Dan… "Huh? Pulau?"
…
Suara dentuman musik yang menggema di setiap ruangan, terdengar memekakkan saat memasuki indra pendengaran. Hal ini menjadikan dirinya menghela napas perlahan, dan mengaduh kecil karena ia kalah bermain kartu. Ingat loh, ia menghela napas bukan karena suara dentuman musik yang terlalu keras.